Kenali Karakter Mengemudi dari Sidik Jari
Dalam proses berkendara, pengemudi adalah pusat dari seluruh kegiatan. Berbagai manuver dan segala hal yang terjadi pada mobil ditentukan sepenuhnya oleh sang pengemudi. Meski dilengkapi aneka fitur canggih termoderen, tetap saja penentu utama keselamatan berkendara adalah sosok manusia di balik lingkar kemudi.
Bagaimana perilaku pengemudi di balik setir, ditentukan oleh karakter seseorang. Karakter tersebut dapat membuat setiap langkah yang dipilih masing-masing pengemudi dapat berbeda. Nah karakter tiap personal dapat dibaca melalui berbagai metode.
Sadar akan hal itu, Safety Institute Indonesia bekerja sama dengan Talents Spectrum menyajikan program khusus bertajuk Brain Based Driving, Driving Style. Program ini dirancang sebagai metode untuk mengenali karakter pengemudi.
Program ini akan menyajikan ikhtisar dari interpretasi sistem respon kerja otak seseorang dalam kaitannya dengan perilaku mengemudinya. Metode yang digunakan dalam pengukuran potensi ini adalah psychobiometric dengan data fingerprint.
“Program kami sebenarnya untuk mengenali karakter pribadi lewat perangkat yang kami miliki, namun setelah berdiskusi dengan Safety Institute Indonesia, ternyata metode kami bisa juga digunakan untuk membaca karakter khusus pengemudi,” ungkap Psychobiometric Coach and Consultant Talents Spectrum, Tunggul Herbawono ketika bertemu para jurnalis di ajang Indonesia International Motor Show 2016.
Di Hall C1 JIExpo, Kemayoran, Safety Institute Indonesia dan Talents Spectrum membuka boothnya untuk pengunjung yang ingin mengetahui karakter mereka di balik kemudi. Tunggul pun berbagi pada CarBay Indonesia metode yang mereka gunakan untuk mengenali karakter pengemudi.
“Kami menggunakan software khusus yang kami kembangkan untuk mengenali karakter diri dari sidik jarinya,” jelas Tunggul. Jadi langkah pertama untuk mengenali karakter pengemudi adalah dengan membubuhkan sidik jadi pada alat scanner fingerprint.
Alat tersebut akan membaca sidik jadi dan kemudian dimasukkan dalam software Psychobiometric milik Talents Spectrum. “Sidik jari setiap manusia itu tidak ada yang sama, ini merupakan identitas yang dapat menunjukkan profil dari otak manusia,” ungkap Tunggul. Dalam proses scanning ini, ada empat jari yang digunakan untuk mengidentifikasi, yaitu, jempol kanan, telunjuk kanan, jempol kiri, dan telunjuk kiri.
Menurut Tunggul, terdapat korelasi antara sistem kerja otak dengan pembentukan pola sidik jari seseorang. Karenanya metode yang digunakan timnya valid untuk mengenali karakter seseorang Tugas selanjutnya tinggal software yang akan mengenali garis-garis di sidik jari yang merupakan printout dari genetika setiap manusia. Proses pengolahan datapun tidak lama, hanya beberapa menit, dan komputer akan menyajikan data dalam bentuk printout.
Ada lima karakter yang dapat ditunjukkan dalam sesi khusus yang digelar di IIMS 2016 ini:
Mood Based Driver
Gaya mengemudi yang berorientasi pada kenyamanan, orang lain, dan lingkungan. Proses perasaan menjadi acuan dan cenderung enggan mengambil sebuah resiko dalam sebuah situasi. Namun karena berbasis perasaan, ia juga mudah lengah atau terpengaruh oleh situasi sekitar.
Competitive Driver
Gaya mengemudi yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai, perhitungan waktu tempuh dan jarak karena keinginan efektivitas. Dorongan ego biasanya lebih mendominasi tipe pengemudi seperti ini. Biasanya kadang disertai emosi yang mudah terpancing
Analitical Driver
Gaya mengemudi perfeksionis, memperhatikan segala aspek dalam mengemudi, bermaksud memberikan pengalaman berkendara yang terbaik namun sering terjebak dalam situasi keragu-raguan dalam mengambil sebuah keputusan. Responnya dapat menjadi lambat karena memikirkan banyak hal sekligus.
Reflective Driver
Berbekal nilai yang tertanam pada dirinya, tipe pengendara ini bergerak dengan insting atau refleks yang didasari oleh prinsip kuat dalam mengambil keputusan. Sangat patuh terhadap aturan yang ada tetapi kurang peka terhadap situasi yang ada di sekitar.
Progressive Driver
Seorang pengemudi dengan dorongan ‘penasaran tinggi’ untuk mencoba pengalaman berkendara yang baru. Tekanan bahaya dapat ia artikan sebuah sensasi baru yang bisa saja menjadi hal yang menarik bahkan menyenangkan.
Beberapa karakter di atas merupakan lima karakter umum pengemudi yang dapat disajikan melalui program khusus yang diadakan selama IIMS. “Kalau mau lebih lengkap bisa, namun membutuhkan scan lebih banyak jari dan ada metode lain lagi,” imbuh Tunggul.
Lima karakter berkendara yang disebut di atas juga menurut tunggul bukanlah sebuah penilaian. “itu adalah pembacaan karakter, bukan sebuah justifikasi untuk menjudge bahwa itulah gaya mutlak seseorang,” tegas Tunggul. Maksudnya adalah dengan mengetahui karakternya, diharapkan pengemudi dapat menjadikan itu sebagai landasan untuk mengambil sikap berikutnya.
Dengan memahami kerja otak lewat sidik jari, dapat membantu setiap orang untuk mengenali dorongan alamiah dalam dirinya. Jadi, yang manakah karakter mengemudi Anda? Ketahuilah di booth Safety Institute Indonesia dan Talents Spectrum di IIMS 2016. Ada harga dan paket menarik bagi pengunjung yang melakukan pengenalan karakter di ajang IIMS 2016.
Baca Juga: Cara Unik Mitsubishi Kenalkan Dunia Otomotif pada Anak-Anak
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice