Memelihara Sejarah Dengan Kesederhanaan
Rasa cinta seseorang terhadap mobil terkadang terlihat luar biasa kalau tidak bisa dibilang berlebihan. Namun pada akhirnya, yang terlihat berlebihan itu justru membuahkan hasil yang memang sepadan. Sebuah artikel dari situs Jalopnik menunjukan bagaimana seorang kakek bernama Marvin Askew dari Nashville, Amerika Serikat, menunjukan rasa cintanya terhadap sebuah Datsun 1600 pickup, yang dimilikinya selama 42 tahun.
Datsun 1600 adalah mobil pickup kecil yang biasanya digunakan untuk mengangkut apapun dari hasil pertanian, hasil alam, dan sebagainya. Mobil ini meski berukuran kecil dibanding pickup asli Amerika yang bongsor, namun cukup bisa diandalkan. Mesinnya, seperti yang tertulis pada namanya, adalah 4-silinder berkapasitas 1,6 liter.
Askew membeli mobil tersebut pada tahun 1971 dalam kondisi 'gres' dari showroom. Pilihannya ini agak diluar kebiasaan orang Amerika yang doyan pickup besar (atau truck, seperti yang biasa mereka sebutkan). Alasannya sederhana, ia tidak perlu pickup yang terlalu besar, dan Datsun ini adalah pilihan yang pas baginya.
Alasan ia memilih Nissan juga bisa dimengerti karena Nashville adalah tempat Nissan Amerika bermarkas. Sejak dibeli pertama, yang ia lakukan selain mengendarai dan mengangkut barang adalah melakukan servis rutin setiap 3.200 km, sesuai anjuran bengkel resmi Datsun di Amerika. 42 tahun ia melakukan hal tersebut, dan ia simpan semua catatan servisnya, walhasil Datsun 1600 yang ia miliki adalah salah satu Datsun klasik terbaik, yang layak untuk menjadi barang museum.
Martin Askew juga telah berkali-kali menolak tawaran dari mereka yang tertarik untuk memilikinya, hanya karena Datsun kesayangannya akan dijadikan mobil 'bergaya'. Di Amerika, Datsun pickup adalah salah satu mobil favorit untuk dijadikan mobil 'low rider' (mobil yang ceper, dan kadang dilengkapi dengan suspensi hidrolik). Sedemikian sayangnya ia terhadap pickup berbasis Datsun 510 ini.
Tapi beberapa tahun yang lalu, seorang kolektor mobil bernama Dan Tito melakukan pendekatan untuk membeli mobil ini. Nilai penawarannya pun sulit untuk ditolak oleh Askew yang sudah tua. Namun diluar itu, hal paling penting yang meluluhkan Askew adalah Tito berjanji untuk mengurus mobil ini sebaik-baiknya, dan akan menjaga keasliannya. Sebagai kolektor mobil, Tito tentunya tahu mana mobil yang memiliki nilai, dan mana yang tidak. Dan 'feeling' tersebut memang tidak salah.
Setelah berhasil mendapatkan Datsun orsinil tersebut, Tito kemudian memfasilitasi agar mobil itu bisa disimpan di museum Nissan di Nashville, yang menjadi tambahan koleksi Nissan Heritage.
Apa yang dilakukan oleh Martin Askew mungkin didasari sifat kesederhanaan yang ia miliki. Saat orang Amerika suka dengan pickup besar, yang entah memang berguna atau tidak bagi pemiliknya, Askew meminang sebuah Datsun pickup mungil karena hanya itu yang ia butuhkan untuk mendukung kegiatannya. Tawaran bertubi-tubi yang datang juga ia tolak karena merasa mobil yang ia urus dari baru, layak untuk tetap diurus dan dipertahankan nilai keasliannya.
Jujur, kami iri dengan kesederhanaan Martin Askew, yang bersikukuh untuk mempertahankan apa yang ia miliki, meski jika dibanding mobil-mobil lainnya, seolah tidak ada nilainya. Tapi kesederhanannya itu, berhasil menyumbangkan sebuah mobil yang menjadi bagian dari sejarah otomotif dunia.
Di Indonesia, Martin Askew bukanlah 'orang langka'. Banyak yang memiliki mobil dari baru, dan diurus hingga sekarang, sehingga memberikan nilai lebih. Jadi, jika Anda punya mobil yang sering 'dilecehkan' karena berbagai hal. Contohlah Martin Askew.
Sumber: Jalopnik
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice