Mitos atau Fakta? 10 Asumsi Masyarakat Soal Kaca Film Mobil
Mencegah terik sinar matahari yang membuat kabin terasa panas di siang hari dan menjaga privasi di dalam mobil menjadikan latar belakang konsumen memasang kaca film. Namun, saat ingin memasangnya, banyak mitos yang masih berkaitan dengan kaca film. Salah satunya adalah, percaya bahwa dengan memakai kaca film yang “eksra gelap” ditambah semburan pendingin udara (AC) maksimal maka kabin akan tetap sejuk saat mobil “dijemur” di bawah terik matahari.
Sedikitnya ada 10 asumsi yang beredar luas di masyarakat Indonesia perihal kaca film. Oleh karenanya, CarBay Indonesia mengunjungi Billy Susanto selaku Aftersales Manager kaca film V-KOOL guna memecahkan apakah beberapa asumsi masyarakat yang beredar soal kaca film ini adalah mitos atau fakta? Berikut ini kami paparkan hasilnya.
1. Kaca film gelap berarti meredam panas sempurna
Mitos. Di dalam kaca film terdapat tiga indikator yang perlu diperhatikan sebelum membelinya yakni Infra Red (IR) Rejection, Ultra Violet (UV) Light Rejection dan Tingkat kegelapannya. IR Rejection sendiri yang menjadi indikator utama dalam hal meredam paparan panas matahari dan tidak memiliki hubungan dengan besaran tingkatan kegelapan dari sebuah kaca film.
“IR Rejection itu adalah kemampuan seberapa besar kaca film menolak sinar matahari atau panas dan UV Light Rejection ialah berapa persen kemampuan kaca film melindungi dari sinar ultra violet yang berdampak negatif kepada kulit,” terang Billy. Dengan demikian bisa jadi kaca film yang terang bisa juga meredam panas sempurna asalkan kemampuan IR Rejectionnya tinggi dibandingkan kaca film yang gelap dengan nilai IR Rejection lebih rendah.
2. Mobil harus dijemur setelah pemasangan kaca film
Fakta. Proses pemasangan kaca film menggabungkan dua unsur perekat yakni lem dan air. Oleh karenanya, dibutuhkan energi panas dalam rangka memadukan keduanya dengan sempurna dan mengeringkannya, sehingga dapat menempel ke kaca jendela ataupun kaca depan. Proses pengeringannya dilakukan secara alami dan memakan waktu sekitar 1-2 hari.
“Jemur mobil di luar itu kita memang sarankan dan jangan diparkir di dalam ruangan, biarkan saja di bawah kanopi. Ini dilakukan untuk membantu proses pengeringan dari pemasangan kaca film,” jelasnya. Selain itu, ada baiknya agar kaca jendela dinonaktifkan beberapa hari supaya kaca film yang masih basah tidak berpindah tempat atau mungkin bergeser posisinya.
3. Selesai pasang kaca film, mobil jangan dicuci
Mitos. Pernyataan ini sering kali dilontarkan oleh orang atau pihak yang memasangkan kaca film dan menjadikan alasan mengapa pemilik mobil tidak mau mencuci mobilnya walau kondisi eksteriornya sudah kotor. Akan tetapi, kegiatan yang menjunjung kebersihan ini rupanya sah-sah saja dilakukan dengan syarat yang rasanya mudah untuk dilaksanakan
“Pemasangan kaca film itu dilakukan dari sisi dalam mobil dan cuci mobil itu dari luar mobil, jadi tidak ada masalah sebenarnya. Akan tetapi, kalau mengelap kaca dari dalam, disarankan supaya lebih pelan, karena kaca film belum kering dan lem belum menempel. Jikalau pemasangannya masih benar-benar baru sebaiknya jangan dilap,” imbuhnya.
4. Kaca film sekali pasang untuk selamanya
Mitos. Tidak banyak konsumen yang menyadari jika kaca film memiliki usia pakai. Beberapa alasannya, karena wujudnya yang tetap saja sama dan tidak terlalu besar dampaknya, berbeda dengan keausan ban ataupun umur aki yang sudah tua. Meskipun belum ada patokan mengenai usia pastinya, namun beberapa produsen kaca film berani memberikan garansi selama 5 tahun. Lalu apa sajakah yang menjadi tanda-tanda kaca film harus diganti?
“Bentuk fisiknya sudah mulai berubah dari warna kaca film pudar, performa kaca film yang menurun dan timbul gelembung - gelembung kecil akibat kehilangan daya rekatnya,” jelasnya. Rupanya, masih ada dampak yang lebih membahayakan yaitu kejelasan daya pandang yang dihasilkan berkurang sehingga kaca menjadi lebih buram.
5. Agar cepat selesai, kaca film bisa ditimpa
Mitos. Pemasangan kaca film dengan kondisi mengganti yang sudah ada, memang memakan waktu cukup lama, sekitar 2-3 jam dan terkadang membuat konsumen mengambil jalan pintas dengan merangkapnya sehingga waktunya jadi lebih cepat. Selain itu, demi 'privacy', konsumen melapisnya supaya timbul aksen yang lebih gelap dan tidak bisa dilihat dari luar.
“Penimpaan kaca film tidak disarankan karena lapisan keduanya tidak menempel ke kaca sehingga menjadi gampang lepas dan alasan kedua, lapisan lem nya dapat merusak kaca film yang pertama,” tambahnya. Analogi merangkap kaca film untuk membuatnya lebih gelap juga tidak serta merta dianalisa secara matematika sederhana. Misalnya kaca film lapis pertama 40% dan lapis kedua 40% belum tentu menjadi 80%. Pasalnya, angka persentase tersebut hanyalah golongan umum tingkat kegelapan yang ada di pasaran dan bila dirunut lebih spesifiknya, persentasenya antar brand pun tidaklah sama walaupun sama nilainya.
6. Kabin Tetap Panas Saat Parkir Di Terik Matahari
Fakta. Sebagus apapun kaca filmnya, hal ini tetap akan dialami. Namun masalah ini bisa diatasi khususnya untuk mobil yang dilengkapi dengan talang air (side visor). Ketika mobil parkir di tempat terbuka, silahkan Anda membuka jendela sekitar 1 cm, sehingga hawa panas dapat bersikulasi dengan udara luar dan membuat panas tersebut hilang.
“Mobil terparkir di bawah matahari pasti panas karena misalnya kaca film mampu menolak Infra red 95% maka 5% sisanya akan masuk ke dalam kabin. Bila diakumulasi parkir 1 jam dan setiap menit masuk 5% maka suhu kabin akan naik karena tidak ada pergerakan udara,” ujarnya. Disamping dari jendela samping dan depan, penghambat panas lainnya berasal dari bodi mobil yang terbuat dari logam dan bisa mempengaruhi kondisi di interior.
7. Tingkat kegelapan kaca film depan maksimal 40%
Fakta. Ketika ingin memasang kaca film, pertanyaan dari penjual adalah menanyakan tingkat kegelapannya baik dari sisi depan, samping dan belakang. Dari ketiga area kaca tersebut, ada satu yang perlu perhatian lebih yaitu kaca depan. Musababnya, melalui kaca inilah kita melihat kondisi jalan didepan, sehingga perlu persentase yang sesuai untuk keamanan berkendara baik siang maupun malam hari.
“Memasang kaca film depan dengan tingkatan 60% atau 80% pada siang hari memang masih cukup jelas, tetapi ketika malam, tidak akan kelihatan sehingga menjadi kurang awas saat mengemudi dan membuat tenaga mata Anda lebih cepat lelah,” paparnya. Persentase yang paling wajar untuk kaca film depan adalah 40%. Perlu ditambahkan juga, apabila mobil yang keluar dari dealer biasanya dibekali dengan kaca film dengan tingkat kegelapan hanya 20%.
8. Memasang kaca film mudah, siapa saja bisa
Mitos. Salah satu fase terpenting yang menunjang kemampuan dari kaca film adalah proses pemasangannya. Bila salah-salah pasang maka manfaatnya kurang maksimal karena lebih cepat rusak dan paling berbahayanya adalah kaca mobil retak. Ketika pergi berkunjung ke sentra aksesoris yang menjajakan beragam kaca film, yang diperhatikan adalah instalaturnya.
“Menempelnya memang mudah, tetapi masalahnya adalah proses pemanasannya agar dapat mengikuti lengkungan kaca dan juga kaca film di jendela samping harus menempel dengan sempurna. Kalau pemanasan kurang merata maka mengakibatkan penempelan yang tidak sempurna,” jawabnya. Adapun kelebihan lain memasang kaca film dengan instalatur jaringan resminya ialah garansi yang mencakup produk itu sendiri dan kualitas dari pemasangannya.
9. Bersihkan kaca film dengan sampo bayi
Fakta. Meskipun tergolong sebagai komponen penunjang kenyamanan mobil yang minim perawatan, akan tetapi bila ingin membersihkannya secara maksimal diperlukan bahan pembersih tanpa kimia berbahaya. Salah satu yang menjadi referensinya adalah sampo bayi. Noda yang biasa ditemukan di kaca film adalah jeplakan tangan atau dahi dari anak-anak.
“Karena ini di interior jadi memakai sampo bayi dengan lap basah sudah cukup. Namun lap nya harus bersih, karena bila kotor, kaca filmnya bisa saja tergores,” ungkapnya. Perlu diingat juga, bila lap untuk membersihkan area interior memiliki bahan dan tekstur yang berbeda dengan eksterior. Bahannya tergolong lebih lembut dan berdaya serap yang tinggi.
10. Kaca film dapat menahan pecahan saat kecelakaan
Fakta. Terdapat dua jenis kaca film yakni penolak panas yang kami bicarakan kali ini dan kaca film safety. Sesuai dengan namanya, maka fungsinya dan bentuk fisiknya berbeda. Yang bahannya lebih tebal adalah kaca film safety karena kompetensinya untuk menahan benturan sedangkan kaca film penolak panas itu lebih tipis. Akan tetapi, meski tipis, kemampuan untuk menahan kaca ketika pecah tetap dimilikinya.
“Sebenarnya kaca film penolak panas sendiri sudah membantu sedikit ketika kaca pecah, jadi pecahannya tertahan di film. Yang kita takutkan kaca pecah dan mengenai pengemudi dan penumpang di dalam mobil sehingga kaca film dibuat juga unsur safety-nya,” tutup Billy.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice