Kolaborasi Terbaik dan Tersukses
Kerjasama antar dua perusahaan atau lebih di dalam industri otomotif merupakan hal lumrah yang sering kali terjadi. Keuntungan dasar yang mudah didapatkan seperti saling bertukar teknologi ataupun keahlian teknis lain. Contohnya sekarang di era teknologi energi alternatif, kerjasama dalam teknologi hybrid dan motor listrik perlu dilakukan bagi pabrikan yang belum pernah berpengalaman di bidang tersebut. Kemudian seiring perkembangan teknologi autonomous, membuka banyak pintu kerjasama antar pabrikan dan supplier penyedia teknologi tersebut.
Tapi jika menarik waktu jauh ke belakang, telah banyak terjadi kesepakatan antar dua perusahaan di bidang otomotif. Ada yang hanya sementara, ada pula yang bertahan lama bahkan hingga sekarang. Kami coba rangkum beberapa kolaborasi terbaik yang terjadi di industri otomotif khususnya mobil. Kebanyakan kolaborasi tersebut menyatukan pabrikan dengan para ahli di bidang tuning atau modifikasi. Pemain di dunia motorsport merupakan supplier paling handal dan jelas telah berpengalaman. Sepertinya kurang lengkap jika sebuah pabrikan tanpa memiliki divisi mobil sport sendiri. Dan menciptakan suatu produk yang berkarater juga cukup penting. Oleh sebab itu banyak pabrikan yang menyerahkannya kepada rumah desain. Itulah yang dilakukan Ferrari dengan menggandeng Pininfarina sampai saat ini.
Ford dan Shelby
Sebuah kerjasama antara seorang pembalap bernama Carroll Shelby dan pabrikan mobil Ford menghasilkan sebuah mobil sport ikonik yang tetap abadi hingga sekarang. Siapapun pasti akan terkesima setiap kali melihat desain mobil ini. Adalah Shelby Cobra yang pertama kali diperkenalkan tahun 1963, produk revolusioner yang mengubah industri otomotif dunia.
Sejak saat itu, Shelby menjadi anggota keluarga Ford selama lebih dari 60 tahun, dan menelurkan kendaraan-kendaraan performa tinggi yang dirancang oleh Shelby mulai dari konsep. Selain Cobra nama Shelby pun tak akan pernah lepas dari Ford Shelby GT Mustang. Shelby sudah meninggal dunia tahun 2012 lalu, tapi warisannya tetap hidup hingga sekarang. Perusahaan Shelby American yang didirikannya tahun 2003, tetap beroperasi sampai sekarang dan memproduksi onderdil performa tinggi dan membangun mobil-mobil edisi spesial.
Aston Martin dan Zagato
Berawal di bidang desain aeronautika atau mendesain pesawat terbang, Ugo Zagato memutuskan ‘banting setir’ mengurus desain mobil di akhir tahun 1910an. Zaman mobil berdimensi besar dan berat, Ia pun memanfaatkan pengalamannya dalam merancang pesawat dan mengaplikasikan ke desain mobil agar lebih ringan dan aerodinamis. Hasil kolaborasi Zagato dengan pabrikan yang paling dikenang hingga kini apa lagi kalau bukan Aston Martin DB4 GT Zagato.
Kala itu, Aston Martin ingin memulai program balap mereka dan mencapai kata kesepakatan dengan Zagato untuk mendesain ulang bodi DB4 GT yang sudah siap turun di arena balap. Jadilah salah satu Aston Martin paling ikonik dan menarik dari sisi desain bahkan bagi Zagato sendiri. Hanya ada 25 unit DB4 GT Zagato yang pernah dibuat, dengan 19 unit original dan 6 unit replica. Hubungan keduanya pun tetaperat hingga sekarang, sehingga terciptalah beberapa model lain yang tak kalah eksklusif seperti, Aston Martin DB7 Zagato, V12 Zagato, dan Vanquish Zagato.
Rolex dan Dunia Motorsport
Produsen jam tangan mewah, Rolex, tak pernah absen ikut tampil di ajang kejuaran balap dunia. Merek ini selalu terpampang di papan-papan iklan ataupun menjadi sponsor resmi di beberapa tim balap. Keterlibatan Rolex di dunia motorsport dimulai sejak tahun 1930an ketika Sir Malcolm Campbell memecahkan rekor kecepatan 480 km/jam di padang garam Bonneville sembari menggunakan jam Rolex.
Hingga saat ini pun Rolex menjadi partner resmi balap jet dasar paling prestisius di muka bumi, Formula One. Selain itu, Rolex pun mendukung penuh berbagai event balap ketahanan seperti Le Mans 24 Hours, Daytona 24 Hours dan FIA World Endurance Championship. Serta event mobil bergengsi lainnya seperti Goodwood Revival dan Monterey Motosports Reunion. Sebagai brand amabassador pun selalu memilih atlet-atlet legendaris ternama, salah satunya legenda F1 Sir Jackie Stewart.
Michelin dan Bugatti
Michelin sudah tidak asing dalam menciptakan ban-ban khusus untuk mobil performa tinggi. Berbicara mengenai Michelin berarti berhubungan erat dengan dunia balap atau motorsport. Ajang balap seperti MotoGP, Le Mans 24 Hours, reli dunia, Formula-e dan lain sebagainya, tak akan seru tanpa andil keikutsertaan Michelin sebagai pemasok ban utama.
Ban Michelin pun termasuk dalam pilihan produsen mobil-mobil kencang. Tak banyak yang mengetahui bahwa Bugatti mengontak Michelin untuk membuatkan ban khusus Bugatti Veyron yang mampu menembus kecepatan 400 km/jam. Hal yang sama pun dilakukan untuk sang penerus Bugatti Chiron yang konon mampu mencapai kecepatan 463 km/jam meski harus dibatasi 420 km/jam saja.
Mercedes dan AMG
Dua nama besar yang semakin melekat bila membicarakan mobil performa tinggi milik Mercedes-Benz. Didirikan oleh mantan insinyur Mercedes sendiri, Hans Werner Aufrecht dan Erhard Melcher yang ahli dalam meracik mesin untuk balap. Tiga huruf AMG sendiri merupakan kependekan dari Aufrecht, Melcher dan Grobaspach. Hasil kreasi pertama mereka adalah mesin balap untuk Mercedes-Benz 300 SE di tahun 1965. Terbilang mendulang kesuksesan maka terciptalah kolaborasi antara kedua perusahaan tersebut.
Tidak hanya membuat mobil khusus balap, AMG juga dituntut memodifikasi untuk penggunaan jalan raya juga. Model yang pertama keluar dengan mengusung nama AMG adalah 500 SEC AMG coupe tahun 1982. Hubungan antar keduanya pun semakin berkembang hingga akhirnya AMG dimiliki sepenuhnya oleh Daimler sebagai divisi performa tinggi Merc. Namanya pun berubah menjadi Mercedes-AMG.
BMW dan Alpina
BMW memiliki divisi performa tinggi sendiri yaitu M Division yang meracik model-model BMW standar menjadi lebih sporti dan beringas. Tapi ada hubungan yang spesial antara pabrikan Jerman ini dengan Alpina yang merupakan perusahaan otomotif spesialis modifikasi. Selain telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun, Alpina selalu berhasil membuat produk-produk BMW menjadi lebih istimewa dan spesial bahkan jika dibandingkan dengan versi M sekalipun.
Kedekatan keduanya sudah begitu jauh, jika melihat line-up Alpina dapat dilihat semuanya adalah model BMW. Satu contoh Alpina B7 yang diproduksi bersamaan dalam lini BMW 7-Series yang merupakan platform dasar mobil ini. Walaupun merupakan mobil yang sama, Alpina memiliki identitas tersendiri dan menanamkan karakter sedikit berbeda dari BMW original.
McLaren dan Honda
McLaren dan Honda adalah dua pabrikan berbeda genus. McLaren berangkat dari dunia motorsport lalu menjadi produsen supercar yang disegani. Sedangkan Honda merupakan pabrikan mobil penumpang yang juga memiliki jam terbang tinggi di dunia motorsport. Jika disatukan, terciptalah sejarah indah di dunia Formula One yang mendominasi kejuaraan jet darat tersebut antara tahun 1988 hingga 1992.
Di era itu McLaren-Honda meraih delapan title juara dunia dengan kemenangan 44 grand prix, juga 53 kali pole position dan 30 kali catatan lap tercepat. Dan satu yang pasti akan selalu melekat di memori ialah Ayrton Senna, sang juara dunia tiga kali (1988, 1990, 1991). Kedua brand ini pun sempat berpisah pada tahun 1993, dan bersatu kembali tahun 2015 dipiloti oleh Fernando Alonso dan Jenson Button. Kembalinya Honda ke tim McLaren ingin mengembalikan kejayaan era Ayrton Senna dan Alain Prost.
Ferrari dan Pininfarina
Nama Pininfarina sendiri sudah menempel di mobil-mobil tampan, terutama supercar di era tahun 1960an. Selain menghasilkan desain-desain yang eksotis, rumah desain ini juga berperan besar dalam menciptakan invoasi baru di bidang teknologi dan manufaktur. Pininfarina juga yang memprakasai konstruksi unibody dan pengujian aerodinamika di lorong udara. Kerjasama antara Ferrari dan Pininfarina selalu menghasilkan mobil-mobil yang sangat cantik dan ikonik.
Salah satu contohnya 330 GTS. Suksesor Ferrari 250 GT dirakit oleh Pininfarina di Turin dan banyak detail ciri khas tersemat di seluruh tubuhnya. Bagian paling menonjol yang akan terus abadi adalah desain dua lampu bulat dan gril oval dengan logo ‘kuda jingkrak’ di tengahnya hingga desain buritan meruncing seperti perahu. Hanya 99 unit 330 GT dibangun dan nilainya pun terus meningkat hingga sekarang. Kerjasama keduanya dimulai ketika Battista “Pinin” Farina dan Enzo Ferrari bertemu dia sebuah restoran di tengah-tengah Turin dan Modena. Sejak saat itu, seluruh model Ferrari didesain oleh Pininfarina yang sudah dimiliki oleh Mahindra sejak 2015 lalu.
MINI dan Cooper
Nama yang sudah melekat dibenak siapa saja akan sebuah mobil mungil yang lucu dan atraktif. Tapi masih banyak yang belum tahu bahwa dua kata tersebut memiliki sejarah berbeda. Mendiang John Cooper (1923-2000) berkecimpung di dunia balap dengan gebrakannya merancang mesin di belakang pada tahun 1950an.
Ternyata Ia adalah teman dekat Alec Issigonis, sang pendiri MINI. Cooper melihat potensi besar dari mobil kecil yang dikembangkan oleh MINI untuk mengikuti kompetisi balap. Kemudian mereka pun bekerjasama dan terciptalah mobil ikonik MINI Cooper. Kedua nama ini terus bersatu disaat MINI diambil alih oleh BMW. Nama John Cooper Works pun diabadikan khusus untuk MINI versi kencang, MINI JCW (John Cooper Works).
Baca Juga: Right Gear, Right Time
Sumber: MSN
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice