Melirik Tiga Alternatif dari Mercedes-Benz GLB 200 Progressive Line
Mercedes-Benz ramaikan pasar SUV dengan memboyong pemain 7 seater paling kompak mereka. Adalah GLB 200 Progressive Line yang dibanderol Rp 829 juta (OFR). Di harga segitu, ia membawa segudang fitur canggih bersama ekstra akomodasi dalam bungkusan jenama premium. Cukup memikat memang, tapi ia bukanlah satu-satunya SUV premium tiga baris di pasaran.
Beberapa pabrikan asal berbagai negara sudah lebih dulu memasarkan kontestan masing-masing. Memuat tujuh penumpang bukan masalah, diisi kelengkapan berkelas pula. Pun harganya di bawah Mercedes-Benz GLB, boleh jadi bahan pertimbangan.
Ya, memilih mobil mewah mungkin bergantung pada preferensi masing-masing. Lantaran eksistensinya sebagai pemenuh hasrat, bukan kebutuhan. Harga boleh jadi merupakan pertimbangan kesekian: bukan untuk ‘kaum mendang-mending’ anggap sebagian orang. Tapi tidak ada salahnya untuk meluaskan pandangan bukan? Mari kita lihat nilai apa yang ditawarkan pemain lain.
Volkswagen Tiguan Allspace
Dirakit lokal, VW Tiguan Allspace bisa dibeli dengan harga relatif terjangkau. Siapkan saja tebusan Rp 625 juta untuk mendapatkan SUV kompak tujuh penumpang merek Jerman. Pun bukan sekadar Tiguan yang dijebloskan ekstra bangku. Akomodasi lebih proper sebab tubuh memanjang sampai 77 mm ketimbang varian 5 seater.
Baca juga: Pertarungan Fitur dan Performa, VW Tiguan Allspace vs Peugeot 5008 Allure Plus
Ragam fitur kekinian merek Eropa diboyong dalam statusnya sebagai rakitan lokal. Contoh penerapan lampu LED menawan di depan dan belakang, disudahi lampu sein berikut DRL dari dioda. Lalu, untuk kemudahan akses kabin, smart entry berupa sensor sentuh ia bawa. Juga fungsi “Easy Open” jadi bagian pembuka tailgate lewat gerakan kaki.
Urusan kelengkapan jangan dianggap remeh meski tidak sepintar Mercedes-Benz GLB 200 Progressive Line. Kenyamanan penumpang disokong oleh pengaturan AC tiga zona. Instrumentasi dan sarana hiburan menganut komposisi layar. Ditambah lagi, konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay hadir via hubungan USB. Ya, basis fungsionalitas fitur GLB setidaknya sudah bisa dinikmati dalam Tiguan Allspace walau terlihat tidak banyak basa-basi.
Sama halnya dalam teknologi berkendara. VW sudah membekali crossover 7 seater mereka peranti asisten parkir Park Assist. Baik paralel atau seri, arahan setir bisa diambil alih ketika fitur aktif. Di samping itu, jahitan bird’s eye view dari kamera luar memudahkan manuver di area sempit.
Dorongan memacu datang dari unit empat silinder 1,4 liter turbo. Terhubung ke roda depan melalui girboks otomatis dual clutch (DSG) ditemani perpindahan manual paddle shift. Total semburan daya dicatatkan mencapai 250 hp. Keluar seluruhnya di putaran 5.000-6.000 rpm setelah torsi 250 Nm memuncak di 1.500-3.500 rpm.
Peugeot 5008 Allure Plus
Andai mencari nilai estetika atau gaya unik, Peugeot patut dilirik. Pabrikan asal Prancis itu punya 5008 sebagai wakil SUV 7 seater yang stylish – diberi label Rp 695 juta untuk Allure Plus. Rancangan modis dapat dinikmati dari luar sampai ke dalam. Proporsi wheelbase panjang memberikan diferensiasi gaya dari SUV lain di pasaran, sekaligus menjanjikan ruang kabin lapang. Sampai interior, SUV berlogo singa berdiri bakal terus memilkat. Terutama lewat layout dasbor bertumpuk elegan dan perpaduan material peningkat rasa.
Baca juga: Empat Hal Menarik New Peugeot 3008 & 5008 Allure Plus
Jelas tidak akan terasa proletar soal fitur. LED memainkan peran pencahayaan sampai ke lampu sein sequential. Smart Entry tidak perlu ditanya, akses bagasi pun sudah menganut fitur hands-free. Nah, nilai plus sensasi kemewahan terletak di atap. Melekat kaca besar berupa panoramic sunroof sebagai peningkat gengsi.
Begitu pula dalam kabin, up-to-date berisi sajian kelengkapan masa kini. Informasi berkendara ditampilkan melalui layar 12.3 inci sementara hiburan datang dari unit 8 inci. Konektivitas smartphone adalah standar, lalu telinga dimanja oleh sistem audio Arkamys 3D Sound Staging. AC otomatis dual zone eksis berikut ventilasi bagi penumpang belakang.
Lalu bagaimana menyoal sokongan berkendara? Meski tidak ada gimmick bantuan pengendalian otomatis, terdapat Active Lane Keeping Assist dan Emergency Brake Assist. Bersamaan dengan itu, tersemat peringatan blind spot dan Driver Attention Alert beserta peranti keselamatan standar lain. Di antaranya 6 airbag, kontrol stabilitas, sampai bantuan di tanjakan atau turunan.
Kekuatan memacu berasal dari mesin 4 silinder 1,6 liter turbo. Sanggup mengail tenaga sampai 167 PS bersama momen puntir 240 Nm. Layout Front Wheel Drive (FWD) mendapatkan sumber putaran dari transmisi otomatis enam percepatan dengan Quick Shift Technology serta Paddle Shift.
Mazda CX-8
Mazda CX-8 boleh dipilih bila menginginkan bungkusan premium dan sanggup memuat banyak penumpang. Dimensi panjang 4,9 meter menegaskan kapabilitas CX-8. Nah, kalau menginginkan 7 seater yang dapat dimaksimalkan, varian Touring jadi jawaban di harga Rp 664,8 juta. Kompromikan satu penumpang demi captain seat berikut ragam kelengkapan mewah ekstra di trim Elite. Lalu, siapkan dana Rp 746,8 juta agar bisa bawa pulang varian termahal itu.
Terserah mau pilih siapa. Yang jelas Touring mengedepankan akomodasi hanya saja kurang menggugah. Dalam arti, secara fitur dan kelengkapan kurang sanggup menyetarakan kontestan lain dalam seleksi kali ini. Jika leather seat dianggap sebagai kemewahan, Touring tidak memiliki barang itu. Dibungkus fabric saja meski sebaran panel soft touch tidak lengser.
Hiburan datang dari sistem infotainment 8 inci termasuk fungsi integrasi smartphone Apple CarPlay dan Android Auto. Kalau mau lebih memanjakan telinga, Elite bisa dipilih sebab menempatkan sistem audio 10 speaker racikan Bose. Menyoal kenyamanan, Mazda CX-8 sudah dibekali pengaturan AC otomatis 3 zona di seluruh trim.
Ekstra safety equipment i-Activsense nan canggih tidak dapat ditemui di trim terendah. Spesifik ditanamkan ke Elite. Isinya meliputi peringatan rintangan di blind spot samping dan perlintasan area bokong, Lane Departure Warning, Lane Keep Assist System, sampai bantuan pengereman otomatis dalam kota. Sebatas itu saja tanpa gimmick parkir otomatis atau barang sejenis.
Alternatif dari Jepang ini menggendong mesin berkubikasi besar tanpa bantuan turbo. Adalah pemacu daya Skyactiv-G empat silinder 2,5 liter, sanggup menorehkan tenaga 188 hp bersama torsi puncak 252 Nm. Seluruh putaran kemudian tersalur ke roda depan melalui girboks otomatis enam percepatan. (Krm/Tom)
Baca juga: Toyota Corolla Cross vs Mazda CX-30, Pilih yang Ekonomis atau Canggih?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice