Kronologi Kelahiran Si “Cepat,” Toyota Agya
Toyota Agya, sudah cukup lama beredar di Indonesia. Di 2017 ini, ia genap berusia 4 tahun. Ia adalah salah satu LCGC (low cost green car) pertama yang diluncurkan. Kembarannya, adalah Daihatsu Ayla yang memang berbagi basis.
Sejak awal penjualannya, meski ia merupakan Toyota termurah yang dijual PT Toyota Astra Motor (TAM), Agya tak pernah menjadi mobil paling laku. TAM selaku Agen Pemegang Merek (APM), lebih sukses menjual Avanza dan Calya yang muat lebih banyak penumpang.
Saat ini pun, pamor Agya sudah tak secemerlang di awal. Maklum saja, selain bertambahnya kompetitor, juga harganya yang tak lagi murah membuat masyarakat lebih cerdik memilih kendaraan yang harganya pas di kantung.
Meski begitu, tak ada salahnya mengulik bagaimana kronologis kehadiran mobil ini di Indonesia. Sebab, ia sudah menjadi lembaran khusus di sejarah otomotif tanah air, plus, tangga 7 April yang akan datang, Toyota Agya akan mengalami perubahan yang cukup signifikan.
A-Concept
Kali ini kami mencoba menelusuri kembali rekam jejak kehadiran Agya di Indonesia. Penampakan pertama kalinya, di ajang Indonesian International Motor Show (IIMS) 2011. Saat itu, mobil ini masih dalam versi purwarupa. Kendaraan ini pun terpajang bukan di booth Toyota, melainkan ada di panggung Daihatsu.
Namanya Daihatsu A-Concept. Konon kenapa digunakan huruf A, alasannya mobil ini ada di segmen A industri otomotif global. Ya, sejak pengenalan prototip, pihak Astra Daihatsu Motor (ADM) memang berniat merancang mobil ini sebagai produk untuk diedarkan di berbagai negara.
Huruf A juga konon digunakan untuk menandai awal baru bagi masyarakat Indonesia. Maksudnya, mobil ini diformat menjadi entry level baru, setelah sebelumnya mobil termurah Daihatsu dan Toyota dipegang oleh Xenia dan Avanza.
Jika Anda adalah salah satu pemilik Agya atau Ayla dan melihat versi purwarupanya, Anda patut berbangga diri. Sebab Agya dan Ayla sangat mirip dengan versi prototipenya. Artinya, pabrikan (ADM) sukses menghadirkan mobil yang keren namun tetap realistis.
Harap-harap Cemas Menunggu Regulasi
Setelah A-Concept dipertontonkan, satu tahun kemudian masing-masing perusahaan mengenalkan secara eksklusif pada media versi siap produksinya. Proving Ground Bridgestone menjadi salah satu tempat unjuk gigi.
Di sana, pihak ADM memberikan kesempatan pada media untuk menguji performa bahkan efisiensi dari calon mobil murah ini. Di trek mini yang berfungsi untuk menguji performa ban serta kendaraan ini, konsumsi bahan bakar Ayla pun tembus hingga 27 kpl.
Seiring dengan mulai diperkenalkannya Ayla dan Agya, pemerintah pun mulai mempersiapkan berbagai macam insentif dalam sebuah regulasi baru. Namun hingga draftnya muncul, petunjuk pelaksanaan (juklak) hingga petunjuk teknisnya (juknis) sangat lambat diturunkan.
Adapun syarat yang harus dimiliki oleh sebuah mobil agar masuk dalam skema LCGC adalah; harga dasar termahal yang tak lebih dari Rp 95 juta, produksi lokal dengan batas minimum kandungan komponen lokalnya, konsumsi bahan bakar di atas 20 kpl, terdapat identitas yang mencerminkan Indonesia, dan lainnya.
Kementrian Perindustrian pun saat itu cukup lama menggodok juklak dan juknis bagi regulasi ini. Baru pada Juli 2013, susunan utuhnya diedarkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian No33 tahun 2013 tentang pengembangan produksi kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan ramah lingkungan.
Langkah ini memang perlu dirumuskan secara seksama. Pasalnya, insentif yang diberikan terbilang menarik, yakni pembebasan dari PPnBM (pajak pertambahan nilai barang mewah).
Dalam masa ini juga, nama Agya dan Ayla mulai ditetapkan. Soalnya, nama tersebut harus mengandung unsur keIndonesiaan. Merujuk pada bahasa Sanskerta, dua kata itu dipilih. Agya memiliki makna ‘Cepat,’ dan Ayla berarti ‘Cahaya.’
Meluncur Bersamaan
Sembilan September, adalah hari bersejarah untuk Agya juga Ayla. Pada tanggal itulah sebuah awal baru bagi industri otomotif dimulai. Sebuah kelas baru resmi dibuka yakni LCGC dengan meluncurnya dua mobil ini.
Peluncuran keduanya dilakukan pada hari yang sama, di dua lokasi berbeda dengan beda waktu hanya satu jam. Tentunya, Daihatsu Ayla yang diberikan waktu peluncuran duluan. Saat peluncuran pun tak terlalu lama setelah regulasi diterbitkan.
Dan benar saja, dua mobil ini akhirnya pertama kali dijual dengan harga paling murah di bawah Rp 100 juta. Agya, saat pertama kali diluncurkan diberi harga Rp 99,9 juta untuk varian termurah, sedang Ayla dilego dengan harga Rp 76 juta pada tipe terendahnya.
Kini, dengan akan diluncurkannya model baru dari Agya, tentunya harganya juga akan terkoreksi. Menurut pihak TAM, harga Toyota Agya akan terkatrol antara Rp 5-10 juta.
Baca Juga: 10 tahun Grand Livina
Foto: autoevolution.com, Toyota, Daihatsu
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice