Pasang Surut Perjalanan Honda City
Menarik mengamati sepak terjang Honda City di Indonesia. Zaman mobil sedan masih berjaya, City ikut menikmatinya. Dan itu, membuat pundi keuntungan Honda Prospect Motor ikut menggelembung.
Namun ternyata, perjalanan City bukan hanya sejak 1996 hingga sekarang. Nama City bisa ditarik dari 1981, dan Honda menggunakan nama ini untuk mobil compact mereka, yang hadir dalam berbagai bentuk. Mulai dari hartchback, sedan, van, hingga cabriolet. City sebagai mobil compact yang dipasarkan di Jepang, Australia dan Eropa. Kemudan dibuat hingga 1994, dalam dua generasi, sebelum dipensiunkan.
Hak atas penggunaan nama Honda City, masih menjadi milik pabrikan Jepang itu. Mereka menghidupkannya kembali, dalam bentuk sedan empat pintu. Tentu saja, dengan dimensi yang lebih besar. Pasar yang dituju City generasi ketiga ini adalah negara di Asia, Amerika Latin dan juga Australia.
Saat pertama kali diperkenalkan di Indonesia, City dengan kode SX8 mendapatkan sambutan cukup hangat. Terutama saat itu Toyota Soluna begitu merajai pasar sedan entry level. Mobil ini memanfaatkan platform Honda Civic EF, atau di Indonesia dikenal sebagai Grand Civic dan Civic Nouva.
Di balik kap mesinnya bercokol mesin 1,5 liter untuk pasar Indonesia, dan di beberapa negara lain dihadirkan juga City bermesin 1.3 liter. Banyak yang mengeluhkan mobil ini agak boros dibanding kompetitornya, sehingga Honda mengambil tindakan langsung.
Pada 2000, mereka memperkenalkan versi facelift dari SX8, plus mesin baru yang dilengkapi VTEC. Inilah City Type Z, yang hingga saat ini masih digemari karena performnya yang jempolan dan konsumsi BBM irit. Selain itu, banyak yang mengakui pengendaliannya terasa meyakinkan. Ini karena Honda memasangkan stabilizer bar pada suspensi belakang.
Berlanjut ke generasi keempat yang hadir pada 2002. Honda City berkode GD8 ini, memanfaatkan platform yang sama dengan Jazz mulai dari rangka, hingga ke mesin dan sistem penggerak. Sebuah ‘kebiasaan’ yang terus berlanjut hingga sekarang.
Dan sepertinya, itulah salah satu kunci sukses City. Platform Jazz sangat fleksibel sehingga desainernya memiliki kebebasan lebih dalam menentukan arah yang mereka inginkan. Sepintas, mobil ini terlihat agak berbeda dibanding sedan lain lantaran atapnya yang tinggi dan buritan yang menungging. Namun kemudian, semua paham apa maksudnya. Interior mobil ini sangat lega dan fleksibel, persis seperti saudaranya yang berbentuk hatchback. Trik ini coba diikuti pabrikan lain, namun tidak ada yang bisa menyaingi kesuksesan Honda City.
Selain kabin yang lapang, Honda menggunakan teknologi baru di mesin 1,5 liter (L15A) yang dinamai i-DSI. Teknologi pengapian dengan empat busi per silinder ini, membuat konsumsi bahan bakar sangat irit. Meski kemudian semua tersadar bahwa mobil ini tidak terlalu bertenaga, terutama saat Honda memperkenalkan varian bermesin VTEC.
Kedua varian itu, menggunakan transmisi model CVT dan merupakan mobil (bersama Jazz) yang mempopulerkan penggunaan CVT, meski mereka bukan yang pertama (Mitsubishi Lancer pelopornya).
Pada 2005, Honda Prospect Motor kemudian memperkenalkan versi facelift dari City, yang terlihat lebih mewah dan berkelas. Padahal perubahan hanya berkisar di bagian eksterior. Mesin L15 juga masih digunakan, dengan sedikit modifikasi untuk mengoptimalkan udara yang masuk ke ruang bakar.
Masuk 2008, Honda City kembali berbenah dan masuk generasi kelima. Bentuk dan platform yang lebih modern digunakan untuk membangunnya, dan lagi-lagi berbagi dengan Honda Jazz. Mesin masih menggunakan L15, dengan imbuhan teknologi i-VTEC, mampu menghasilkan sekitar 115 PS. Tiga tahun kemudian, Honda meluncurkan versi facelift yang terlihat lebih dinamis dengan perubahan pada grille, bumper depan-belakang, lampu serta velg.
Yang menarik, pada generasi ini Honda City mulai mendunia. Honda mulai merakit dan memasarkan sedan compact ini di Brazil, yang sebagian dieskpor ke Mexico dan negara Amerika Latin lainnya. Selain itu, City juga menjadi mobil Jepang pertama yang diproduksi di Argentina, pada 2011.
Di 2014, Honda memperkenalkan City generasi keenam. Desainnya kental dengan bahasa desain terbaru Honda, dengan grille yang menjadikan mobil ini terlihat lebih tegas. Meski mengusung platform baru, namun desainnya secara keseluruhan hanya mengalami evolusi dan bukan revolusi.
Mesin juga masih menggunakan L15 yang mengalami pembaharuan, dan interiornya kini dilengkapi fitur yang membuat mobil ini terasa premium.
Kini, dua tahun setelah generasi keenam meluncur, Honda memperkenalkan versi facelift dengan desain yang kurang lebih serupa, namun fiturnya lebih lengkap. Terutama di bagian eksterior. Lampu depan sudah dilengkapi teknologi LED, lengkap dengan day time running light. Di kakinya terpampang velg alloy dengan desain baru. Sementara itu, di bagian belakang terlihat Honda memberikan sentuhan desain baru untuk bumper.
Nah, pertanyaannya sekarang, dalam empat generasi City hadir di Indonesia, pasar mobil dalam bentuk sedan empat pintu tidak mengalami kemajuan. Bahkan cenderung terus turun dan tergerus berbagai segmen lainnya. Sebutlah MPV yang terus menguat dan SUV/Crossover yang sedang menanjak.
Apakah kehadiran Honda City 2017 ini bakal membuat penyegaran pada segmen sedan, terutama yang berukuran compact? Toyota cukup ‘survive’ dengan Vios, namun itupun terbantu oleh penjualan fleet. City? Kita lihat saja. Meski kami pesimis.
Yang jelas, HPM memiliki target menjual 1.100 unit perbulan, dengan sasaran mereka yang sedang beranjak mapan. Penjualan City, sejak lahir pada 1996 hingga sekarang, bertengger di angka 69.051 unit.
Baca Juga: Honda City 2017 resmi dijual di Indonesia
Foto: netcarshow, Honda, oto.com
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice