Dua Mobil Non Mercedes-Benz Hasil Garapan AMG
Mercedes dan AMG seperti satu kesatuan. Keduanya berkolaborasi menciptakan mobil-mobil berperforma tinggi. AMG atau kependekan dari Aufrecht Melcher Großaspach, memang dikenal sebagai tuner in-house untuk produk Mercedes-Benz. Tapi sebelum itu, AMG adalah modifikator rumahan yang mengerjakan modifikasi untuk siapa saja yang siap bayar.
Mereka bermarkas di Affalterbach, Baden-Wurttemberg, Jerman. Kreasi AMG selalu mendapatkan acungan jempol dan tidak pernah mengecewakan. Kemampuan mereka melakukan tuning terhadap mobil-mobil Mercedes menarik perhatian DaimlerChrysler AG yang kemudian mengambil alih pada 1999, sebelum menjadi pemilik AMG pada 2005. Mercedes-AMG GmbH ini menjadi bagian dari Mercedes-Benz AG.
Bahkan hingga saat ini. Makanya jangan heran ada saja pabrikan besar di luar Jerman yang minta tolong mereka. Selain Mercedes, ada juga pabrikan lain yang bekerja sama dengan AMG. Salah satunya adalah Mitsubishi yang menyodorkan dua model. Sayang, keduanya kurang begitu dikenal. Yang satu memang tidak menarik, yang lain tertutupi oleh bayang-bayang saudara satu modelnya sendiri.
Mitsubishi Debonair AMG
Saat pertama kali melihat Debonair V3000 Royal AMG, kami yakin ada yang salah dengan fotonya. Tapi ternyata memang begitu bentuknya. Untuk informasi, Debonair adalah sedan termahal Mitsubishi untuk pasar domestik Jepang, yang hadir sejak 1964 hingga 1998 dalam tiga generasi. Dijual untuk menyasar kalangan eksekutif dan menyaingi Toyota Crown atau Nissan President. Jadi tidak perlu heran kalau belum pernah lihat.
Entah siapa yang menggelontorkan ide untuk mendandani Debonair generasi kedua (1986-1992) dengan body kit AMG. Aksesoris tambahan berupa bodykit, pelek alloy, stir baru dan paling penting, lambang AMG di body dan kabin. Tapi, aksesoris itu seperti didesain asal-asalan tanpa kontrol kualitas dari kedua pihak dan terlihat jauh di bawah standar AMG.
Mesin? Mohon maaf tidak masuk dalam paket perjanjian. Debonair AMG yang muncul tahun 1987 dibekali mesin standar V6 kapasitas 3,0 liter berpenggerak roda depan. Suspensi juga tidak diulik demi mempertahankan karakter yang serba lembut. Jadinya kontras. Pakai body kit dan pelek sporty tapi suspensi halus. Secara keseluruhan, Debonair edisi khusus ini memang bukan produk terbaik dari AMG.
Baca juga: Aliran Modifikasi Outlaw, "Terlarang" Sekaligus Dikagumi
Mitsubishi Galant AMG
Yang kedua jauh lebih menarik. Mitsubishi meminta AMG melakukan tuning ulang untuk Galant generasi keenam. Atau dikenal juga dengan sebutan Mitsubishi Eterna. Sebelum membahas, ada baiknya menyegarkan memori dulu mengenai sang Eterna ini.
Di Indonesia, Eterna hadir dari 1989 hingga 1992 dengan dua varian: Super Saloon (mesin SOHC, karburator) dan GTI (DOHC fuel injection) serta satu varian khusus LeMans dengan mesin serupa GTI. Yang terakhir itu sangat jarang. Kami akan kami bahas di artikel berikutnya. Eterna hadir dengan dua kali perubahan minor sepanjang siklusnya. Tidak lupa, di pasar luar, ada versi VR-4 dengan mesin turbo dan gerak empat roda.
Nah, versi AMG lebih jarang lagi. Bahkan untuk ukuran global sekalipun. Basisnya Eterna GTI berpenggerak roda depan tapi AMG mengganti piston high compression, camshaft durasi tinggi, klep titanium,remap ECU dan saluran gas buang (knalpot) high flow. Hasilnya tenaga naik dari 130 jadi 170 hp dengan torsi 191 Nm. Sebuah angka yang luar biasa untuk mobil empat silinder tanpa turbo. Di masa itu.
Baca juga: Mengenal Musee de l'Aventure Peugeot, Rumah Perjalanan Si Singa
Secara visual, Anda akan mudah membedakan Galant AMG dengan yang biasa. Seperti Eterna, mobil ini mengalami sekali perubahan minor. Tapi keduanya dibekali body kit racikan AMG lengkap dengan pelek alloy sewarna body membuat mobil terlihat lebih sporty. Kemudian tergantung tahunnya, logo AMG bisa dilihat di penutup bagasi, fender depan atau pintu, juga di bemper. Lambang juga terpampang di setir dan cover klep mesin.
Lalu kenapa mobil ini jarang terdengar? Jawabannya sederhana, Mitsubishi dan AMG hanya membuat 500 unit Galant AMG. Dan semuanya khusus untuk pasar Jepang. Satu lagi, kepopuleran Galant VR-4 yang lebih gahar dengan mesin turbo dan gerak AWD menyelimuti kehadiran Galant AMG.
Itulah, dua mobil Jepang yang mendapatkan sentuhan kepiawaian AMG. Tidak ada lagi yang mobil dari negara itu yang memanfaatkan keahlian tuner asal Affalterbach, Jerman. Bahkan saat AMG dan Mitsubishi satu atap di bawah Daimler Group, tidak ada yang berlabel Mitsubishi AMG. (Indra)
Baca juga: Evolusi 44 Tahun Honda Accord, Dari Hatchback Sampai Turbo
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice