Kupas Tuntas Toyota Fortuner SRZ, Varian Bensin yang Jarang Dilirik
SUV ladder frame RWD bermesin bensin memang kurang laku. Harus diakui, mesin diesel bertorsi besar lebih pas untuk menghela bodi yang masif. Bukan pas lagi, malah cenderung berlebih. Mudah dituning juga, hingga menghasilkan output diluar nalar. Coba lihat para "Gajah Diesel" itu berlari di jalan tol. Seolah tanpa beban sama sekali. Modal torsi besar pun amat bermanfaat di medan off-road. Habitat sebenarnya mobil jenis ini.
Pilihan satu-satunya SUV ladder frame bensin saat ini ialah Toyota Fortuner SRZ. Rival abadinya, Mitsubishi Pajero Sport, sempat memasarkan juga varian bensin di penghujung siklus hidup generasi pertama. Namun tanggapan pasar kurang menggembirakan. Sampai akhirnya tidak berlanjut ke generasi kedua. Padahal dapur pacu bensin yang ditawarkan cukup menggetarkan. Berkonfigurasi V6 3,0-liter plus teknologi MIVEC. Nyatanya, varian diesel tetap lebih banyak dipilih.
Sedari awal generasi pertama Fortuner meluncur, Toyota konsisten menawarkan dua pilihan jenis mesin. Opsi yang disesuaikan selera dan kebutuhan pasar. Karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Termasuk juga Fortuner SRZ. Tentunya ada alasan mengapa versi bensin lebih pantas dipilih ketimbang diesel, begitu pula sebaliknya.
Varian dan Harga
Ada dua varian Fortuner yang ditenagai mesin bensin: tipe SRZ dan TRD bensin. Harga Fortuner SRZ Rp 565,35 juta, sedangkan trim paling komplet TRD senilai Rp 578,65 juta. Khusus Fortuner tipe G memang tidak ada pilihan mesin bensin.
Yang mengherankan, Fortuner SRZ justru lebih mahal Rp 25,4 juta dibanding Fortuner VRZ (Rp 539,95 juta). Bertolak belakang dengan Kijang Innova. Justru varian diesel dipatok lebih mahal dari bensin. Pantas Fortuner VRZ disukai. Tak hanya powerful, tapi juga lebih murah. Bisa jadi satu alasan mengapa tak memilih SRZ. Selain itu, tidak ada lagi versi penggerak 4x4 untuk bensin. Cuma tersedia di tipe G dan VRZ.
Karakter Mesin
Mesin bensin yang digunakan sudah tergolong lawas. Berkode 2TR-FE, dipakai sejak Fortuner pertama kali beredar dan sempat menghuni ruang mesin Kijang Innova juga. Enjin dengan konfigurasi 4-silinder berkapasitas 2.693 cc terkenal rakus meminum BBM. Akselerasinya tergolong cepat saat dipakai Innova. Tapi terasa kekurangan torsi kala membopong besarnya tubuh Fortuner.
Update dilakukan untuk Fortuner generasi baru. Tak banyak, hanya mengubah sistem katup variabel menjadi Dual VVT-i. Tenaganya 163 PS (161 hp) di putaran 3.400 rpm dan torsi 245 Nm di putaran 4.000 rpm. Penghantaran menuju roda belakang dilakukan transmisi otomatis 6-speed. Tidak ada opsi transmisi manual untuk SRZ.
Unit 2TR-FE bukanlah mesin ringkih yang cepat rusak. Sejauh ini tidak pernah terdengar kendala serius. Terkenal berdaya tahan tinggi yang siap menjelajah hingga ratusan ribu kilometer. Walau harus berkompromi pada akselerasi pas-pasan dan tidak ekonomis. Terbukti masih sangat diandalkan Toyota sampai sekarang. Bukan cuma dipakai Fortuner, tapi juga Land Cruiser Prado, Tacoma, Coaster, dan Innova versi ekspor ke Timur Tengah.
Perbedaan Karakter
Karakter bensin 2TR-FE tentu amat berbeda dengan diesel 2GD-FTV. Torsi besar membuat laju ringan seolah tanpa beban. Jambakan 400 Nm begitu nikmat acapkali berakselerasi. Plus konsumsi BBM irit.
Minusnya, suara diesel kasar tak akan pernah bisa sehalus bensin. Belum lagi bau jelaga yang keluar dari knalpot. Tidak semua orang suka. Getaran pun jelas lebih besar dan sampai terasa di dalam kabin.
Komponen krusial di mesin patut mendapat perhatian lebih. Misal jumlah filter lebih banyak, terutama saringan bahan bakar. Pemakaian solar berkualitas jelek, menuntut penggantian lebih cepat. Peranti turbo pun juga butuh perhatian, seiring pertambahan usia.
Lain halnya jantung mekanis bensin. Suara halus berimbas keheningan kabin baik. Getaran pun tidak sampai menganggu. Tenggakan BBM memang lebih banyak. Namun mekanisme mesin sederhana, bisa berimbas biaya perawatan lebih sedikit untuk pemakaian jangka panjang.
Eksterior dan Interior
Secara fisik, sulit membedakan antara Fortuner tipe SRZ dan VRZ. Keduanya sama, hanya emblem yang membedakan. Sudah pasti tertera huruf SRZ di belakang. Ditambah tulisan Dual VVT-i di area fender depan, sebagai penegas varian bensin. Kalau VRZ polos saja tanpa tulisan itu. Tongkrongannya gagah. Pelek standar berukuran 18-inci yang dibalut ban 265/60
Begitu pula interior. Semua jok berbalut kulit dan mampu menampung 7 penumpang. Pembeda utama jelas dari tachometer. Putaran mesin lebih tinggi tergambar dari jumlah angka sampai 6.000 rpm.
Fitur Kenyamanan
Fortuner SRZ dan VRZ berada dalam satu level. Sehingga fitur keduanya kembar identik. Mulai dari luar, lampu utama berteknologi Bi-Beam LED dengan fungsi auto leveling dan follow me home. Pintu bagasi dapat terbuka secara elektrik plus tersedia fungsi memori.
Masuk ke kabin dan menyalakan mesin tak perlu anak kunci. Cukup kantongi Smart Key dan tekan tombol start/stop engine. Setir berlapis kulit dan kayu dengan pengaturan tilt-telescopic, dipenuhi tombol untuk pengaturan audio serta koneksi Bluetooth. Sumbernya berasal dari head unit monitor layar sentuh.
Kinerja transmisi matik 6-speed dapat diatur dalam mode berkendara Eco, Normal dan Power. Dapat melakukan perpindahan secara manual lewat Sequential Switchmatic, lengkap dengan paddle shift menyembul dari balik kemudi dan sudah ada cruise control yang bikin nyaman.
Fitur Keselamatan
Untuk banderol Rp 500 jutaan, fitur keselamatan mobil ini tergolong payah. Tergolong standar bahkan kalah lengkap dari Toyota Rush yang harganya cuma setengahnya. Airbag ada 3 dengan tambahan bagian lutut pengemudi. ABS & EBD pasti ada dan sudah umum di mobil era sekarang. Tapi jangan harap ada sistem aktif macam VSC, A-TRC, BA, Hill Assist Control dan Emergency Brake Signal. Itu semua cuma ada di VRZ 4x4 yang sudah tembus Rp 600 jutaan.
Simpulan
Tentu ada saja alasan untuk memilih tipe SRZ ketimbang VRZ. Pertimbangan utamanya ada pada karakter mesin bensin. Jika tidak suka getaran diesel, suara gemeretak dan bau solar, tentu orang itu cocoknya memilih mobil bensin. Asalkan tak mempedulikan konsumsi bahan bakar.
Bicara keasyikan mengemudi bersumber dari jantung pacu, tentu sensasi diesel tak mampu disaingi mesin bensin. Kalau Anda mencari itu, VRZ adalah jawabannya. Toh harga juga lebih murah. Ada selisih yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak output mesin agar makin liar. (Odi)
Baca Juga: Butuh Mobil Keluarga, Kijang Innova Reborn Bekas Dilego Mulai Rp 250 Jutaan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Toyota Fortuner
Model Mobil Toyota
Jangan lewatkan
Promo Toyota Fortuner, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Fortuner Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
148
|
134
|
101
|
169
|
153
|
Torsi
400 Nm
|
324 Nm
|
130 Nm
|
233 Nm
|
200 Nm
|
Power Steering
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Headrest Kursi Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Toyota Fortuner dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota Fortuner dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature