Keunggulan dan Daya Tarik Hyundai Tucson Diesel CRDi
Tatkala Hyundai Indonesia menyodorkan Tucson generasi pertama 2004 silam, publik tanah air disuguhi sebuah SUV asal Korea Selatan dengan desain khas Eropa yang memikat. Tidak hanya bermodalkan tampilan eksterior maupun interior, karakter berkendara pun berbeda dari SUV lain asal Jepang. Fitur dan kenyamanan menjadi prioritas, tanpa mengorbankan kestabilan dan pengendalian.
Kehadirannya tergolong konsisten hingga kini. Setelah memasuki generasi ketiga yang meluncur di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 lalu, Tucson tetap tampil sebagai SUV yang bercita rasa Eropa. Bahkan membawa berbagai penyempurnaan yang meningkatkan value dari segala aspek, mulai dari desain, teknologi, efisiensi dan impresi berkendara.
Di paruh 2017, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) kembali meningkatkan nilai SUV ini, dengan mendatangkan varian bermesin diesel. Kehadirannya sudah dinanti para konsumen setianya, yang telah jatuh hati pada diesel modern Hyundai di Santa Fe dan H-1. Atas banyaknya masukan dari konsumen maupun media massa, akhirnya pihak HMI pun yakin membenamkan mesin tanpa busi ini ke dalam kap mesin Hyundai Tucson.
Varian diesel, jelas menambah daya saing Hyundai di segmen SUV. Mesin diesel bukanlah satu-satunya andalan utama, meski sudah diakui kehebatannya. Berbagai keunggulan dan kelebihan yang tertanam di dalam Tucson, tidak bisa dianggap remeh oleh kubu Jepang.
Pahatan Fluidic Sculpture
Bahasa desain “Fluidic Sculpture” yang mengaliri setiap lekuk tubuh model-model Hyundai, disempurnakan menjadi “Fluidic Sculpture 2.0”. Masih berpijak pada garis-garis berani, kini dipertegas kesan sporty yang mengekspresikan modernitas desain dengan postur lebih sempurna dan atletis.
Peter Schreyer, seorang desainer mobil ternama, dipercaya sebagai arsitek perajut goresan-goresan mengalir khas Fluidic Sculpture. Mempersatukan semuanya dalam tarikan garis yang berbeda dari sebelumnya. Lebih sederhana namun menunjukkan karakter yang kian kuat.
Wajah depan didominasi grille besar, menyatu harmonis dengan LED Projector Head Lamp dan Daytime Running Light (DRL). Fender berotot, tercipta dari satu garis melintang tegas membelah pintu depan dan belakang. Ini melahirkan desain SUV yang sporty tapi tidak kaku. Semakin proporsional berkat disematkannya pelek 17-inci berdesain baru yang dibalut ban berukuran 225/60 R17.
Desain terbaru Hyundai ditutup simplisitas di area belakang. Lampu belakang tampak harmonis dengan lampu depan. Begitu pula pola Z-shaped yang sama, tetap tampak berkelas meski tak bermain lekukan-lekukan tajam di sektor ini.
Tucson generasi ketiga ini, memang dikembangkan sebagai SUV yang memiliki kestabilan tinggi saat bermanuver kencang. Tidak hanya proporsi tubuh yang mencerminkan itu semua. Hal-hal kecil penunjang aerodinamika turut diperhatikan. Seperti menambahkan lip di bemper depan, mengurangi lengkungan di pilar-A, rear spoiler dengan garnish di sisinya dan terdapat lorong di kolong untuk mengurangi hambatan udara.
Kemewahan Interior
Sentuhan kemewahan, mengisi suasana kabin melalui balutan kulit di jok dan lingkar kemudi. Tucson versi diesel ini menawarkan ambien kabin yang berbeda, berupa penggunaan dua warna (two-tone) yang memadukan dominasi coklat dan hitam. Mengartikan kombinasi yang ideal antara sebuah kemewahan dengan karakter sporty.
Model dasbor sengaja dibuat melebar dan sederhana, agar tercipta ruang kabin yang lebih luas untuk seluruh penumpang. Tepat di tengah, terpampang layar monitor multimedia berukuran 8-inci. Tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan dengan beragam konektivitas, melainkan juga monitor fitur Eagle’s Eye View dan GPS. Seluruh tombol fungsi dan pengaturan, diatur sedemikian rupa agar mudah dioperasikan dan terjangkau tangan.
Dimensi keseluruhan yang lebih besar dari Tucson generasi kedua, berarti peningkatan pada volume kabin penumpang dan ruang kargo. Akomodasi penumpang maupun barang, ditunjang fleksibilitas jok belakang yang dapat dilipat dengan proporsi 60/40. Jika kedua kursi dalam keadaan terlipat, tercipta ruang kargo sebesar 878 liter. Dan untuk keamanan barang bawaan Anda, terdapat luggage screen sehingga bagasi terbelah menjadi dua bagian.
Nuansa mewah dan luasnya kabin, semakin bertambah berkat kehadiran panoramic roof. Atap kaca ini membentang tiga perempat atap yang dapat dibuka separuhnya. Kenyamanan penumpang belakang pun meningkat dengan adanya ventilasi AC di konsol tengah.
Mesin Diesel Berlimpah Torsi
Jantung mekanis yang menjadi roh dari Tucson diesel, bersumber dari R-engine 4-silinder, 2,0-liter Common Rail Direct Injection (CRDi) yang dikembangkan sendiri oleh Hyundai Kia Automotive Group. Meski hanya berkapasitas 1.995 cc, tenaga yang dihasilkan mencapai 178 PS dan torsi sebesar 400 Nm. Torsi puncaknya mampu dicapai mulai dari putaran 1.750 hingga 2.750 rpm.
Seluruh daya disalurkan oleh transmisi otomatis 6-kecepatan ke roda depan. Transmisi ini sendiri memiliki fitur shiftronic atau perpindahan manual dan ada dua pilihan mode berkendara, Eco dan Sport.
Berlimpahnya tenaga dan torsi, berkat penerapan fitur-fitur baru di mesin diesel modern ini. Salah satunya ialah EVGTurbo yang tak lain adalah Variable Geometry Turbocharged dengan pengaturan secara elektrik. Engine Control Module (ECM) berperan besar, selain mengatur injektor di ruang bakar. ECM mengontrol EVGTurbo berdasar masukan dari berbagai sensor, dan mengatur tekanan turbo secara langsung melalui aktuator.
Teknologi ini memberi banyak keuntungan, seperti meminimalisir gejala turbo lag, power band lebih merata, kurva torsi meningkat dan efisiensi bahan bakar.
Eagle’s Eye View
Satu fitur dengan fungsi penting untuk mengatasi keterbatasan daya pandang pengemudi. Fitur Eagle’s Eye View disematkan pada head unit agar pengemudi dapat melihat kendaraannya dengan sudut pandang “bird eye”, karena sudah dilengkapi dengan 4 (empat) kamera di bagian: depan (front grille), spion kiri dan spion kanan (outside mirror) dan bagian belakang (rear garnish).
Fitur ini memberikan kemudahan, keselamatan & kenyamanan bagi pengemudi khususnya pada saat parkir atau pada saat kondisi tertentu yang membutuhkan visual pada bagian/sisi yang tidak terlihat. Fitur EEV kembali menaikkan standard driving experience khususnya pada sisi keamanan (safety) dan kenyamanan (convenience).
Biarkan kamera bekerja memantau keempat sisi mobil. Sebab kameranya memiliki lensa cembung hingga menjangkau sudut 360°. Jika disatukan, dapat membentuk tampilan utuh sekeliling mobil, seolah ada satu kamera pemantau dari atas atap.
Pengemudi hanya tinggal memantau melalui monitor 8-inci di dasbor. Keakuratan yang tinggi, memberi keyakinan 100 persen tanpa ada kekhawatiran menyenggol objek di sekitar. Adanya 4 titik sensor parkir di belakang, semakin membantu proses memarkirkan kendaraan walau di area sempit sekalipun. (ADV)
Foto: Edi Weente
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Hyundai Tucson
Model Mobil Hyundai
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai Tucson Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
Tenaga
154
|
Torsi
192 Nm
|
AC
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Headrest Kursi Belakang
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai Tucson dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai Tucson dari Zigwheels
- Motovaganza