Kenali Fitur Keselamatan Modern di Mobil Anda
Salah satu fitur yang saat ini menjadi pertimbangan saat membeli mobil adalah fitur keselamatan. Pada tiga dekade lalu, fitur keselamatan terdepan yang kerap ditemui pada mobil-mobil pada umumnya adalah sabuk keselamatan, itu pun masih banyak yang ditak dimanfaatkan oleh pengendara mobil. Kemudian, seiring perkembangan teknologi dan semakin kencangnya mobil berlari, menjadikan sistem pengereman pun dikembangkan dan hadirlah sistem rem dengan Anti-lock Braking System (ABS) yang menjadikan mobil tetap dapat dikendalikan saat melakukan pengereman mendadak. Hingga kemudian, hadir pula airbag, yang menjadi fitur keselamatan pasif untuk melindungi penumpang saat telah terjadinya kecelakaan.
Meski begitu, perkembangan teknologi penjamin keselamatan tersebut terus berkembang, dan saat ini semakin banyak fitur keselamatan yang dijejalkan di dalam mobil-mobil terbaru untuk menjaga sang pengendara dan penumpang. Di beberapa negara, fitur keselamatan ini bahkan menjadi salah satu syarat layak tidaknya mobil tersebut dijual di negara yang memiliki standar regulasi soal keselamatan tinggi. Salah satu dampaknya, beberapa mobil yang hadir di Indonesia pun saat ini telah memiliki fitur keselamatan tersebut. Apa saja fitur-fitur tersebut? Di bawah ini kami paparkan beberapa fitur keselamatan modern yang mulai hadir di mobil-mobil baru agar para pemilik kendaraan mengerti fungsi dan jaminan yang diberikannya.
Adaptive Headlights
Berkendara di malam hari dengan penerangan terbatas tentunya memberikan resiko besar terhadap keselamatan. Penggunaan fitur Adaptive Headlight ini adalah fitur lampu depan yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi pengendaraan, agar sang pengemudi dapat memiliki jarak pandang lebih jauh dan lebih jelas di malam hari. Prinsip dasarnya, fitur ini akan menyorot area yang kurang cahaya searah dengan pergerakan mobil. Jadi saat mobil akan berbelok ke kanan misalnya, maka lampu akan memberikan sorotan cahaya lebih banyak di bagian kanan mobil, begitu juga sebaliknya. Bahkan saat mobil berjalan lurus dan sensor cahaya pada bagian depan tidak menangkap cahaya lain, lampu ini secara otomatis akan menyorotkan cahayanya lebih jauh dan luas ke arah depan. Namun begitu ada sorot lampu lain, misalnya mobil yang datang dari arah berlawanan, secara otomatis pula sorot lampu akan memendek dan memberikan penerangan secukupnya ke bagian depan, tanpa menjadikan pengendara dari arah berlawanan menjadi silau.
Perkembangan dari Adaptive Headlights inipun telah hadir, antara lain adalah Night Vision Assist. Tak sekedar beradaptasi terhadap pengendaraan mobil, fitur yang lebih canggih ini menggunakan kamera infra merah untuk mendeteksi kehadiran binatang atau hambatan lain yang tidak tersorot oleh lampu karena terhalang tumbuhan. Citra gambar yang tertangkap, dapat diperlihatkan pada layar display di dashboard atau headup display, sehingga memungkinkan pengendara untuk lebih waspada.
Adaptive Cruise Control (ACC)
Fitur ini merupakan pengembangan dari teknologi Cruise Control lama yang tak sekedar berfungsi menjaga kecepatan kendaraan tetap konstan saat berkendara tanpa menginjak pedal gas. Sistem ini menggunakan teknologi canggih berupa sensor laser atau sonar serta kamera untuk mendeteksi jarak dengan kendaraan atau halangan lain di depan kendaraan. ACC kemudian akan menyesuaikan bukaan gas dan pedal rem secara otomatis untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Jika sistem mendeteksi potensi kecelakaan, seperti misalnya pengereman mendadak, maka mobil juga akan mengerem keras dan secara otomatis mengencangkan sabuk pengaman.
Fitur ini sangat berguna saat berjalan di jalan bebas hambatan yang didominasi jalanan lurus dan rata. Selain itu, juga tidak dianjurkan untuk mengendarainya di jalan yang berkelok-kelok karena akan sangat berbahaya.
Forward Collision Alert
Dengan prinsip sensor serupa pada ACC, fitur ini secara berkesinambungan mengawasi seberapa dekat kendaraan Anda dengan kendaraan lain atau halangan di depan Anda. Sistem ini akan mendeteksi adanya kemungkinan terjadi tabrakan berdasarkan kecepatan mobil dan jarak kendaraan di depannya. Sistem ini kemudian akan memperingatkan Anda sehingga memberikan Anda tempo yang cukup untuk melakukan manuver dengan aman, atau secara otomatis akan mengeksekusi pengereman jika dibutuhkan.
Pada mobil Mazda fitur ini dinamakan Smart City Brake Support (SCBS) yang mampu membaca adanya halangan di depan atau belakang mobil, dan secara otomatis mengaktifkan pengereman. SCBS hanya aktif saat mobil bergerak dengan kecepatan rendah, di bawah 40 kpj, yang memang diperuntukkan bagi pengendaraan di tengah kepadatan lalu lintas. SCBS juga terdapat di bagian belakang mobil, yang aktif hanya di kecepatan antara 2 – 8 kpj dan otomatis akan memberikan peringatan serta melakukan pengereman saat mendeteksi adanya halangan.
Blind Spot Detection
Fitur Blind Spot Detection, membantu pengendara untuk memantau kendaraan yang tersembunyi dari pantauan di kaca spion baik di sisi kiri maupun kanan kendaraan. Cara kerja sistem ini adalah dengan mendeteksi kendaraan yang memasuki zona blind spot di samping mobil via gelombang radio, lalu menyalakan lampu indikator LED pada kaca spion di sisi yang sama. Sebuah tanda akan muncul pada kaca spion dan akan mengeluarkan bunyi peringatan tertentu. Teknologi yang pertama kali diperkenalkan oleh Volvo ini sangat berguna untuk mengantisipasi saat akan melakukan perpindahan jalur atau berbelok.
Di Indonesia, fitur itimewa ini bahkan sudah terdapat pada mobil kelas hatchback yaitu Mazda2 GT. Bertajuk Advanced Blind Sport Monitoring (BSM), fitur ini beroperasi via gelombang radar 24GHz yang tersebar di sisi samping bodi mulai dari cover spion hingga ke buritan dan memberikan peringatan supaya berhati-hati dengan terdeteksinya objek pada area blindspot. Fitur ini terbukti sangat berguna di kepadatan lalu-lintas kota, terutama saat menghadapi sepeda motor yang populasinya cukup banyak dan kerap berada di zona blind spot.
Lane Departure Warning
Sistem ini mirip dengan Blind Spot Detection hanya saja cara kerjanya dengan membaca garis atau marka jalan saat Anda tengah berkendara. Jika kendaraan Anda terbaca berpindah ke lajur lain tanpa menggunakan lampu sign, sistem peringatan akan memberikan tanda secara visual serta audio. Suara peringatan akan muncul jika pengemudi berpindah jalur di atas kecepatan 60 kpj, yang terkadang akan diikuti dengan getaran pada setir untuk “menyadarkan” sang pengemudi.
Sistem ini berguna untuk mengantisipasi kemungkinan kelelahan yang dialami pengemudi, sehingga tidak dapat menguasai mobilnya. Sistem ini akan bekerja maksimal pada jalanan dengan infrastruktur yang baik, dengan marka jalan yang jelas seperti di jalan tol.
Emergency Brake Assist
Fitur ini merupakan teknologi pembantu pengereman mobil yang bekerja dengan meningkatkan tekanan pengereman dalam kondisi yang terbaca darurat. Sistem ini bekerja berdasarkan sensor yang dirancang untuk mendeteksi ketika adanya perpindahan cepat dari pedal gas ke pedal rem yang berarti pengemudi sedang mencoba untuk melakukan pengereman darurat dan secara otomatis menambah tekanan pada rem sehingga mampu mengurangi jarak pengereman. Fitur ini biasanya telah didukung oleh sistem pengereman yang telah menggunakan ABS dan Electronic Brake Force Distribution (EBD) untuk jaminan keselamatan yang optimal.
Electronic Stability Control (ESC)
Banyak nama yang dikenal untuk fitur yang satu ini, antara lain Vehicle Stability Assist atau Dynamic Stability Control yang menjadi salah satu teknologi keselamatan untuk mendeteksi, mencegah atau menstabilkan kendaraan dari resiko tergelincir atau selip. Fitur ini bekerja dengan memperhitungkan dan membandingkan antara arah mobil yang diinginkan pengemudi ketika menikung dengan arah aktual mobil. ESC membaca berbagai sensor kehilangan traksi pada ban yang terjadi akibat pengereman ataupun manuver mendadak di tikungan.
Ketika ESC mendeteksi hilangnya kendali pada mobil, secara otomatis fitur ini mengaktifkan pengereman, serta mengurangi tenaga yang disalurkan dari mesin untuk membantu mengembalikan arah mobil sesuai keinginan pengemudi. Pengereman secara otomatis dapat diterapkan ke roda secara individual, seperti roda depan luar untuk melawan oversteer atau roda belakang dalam untuk melawan understeer. Di Amerika Serikat fitur ini bahkan telah menjadi fitur keselamatan wajib sejak tahun 2012 yang harus dimiliki mobil-mobil yang dipasarkan di sana.
Baca Juga: Fitur unggulan small hatchback yang akan anda sukai
Sumber foto: Toyota Europe, Bosch, Ford, Honda
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice