Evolusi Lampu Depan Mobil
Berkendara dari lokasi A ke lokasi B merupakan inti dari transportasi. Perkembangan teknologi kemudian membantu pengendara melihat kondisi di depan dengan lebih jelas. Salah satunya dengan menggunakan lampu. Dengan memutar tombol kita bisa menghidupkan headlamp atau headlight sehingga ada penerangan.
Percaya tidak kalau lampu depan pertama yang digunakan pada mobil, lampu petromaks atau lampu minyak. Lampu jenis ini digunakan pada kendaraan sejak awal 1880-an. Awalnya digunakan sebagai penerangan di rumah atau tambang. Sangat terbatas. Belum lagi harus mendapat perawatan rutin karena minyak yang mengotori kaca. Teknologi ini masih digunakan kira-kura sampai 1912.
Penggunaan lampu berteknologi listrik diaplikasikan sekitar tahun 1898 di Colombia, Amerika Serikat, oleh Electric Vehicle Company. Lampu yang digunakan ketika itu adalah lampu pijar filamen dengan sumber listrik berasal dari sebuah dinamo. Baru pada 1908, Pickley Automobile Electric Lighting Syndicate menjual lampu yang menggunakan aki delapan volt.
Cadillac menjadi pelopor penggunaan lampu depan dengan sumber listrik berasal dari aki pada 1912. Teknologi ini adalah hasil kolaborasi pabrikan mobil asal Amerika Serikat tersebut bersama Delco. Cadillac kemudian menambah fitur lampu jauh dan lampu dekat dalam teknologi standar lampu depannya pada 1920-an.
Sementara lampu belakang, atau tailight yang dikombinasikan dengan lampu stop (stp light) dan lampu sein (turn signal) melakukan debutnya pada 1918. Toh sekian ratus tahun kemudian masih banyak di antara kita yang tidak tahu bagaimana mengoperasikannya. Nah, berikut kami merangkum evolusi lampu kendaraan:
1. Halogen
Perkembangan terus berlanjut. Lampu halogen baru pertama kali diperkenalkan pada 1962. Sebenarnya lampu halogen sama seperti lampu pijar, hanya saja terdapat penggunaan gas halogen di dalam lampu. Fungsinya meningkatkan pembakaran filamen sehingga lampu dapat menyala lebih terang. Lampu halogen inilah yang sampai sekarang banyak digunakan sebagai komponen standar mobil maupun sepeda motor di dunia.
Jenis lampu halogen ini merupakan jenis lampu yang paling banyak digunakan pada mobil. Biasanya kekuatan yang dihasilkan oleh lampu halogen ini berkisar antara 35-55 watt. Lampu halogen memiliki cara kerja dengan mengoperasikan filamen pada suhu tinggi. Karena lampu halogen ini menggunakan filamen seperti lampu pijar pada umumnya, dalam pengoperasian filamen ini dapat menghasilkan cahaya atau pijar yang lebih terang.
Baca juga: Evolusi Kunci Mobil dari Masa ke Masa, dari Engkol Sampai Digital
2. HID (High Intensity Discharged)
Setelah lampu halogen, hadirlah lampu High Intensity Discharge (HID). Lampu ini tidak tergolong lampu pijar, karena tidak menggunakan pembakaran filamen. Pada lampu HID yang dibakar adalah gas xenon, gas ini bila dialiri listrik bertegangan tinggi akan menyala terang. Penggunaanya pertama kali adalah pada BMW seri-7 awal 1990.
Meskipun tanpa filamen, cahaya yang dihasilkan lebih terang dibandingkan dengan lampu halogen. Di samping itu, cahaya yang dihasilkan juga lebih tahan lama, meskipun tanpa membutuhkan daya yang tinggi. Tetapi sayangnya, penggantian lampu jenis ini membutuhkan arus listrik yang berbeda, sehingga prosesnya agak rumit karena harus menggunakan ballast untuk menyeimbangkannya.
Kelebihan HID dapat memancarkan cahaya lebih terang, tapi dengan penggunaan watt yang kecil. Misalnya saja lampu HID berkekuatan 35 watt sama terangnya dengan lampu halogen 55 watt. Kekurangannya adalah suhu lampu HID lebih panas. Selain itu cahaya lampu HID biasanya lebih bias, sehingga penggunaannya sering digabungkan dengan proyektor agar cahaya hanya dapat fokus menerangi jalan. Saat ini beberapa kendaraan yang telah menggunaan lampu HID. Lampu HID pernah populer digunakan sebagai lampu aftermarket untuk kontes modifikasi lantaran punya ragam warna.
3. LED (Light-Emitting Diode)
Lampu LED baru digunakan untuk mobil pada 2006. Mobil pertama yang mengaplikasi lampu jenis ini adalah Lexus LS walau hanya sebatas untuk lampu dekat (utama). Kemudian di tahun 2007, barulah LED digunakan secara menyeluruh untuk lampu dekat dan jauh pada Audi R8. Kini sudah mulai banyak yang mengaplikasikannya, bahkan Toyota Avanza pun suda pakai lampu depan jenis LED.
Melihat tren ini, agaknya LED kedepannya akan menggantikan lampu halogen dan juga HID. Lalu apakah perbedaan LED dengan lampu-lampu lain? LED tidaklah menggunakan gas sebagai cara kerjanya, yang ada hanya komponen dioda positif dan negatif. Dua komponen ini apabila dialiri listrik akan menyala. Inilah yang membuatnya tidak menimbulkan panas seperti lampu halogen dan HID.
Lampu LED mobil ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya, dengan daya yang lebih kecil, intensitas cahaya yang dihasilkan jauh lebih terang dan kuat, dibandingkan dengan lampu HID. Kelebihan lainnya yaitu daya tahan yang lebih lama. Misalnya lampu halogen punya waktu operasional 1.500-2.500 jam, lampu HID 2.500-3.500 jam, maka pada LED bisa mencapai tiga kali lipatnya atau 10.000 jam. Lampu LED juga lebih hemat energi, dengan 16 watt sinarnya sama seperti halogen 55 watt atau HID 35 watt.
Alasan lampu ini banyak digunakan, karena dalam pemasangannya tidak ribet, tidak membutuhkan ballast pada pemasangannya. Namun demikian, untuk pemasangannya membutuhkan penambahan relay dan conversion kit yang biasanya sudah merupakan satu paket dalam pembelian lampu LED.
Lampu jenis LED punya beragam aplikasi untuk lampu depan. Penggunaannya bisa menggunakan reflektor seperti layaknya lampu halogen. Cahaya yang dibiaskan oleh lampu LED direfleksikan oleh reflektor di rumah lampu untuk menyorot jalan. Lampu LED juga bisa dipasang dengan proyektor untuk bias lampu yang lebih minim dan lebih fokus menyinari jalan.
Lampu LED juga dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya LED Limited, biasa digunakan sebagai lampu utama karena memiliki daya yang tinggi. Kemudian LED Cree, merupakan lampu tambahan yang biasa digunakan pada rem dan juga sebagai sein. Terakhir LED COB (chip and board), lampu ini merupakan susunan deretan chips dalam satu papan, dan biasa digunakan sebagai lampu kabin platform.
Baca juga: 10 Ban Masa Depan, dari Antibocor Sampai Bisa Tumbuh Sendiri
4. Laser Light
Ternyata tren lampu depan tidak hanya berhenti sampai LED, pada 2014 akhir BMW merilis teknologi lampu terbaru yaitu dengan menggunakan laser sebagai salah satu komponen mobil barunya i8. Penggunaan lampu laser diklaim menghasilkan cahaya dua kali lebih terang dari lampu LED. Selain itu lampu ini juga lebih tahan lama dan hemat listrik sampai 30 persen dibandingkan LED.
Lampu depan laser light mulai dipakai di Indonesia di The All New BMW X5 xDrive 40i. Kelebihan lampu ini memiliki sinar yang terang, tapi tidak menyilaukan pengendara dari arah berlawanan. Daya jangkau sinarnya juga sangat jauh. Sinar akan mulai sangat terang saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi dan di kegelapan. Sebaliknya akan meredup saat berpapasan mobil lain atau saat di keramaian. Sensor lampu laser light bisa menyesuaikan pancaran cahaya yang dibutuhkan.
Pancaran sinar lampu low beam saat sangat gelap bisa mencapai 500 meter. Sedangkan untuk high beam lebih jauh lagi. Teknologi lampu laser ini awalnya merupakan salah satu fitur unggulan BMW i8. Lampu sendiri dipasok oleh produsen lampu terbesar di dunia, Osram. Tepatnya Osram Opto Semiconductors (OOS), anak perusahaan Osram. (Rzk/Raju)
Baca juga: Evolusi 200 Tahun Rem Mobil, dari Balok Kayu Hingga Otomatis
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice