Deretan Mobil Jepang Legendaris Di Indonesia
Agak sulit menentukan siapa sebenarnya yang berhak menyandang mobil Jepeng legendaris, dan sebenarnya apa yang membuatnya begitu legendaris. Karena itu, kami membatasi arti kata legendaris itu, sebagai mobil yang diterima dengan sangat baik oleh pasar. Baik itu karena usia pakai, mesin yang ‘bandel’ dan irit, serta kegunaannya yang jempolan, plus tentu saja hingga saat ini masih diingat namanya.
Nah, karena sekarang lebih mudah kriterianya, kami menghadirkan kendaraan Jepang yang memang melegenda. Baik di masanya, ataupun hingga saat ini. Jangan heran kalau tiba-tiba ada mobil pickup yang nimbrung disini. Hal tersebut karena memang saat berpikir ‘mobil pickup’, namanya langsung muncul di benak kita.
Dan jangan heran juga kalau tidak ada sportscar disini. Hal ini karena di Indonesia yang namanya sportscar atau super car pasti dikenal orang. Tapi berapa banyak yang punya mobil seperti ini di Indonesia? Toyota Supra, Honda NSX, Mitsubishi Lancer Evolution, Anda tentu tahu seperti apa bentuk mobil-mobil itu. Tapi sekali lagi, seberapa sering Anda melihatnya di jalan dibanding, katakanlah, Honda Civic.
Berikut ini daftar mobil-mobil yang menurut kami adalah ‘legend’ asal Jepang, dengan segala kelebihannya.
Toyota Kijang ‘Buaya’
Bukan Innova, kapsul, atau ‘doyok’. Inilah Kijang pertama yang mempelopori MPV keluarga dengan harga terjangkau. Namun yang kami maksud adalah Kijang pick up yang menjadi dasar Kijang MPV selanjutnya. Inilah bentuk pertama Kijang, yang begitu sederhana tanpa banyak basa-basi, sehingga membuatnya tangguh dan tidak rewel. Mesin 4K 4 silinder SOHC berkapasitas 1,2 liter dengan gear rasio layaknya sebuah mobil pengangkut beban, membuatnya mudah diurus dan handal mengangkut beban.
Para petani menyukainya karena bisa mengankut hasil panen dengan baknya yang luas. Para pedagang menyukainya karena selain daya angkut yang lumayan, mobil ini jarang rewel. Yudi Widodo, yang saat ini menjabat sebagai Vice President Eurocars Indonesia, yang merupakan pemegang merek Porsche, Rolls Royce dan Maserati, pernah menceritakan saat ia masih bekerja sebagai salesman Toyota di era 1980-an, bagaimana Kijang ini mengubah hidup seorang pedagang di Jakarta. Yang awalnya hanya pedagang kecil, kemudian bisa menjadi pengusaha sukses hingga saat ini, karena ia ‘nekat’ mencicil Kijang sebagai salah satu modal usahanya.
Itulah kenapa mobil ini harus masuk ke daftar mobil Jepang legendaris. Sedikit banyak, Kijang buaya ini membantu mengubah perekonomian Indonesia di masanya. Dan kenapa ia disebut Kijang buaya? Perhatikan kap mesinnya. Saat dibuka, ia akan membuka lebar dan mirip dengan buaya yang sedang ‘mangap’.
Mitsubishi Lancer SL & Toyota Corolla DX
Ya, Anda pasti tahu kedua mobil ini. Sengaja kami satukan karena kedua mobil ini tidak bisa saling lepas dan memilik resep yang sama untuk menjadi sedan yang menyenangkan. Keduanya juga adalah sedan untuk keluarga mapan di zamannya, yang terkenal kokoh dan nyaman, plus tentunya tidak rewel. Mitsubishi Lancer menggunakan mesin empat silinder berkode 4G33 dengan kapasitas 1,4 liter, sedangkan Toyota Corolla DX menggunakan mesin 4K berkapasitas 1.3 liter.
Keduanya mengandalkan penggerak roda belakang. Dan hal terakhir itulah yang menjadi salah satu resep kenapa keduanya disebut sedan tangguh. Mesin tidak rewel, kaki-kaki juga kuat karena konstruksinya tidak serumit mobil penggerak depan. Pengendaliannya mumpuni sebagai sebuah sedan, dan pengendaraan menyenangkan. Namun dalam hal transmisi, Mitsubishi selangkah di depan pada tahun 1982, dengan membawa Lancer bertransmisi manual 5-speed. Sedangkan Corolla DX, sepanjang masa penjualannya, meski beberapa kali facelift, tetap menggunakan 4-speed manual.
Keduanya juga hadir pertama kali di Indonesia pada tahun 1980 dan digadang untuk saling menjegal. Bahkan persaingan itu masih terasa sampai sekarang, dimana keduanya memiliki penggemar dan komunitasnya masing-masing yang cukup fanatik. Selepas 1984, keduanya bersalin menjadi mobil gerak depan, Toyota Corolla GL dan Misubishi Lancer yang nama resminya tidak bisa kami ingat, tapi julukannya adalah Lancer Banci. Keduanya mengalami penjualan yang menujam.
Mitsubishi Colt T120 & L300 Pickup
Inilah pesaing Toyota Kijang pickup di era menjelang khir 1970-an. Mesin 1,4 liter, daya angkut yang cukup besar, dan bahan bakar yang irit menjadikannya pilihan yang tepat bagi mereka yang membutuhkan mobil angkutan untuk melancarkan usahanya. T120 dipasarkan sejak 1975 hingga 1979 di Indonesia, dan kemudian digantikan oleh Mitsubishi L300, yang bentuknya tidak berubah hingga sekarang, meski di luar negeri, mobil yang kemudian lebih dikenal sebagai Delica ini telah mencapai generasi kelima.
Colt T120 mungkin saja tidak lama beredar. Namun turunannya (bukan T120 SS), yang merupakan generasi kedua dan diperkenalkan pada tahun 1981, nyaris tidak berubah. Kami katakan nyaris karena di sekitar tahun 1984-1985, Mitsubishi melakukan facelift dengan mengganti lamu depan dari bulat menjadi kotak. Bentuk dan generasi inilah yang dipertahankan sebagai mobil angkut beban andalan Mitsubishi di Indonesia, hingga sekarang. Mesinnya menggunakan 4D56 berbahan bakar Solar, setelah sebelumnya sempat dipasarkan dengan mesin bensin, namun kurang begitu sukses.
Seperti Kijang, Colt T120 dan L300 juga dibuat dalam bentuk MPV yang biasanya memiliki kapasitas hingga sembilan penumpang, tergantung perusahaan karoseri yang membuatnya. Kini, Anda bisa melihat Delica generasi kelima, yang merupakan turunan dari Colt ‘sayur’ ini, di showroom-showroom Mitsubishi di Indonesia. Tentu saja dengan kenyamanan yang jauh berbeda.
Honda Civic
Berbicara Honda Civic, mungkin Anda akan terpikir pasti yang jadi legenda Civic Wonder ‘setrikaan’. Memang tidak bisa dipungkiri, Wonder setrikaan adalah mobil yang luar biasa diterima dan bahkan bisa dibilang menjadi status sosial mereka yang berjiw muda. Tapi kami lebih suka mengangkat Honda Civic generasi pertama, yang kehadirannya di Indonesia memiliki misi tersendiri.
Ingat VW Golf buatan 1974 yang begitu sukses dimana-mana, termasuk Indonesia? Civic ini didatangkan ke pasar otmotif Tanah Air, untuk menjegal keberhasilan Golf. Sama-sama berbentuk hatchback dengan mesin berkapasitas sama (1,5 liter dengan 4 silinder), dengan penggerak roda depan. Namun Honda menggebrak dengan fitur dan konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
Tunggu dulu. Fitur? Bukannya mobil Eropa biasanya komplit? Tidak untuk Golf. Di Indonesia, AC untuk Golf adalah opsional. Sedangkan Civic sudah menjadi fitur bawaan. Selain itu, Civic dibekali juga dengan pilihan transmisi otomatis. Dan menurut salah seorang pengamat otomotif, transmisi otomatis milik Civic generasi pertama itu jarang rusak. Mesin yang lebih irit membuat mobil ini dicintai. Bahkan ada banyak orang yang memimpikan untuk punya Civic di masa itu.
Baca Juga: Tuner-tuner Jagoan Dunia
Foto: Dari Berbagai Sumber
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice