Marak Kasus Kebakaran EV, Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Bahaya Kendaraan Listrik
Penting mengenal karakteristik kendaraan listrik dan hybrid terutama baterai untuk meminimalisir kebakaran
Kendaraan listrik mengalami peningkatan popularitas belakangan ini. Solusi mobilitas ramah lingkungan yang dipilih sebagian besar produsen ini menarik minat konsumen yang menginginkan produk futuristik juga berkelas.
KEY TAKEAWAYS
Apakah pernah terjadi kebakaran pada mobil listrik?
Belum ada kasus di Indonesia, namun EV atau hybrid yang terbakar beberapa kali tercatat di negara lainNamun peningkatan popularitas ini bersanding dengan kekhawatiran mengenai keamanan, utamanya pada perangkat baterai. Beberapa waktu belakangan, berita mengenai kebakaran kendaraan listrik mewarnai pemberitaan.
Minggu lalu, kapal kargo Fremantle Highway terbakar di perairan Belanda dengan membawa sekitar 25 kendaraan listrik dari total 2.857 unit. Informasi yang disebarkan pada awal mula, diduga kebakaran tersebut bermula dari baterai kendaraan listrik yang dibawa.
Beberapa waktu sebelumnya, sebuah berita mengenai EV terbakar terjadi di Amerika Serikat. Sebuah Mercedes-Benz EQE 350+ yang tengah dipinjam konsumen sebagai mobil pengganti, terbakar di garasi rumahnya. Berdasarkan keterangan, mobil tersebut tidak dalam kondisi diisi daya dan hanya berdiam di rumah selama 22 jam.
Ini menjadi catatan pertama di Amerika Serikat terkait EQE sedan yang terbakar. Beberapa waktu sebelumnya Mercedes-Benz tengah melakukan recall pada model tersebut karena fungsi monitoring baterai tegangan tinggi mengalami gangguan. Peringatan terkait masalah baterai tidak muncul saat sedang ada masalah hingga akhirnya Mercedes melakukan pembaruan pada perangkat lunak model tersebut. Pihak terkait masih melakukan investigasi terhadap kasus ini.
Waspada Bahaya Laten EV
Kasus-kasus kebakaran kendaraan listrik, utamanya roda empat, memang belum tercatat di Indonesia. Namun bukan berarti konsumen di Indonesia tidak perlu waspada. Popularitas yang semakin meningkat diharapkan dapat juga meningkatkan pengetahuan kesadaran penanganan kondisi darurat pada EV.
Ini juga diungkapkan Achmad Rofiqi, Wakil Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) terkait kesadaran penanganan saat kendaraan listrik mengalami masalah, utamanya kebakaran. Baik EV maupun kendaraan konvensional memiliki penanganan berbeda.
Salah satu yang tengah diusulkan Periklindo belakangan adalah kewajiban produsen untuk menghadirkan APAR khusus untuk EV. Spesifikasi ini berbeda dengan APAR untuk kendaraan konvensional utamanya dalam penanganan kebakaran baterai yang memiliki kandungan kimia.
Lantas kenapa kendaraan listrik bisa terbakar? Sebenarnya kendaraan listrik lebih aman dari kebakaran dibandingkan kendaraan konvensional dengan bahan bakar. Data dari Auto Insurance EZ mengungkapkan kebakaran EV hanya memiliki peluang 0,03 persen. Pemberitaan masif, awamnya masyarakat terhadap EV serta pemahaman minim terhadap produk baru membuat setiap kasus kebakaran EV jadi bahan perbincangan. Apalagi, era EV masih sangat muda. Bandingkan dengan kendaraan konvensional yang sudah ratusan tahun lalu hadir.
Kembali soal penyebab kebakaran, sampai saat ini ada dua penyebab kebakaran pada EV. Pertama karena baterai mengalami kerusakan, seperti saat terjadi tabrakan dan menyebabkan baterai bermasalah hingga terbakar. Produsen EV sudah memberikan perlindungan tambahan lewat desain dan penguatan bahan untuk masalah ini.
Kedua, kebakaran EV terjadi saat pengisian daya. Dalam beberapa kasus baterai berlebihan menampung daya. Kemungkinan terjadi karena adanya masalah di kendaraan, stasiun pengisian dan sebagainya. Ini yang paling umum terjadi belakangan ini sehingga membuat produsen melakukan recall atau pembaruan perangkat lunak.
Apa yang terjadi saat baterai terbakar? Baterai kendaraan listrik umumnya berada dalam satu kotak besar dan terdiri dari beberapa hingga ratusan sel baterai. Jika salah satu sel baterai rusak maka akan menghasilkan panas tinggi yang disebut thermal runway hingga akhirnya menggembung dan terbakar.
Kebakaran satu sel baterai ini akan menjalar ke sel lainnya. Ini sebabnya pemadaman kendaraan listrik membutuhkan waktu lama jika tidak memahami cara yang tepat. Salah satu kasus adalah kendaraan listrik kembali terbakar setelah api padam. Ini karena beberapa sel baterai masih menyimpan panas yang bisa kembali menimbulkan api. Diberitahukan pula, dalam satu kasus pemadaman kendaraan listrik, pemadam api butuh sekitar30 ribu liter air untuk memadamkan sebuah EV.
Baterai EV maupun hybrid memiliki kandungan logam seperti nikel, kobalt, dan zinc serta cairan asam cair. Ini akan membuat karakteristik api berbeda dibanding kebakaran kendaraan konvensional. Saat terbakar, baterai kendaraan listrik bahkan bisa mencapai 1.600 derajat Celcius, berbeda dengan kebakaran kendaraan konvensional yang rata-rata 800 derajat Celcius.
Penanganan Kebakaran
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menangani kebakaran pada kendaraan listrik? Patrick Durham, Kapten Pemadam Kebakaran Michigan Fire Department Station 4, mengungkapkan menunggu alias membiarkan terbakar adalah cara paling tepat untuk mengatasi kebakaran pada baterai kendaraan listrik. Tentu cara sederhana ini memiliki resiko seperti kebakaran ke sekitar, namun itu bisa ditangani dengan beragam alat yang dimiliki pemadam kebakaran saat ini.
Solusi berikutnya yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan menjaga titik api dalam kondisi dingin. Jalan keluar ini jelas membutuhkan jumlah air atau senyawa kimia untuk pemadaman yang cukup banyak. Ini juga dilakukan dengan waktu yang cukup lama, kemungkinan hingga lebih dari 1 jam.
Cara ketiga adalah dengan menyemprotkan cairan khusus untuk penanganan baterai EV. Cairan khusus ini akan menangani thermal runawal yang menjadi ciri khas masalah pada baterai EV yang terbakar. Senyawa kimia khusus berfungsi untuk menetralkan reaksi pemicu api.
Bahan khusus pemadam EV ini salah satunya dimiliki produsen APAR khusus EV asal Indonesia. Pemadam api EV ini menggunakan potasium yang banyak ditemui pada umbi-umbian seperti ubi dan kentang.
(STA/TOM)
Baca juga: Mempermudah Pemakai Mobil Listrik, Casion Perkenalkan Aplikasi Cas-ion
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice