Dari Tangan Dingin Mereka Lahir Mobil Hebat
Beberapa waktu yang lalu kami pernah membahas deretan tuner atau modifikator mobil yang berdiri sendiri, tanpa dukungan pabrikan resmi, namun sukses melahirkan mobil-mobil hebat. Singer, Hamann, Alpina, adalah sebagian dari nama-nama modifikator hebat tersebut.
Kini, tergelitik dengan perkataan Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia yang baru, Antonio Zara, yang menegaskan bahwa pihaknya akan menghidupkan merek Nismo di Indonesia, kami coba ungkap siapa saja para tuner resmi yang berada di balik nama-nama besar pabrikan.
Dari tangan dingin mereka, mobil-mobil legendaris lahir, yang teruji di medan balap, maupun jalan raya. Inilah beberapa tuner legendaris tersebut.
AMG
Pernah dengar Mercedes-Benz W126 'The Hammer?' Mobil hebat berbasis mercy boxer ini mampu menghasilkan tenaga hingga 360 hp dengan mesin V8 berkapasitas 5,6 liter. Itulah sedan legendaris dan langka buatan Mercedes-AMG GmbH, atau biasa dikenal sebagai AMG saja. Mereka adalah tuner resmi Mercedes-Benz, yang memodifikasi produk-produk mereka. Divisi ini dikenal tidak pandang bulu, alias semua mobil Mercedes-Benz mereka garap untuk menghasilkan mobil yang lebih sportif, bertenaga, dan kemudian melegenda.
AMG secara independen mampu merubah sebuah mobil Mercedes menjadi kendaraan yang mereka inginkan. Divisi tuner ini sebelum diambil alih oleh Daimler AG, adalah sebuah perusahaan kecil yang bermarkas di kota Affalterbach, Jerman. Namun sejak awal didirikan, pencetusnya, Hans Werner Aufrecht (mantan engineer Mercedes-Benz), dan Erhard Melcher fokus untuk merombak mobil Mercedes-Benz. Nama AMG sendiri adalah singkatan dari nama belakang keduanya, plus Grobaspach, kota kelahiran Aufrecht.
Awalnya, perusahaan ini hanya memodifikasi mesiin untuk kepentingan balap, dan sukses. Seiring berjalannya waktu, AMG mulai memodifikasi mobil jalan raya dengan memproduksi paket aksesories dan peningkat performa tidak resmi untuk SL/SLC, W123 (Tiger), W124 (boxer), W126 (Eagle), R129 (SL-class tahun 1989-2001), serta W201 (baby benz, pendahulu C-Class). Melihat kesuksesan mereka, tahun 1990 Daimler-Benz melakukan kerjasama untuk membuat peranti opsional berlabel AMG. Sembilan tahun kemudian, DaimlerChrysler AG ‘mengambil’ AMG untuk menjadi bagian dari mereka sendiri. Jadilah AMG sebagai tuner resmi.
Jika awalnya AMG membuat mobil berbasis kendaraan Mercedes-Benz jalan raya seperti C63, E63, ML63 (SUV), G55, dan sebagainya, kini mereka bisa membuat sendiri mobilnya. Produk pertamanya adalah mercedes-Benz SLS AMG, yang diklaim sebagai reinkarnasi mobil legendaris Mercedes-Benz 300SL. Selain performa, yang menonjol adalah pintu ‘gull wing’ yang membuka keatas seperti sayap burung camar. Kini, SLS AMG sudah tidak diproduksi lagi, dan AMG muncul dengan Mercedes-AMG GT.
BMW M Division
Kemunculan divisi mobil kencang dari BMW ini sebetulnya agak lucu. Menurut rumor, salah satu Presdir BMW yang kerap bepergian dengan BMW 7-Series merasa kesal karena ajudannya yang mengendarai 5-Series, tidak bisa mengikuti laju mobilnya. Jadilah ia minta dibuatkan BMW Seri-5 yang lebih kencang. Dan dari sinilah kemudian berkembang menjadi M Division.
Tapi cerita itu sulit untuk dikonfirmasi. Yang pasti M muncul untu memfasilitasi keinginan BMW turun di balapan pada tahun 1972. M sendiri adalah singkatan dari Motorsport. Produk pertama mereka untuk balapan adalah BMW 3.0 CSL. Sedangkan mobil jalan raya mereka yang pertama dilabeli M1, dengan bentuk yang benar-benar mobil sport. Namun mobil ini ternyat lebih disukai untuk balapan ketimbang laku di pasaran umum. Tahun 1979, arah usaha M Division berubah saat mereka memperkenalkan M535i, yang berbasis BMW 5-Series, dan diluar dugaan sangat disukai pasar.
Sejak saat itu, selain memproduksi mesin balap, M juga membuat versi kencang dari hampir semua lini produk BMW. Dikatakan hampir semua karena 7-Series, X1, X3, dan Z1 tidak pernah disentuh.
Produk pertama mereka boleh saja berbasis 5-Series. Namun yang benar-benar membuat orang jjatuh cinta adalah BMW M3, dengan bentuknya yang compact berbasis E30. Bagaimana tidak, dengan body yang compact dan mesin 4-silinder (kode S14), M3 bisa menghasilkan tenaga hingga 300 hp. Bahkan pada versi terbatas yang dijuluki M3 Evo, tenaganya melonjak menjadi 380 hp.
Kini, seperti juga AMG, BMW menghadirkan mobil-mobil yang bernuansa M, namun tidak memiliki performa beringas, alias hanya aksesoris saja. Mobil-mobil ini disebut sebagai M-baged cars. Kemudian pada 2012, muncul juga M Performace car, yang memiliki performa lebih kencang dari varian biasa, namun tidak sebuas mobil M aslinya. Contoh mobi ini adalah M135i dan M550d. Yang terakhir itu cukup menghebohkan karena mampu menghasilkan tenaga hingga 381 hp, plus torsi 740 Nm. Menjadikannya sedan bermesin diesel dengan torsi paling besar di dunia.
Nismo
Nismo berada dibawah payung Nissan, dan sejak awal hingga sekarang, masih khusyuk dengan motorsport. Produk mereka sukses di balapan turing, termasuk balapan ketahanan di Le Mans dan Daytona, touring di JGTC, dan beberapa seri balapan ternama lainnya.
Meski demikian, mereka juga menyempatkan untuk membuat aksesoris sport seperti spoiler, diffuser, velg, dan sebagainya, untuk mobil jalan raya. Selain itu, mereka juga punya produk yang modifikasinya menyeluruh. Salah satu yang peling menonjol dan melegenda adalah Skyline GT-R R34 V-Spec, yang dikenal sebagai GT-R Z-Tune, dan hanya ada 20 unit di dunia.
Selain itu, mereka juga pernah membangun GT-R R33 400R, yang modifikasinya menyentuh semua sektor. Mulai dari interior, eksterior, performa, hingga aerodinamika. Nismo ingin membuat 100 unit mobil pada awalnya, namun R33 keburu ditutup keran produksinya, dan hanya 44 unit yang sempat dibuat.
Toyota Racing Development
Berbicara soal tuner in-house rasanya kurang lengkap kalau tidak membicarakan Toyota Racing Development atau yang dikenal sebagai TRD. TRD bukan hanya aksesoris Sportivo yang banyak terpasang di mobil-mobil Toyota di Indonesia, tapi lebih dari itu, tuner tersebut sangat melegenda berkat modifikasinya yang sukses di berbagai cabang oleh raga bermotor.
Saat ini ada dua cabang TRD yaitu TRD Technocraft (TRD Japan) dan TRD USA. Masing-masing memiliki kesamaan tugas yaitu meningkatkan performa mobil jalan raya, dan mendukung program balapan pabrikan Jepang tersebut. TRD Japan fokus di balapan mobil di Negeri Sakura seperti Japan Super GT (JGTC), F3 Jepang, hingga OMR Yaris.
Di belahan dunia sebelahnya, TRD USA bertanggung jawab mengembangkan mobil Toyota untuk balap NASCAR, Championship Off Road Racing (CORR), NASCAR Truck Series, drag race, hingga rally Baja 1000.
Di luar motorsport, mereka juga menyediakan part performa untuk mobil jalan raya seperti turbocharger, header, intake, camshaft, shock absorber, rem, sway bar, dan sebagainya, yang bisa langsung dipasangkan tanpa memerlukan modifikasi berat.
Baca Juga: Inilah mobil-mobil yang layak ditunggu di GIIAS
Foto: Mad4wheels, topcarrating.com, autoblog, wikipedia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice