Cerita di Balik Sejarah Logo BMW, Bukan Berasal dari Baling-Baling

Cerita di Balik Sejarah Logo BMW, Bukan Berasal dari Baling-Baling

Roundel cincin hitam terisi lingkaran dengan petak biru dan putih. Terbayang satu jenama otomotif kesohor asal Eropa yang piawai bikin mobil dan motor premium. Identik dengan slogan “Sheer Driving Pleasure” atau “Ultimate Driving Machine”. Yep, itu merupakan logo Bayerische Motoren Werke alias BMW.

Nah, jika menyangka si roundel terinspirasi dari baling-baling pesawat, coba simak sejarahnya berikut ini. Tidak sepenuhnya salah tapi tidak bisa dibenarkan juga. Seperti komentar Archive Director BMW Group Classic, Fred Jakobs di laman resmi BMW. “Kebanyakan orang percaya bahwa logo BMW berasal dari propeller. Namun, kenyataannya agak sedikit berbeda,” paparnya.

history BMW logo

Asal Muasal Nama

Identitas diawali dari penemuan nama BMW itu sendiri. Sebelum keluar tiga huruf tadi, sejarah pabrikan dimulai sebagai Rapp-Motorenwerke GmbH – pada 1913 – berpusat di Munich. Saat itu mobil belum menjadi pemandangan umum. Pun Rapp Motorenwerke merupakan pembuat enjin pesawat yang kemudian dirakit utuh jadi kapal terbang oleh Gustav Otto Flugmaschinefabrik (Otto).

Berbagai faktor membuat Otto bangkrut 1916 dan kemudian berubah jadi Bayerische Flugzeugwerke AG (BFW). Tak lama setelahnya, Rapp-Motorenwerke juga turut berganti nama. Muncul lah Bayerische Motoren Werke GmbH untuk kali pertama di 1917. Hanya berganti identitas sementara komposisi perusahaan masih sama. Termasuk peralatan teknis, aset, dan tenaga kerja.

Baca juga: Entry Level BMW 3-Series Sedan Dulu dan Kini, Evolusi Sesuai Tradisi

Nama BMW sempat hilang beberapa tahun. Perjanjian Versailles melarang Jerman untuk merakit mesin pesawat, dan mereka ikut terdampak. Mau tidak mau lenyap di bawah payung perusahaan pembuat rem kereta. Singkat cerita, segala aset BMW akhirnya ditransfer ke BFW, dan nama BMW kembali muncul ke permukaan di 1922.

First logo

Konversi Identitas Rapp Motorenwerke

Awal Rapp-Motorenwerke mengganti nama jadi BMW, identitas perusahaan ikut disesuaikan kemudian. Cincin hitam terluar berisi nama perusahaan merupakan bagian tradisi. Jika sebelumnya berisi tulisan Rapp Motor berikut ornamen garis dan dua bintang, selanjutnya hanya mejeng tiga huruf legendaris dengan font dan outline emas.

Gambar bidak catur kuda ditanggalkan lalu beralih ke padanan warna yang kita kenal hingga saat ini. Biru dan putih bersilangan dalam empat petak. Ia merepresentasikan warna bendera Kerajaan Bayern (Bavaria) saat sebelum terbebas dari monarki. Adalah putih-biru hanya saja diposisikan terbalik sebab regulasi lokal saat itu melarang penggunaan simbol kekuasaan di logo komersial.

Menariknya, saat pergantian nama di Juli 1917, BMW tidak langsung memiliki logo. Bahkan iklan pertama mereka tanpa dihiasi simbol yang mewakili. Tepatnya 5 Oktober 1917 badge baru BMW terdaftar di Imperial Register of Trademarks.

Hal itu disebabkan pabrikan tidak memiliki konsumen akhir saat itu. Bisnis utama hanyalah produksi dan perawatan enjin pesawat untuk Angkatan Udara Jerman. “Pada masa-masa awal, logo dan artinya sama sekali tidak ditampilkan kepada public sebagaimana saat ini sebab BMW tidak memiliki pelanggan akhir,” jelas Fred Jakobs.

BMW logos

Bukan Berasal dari Rotor Berputar

Banyak orang percaya semua berasal dari baling-baling pesawat. Ya, sejarah BMW erat kaitannya dengan dunia aviasi. Tapi dari histori roundel terbukti bahwa pabrikan hanya membawa imaji lambang sang nenek moyang dan kemudian diadaptasi dengan bendera Bavaria.

Mitos itu bermula dari iklan BMW di 1929. Mejeng sebuah pesawat dengan putaran baling-baling yang menampilkan logo Bimmer. Interpretasi ini ditujukan untuk promosikan enjin terbaru bikinan mereka di bawah lisensi Pratt & Whittney. Jelas selaras dengan akar perusahaan sebagai ahli kapal terbang. Kian dikuatkan pula pada 1942 lewat ilustrasi publikasi BMW “Flugmotoren-Nachrichten” (Berita Mesin Pesawat).

Semua itu terus berlangsung tanpa ada usaha kuat untuk meluruskan cerita. “Untuk waktu yang lama, BMW melakukan sedikit upaya untuk mengoreksi mitos badge BMW adalah propeller,” jelas Fred Jakobs. Tak sepenuhnya salah kalau sejarah emblem BMW masa kini berkaitan dengan baling-baling. Tapi tidak benar juga kalau logo perusahaan merupakan gambaran moncong pesawat terbang. (Krm/Tom)

Sumber: BMW

Baca juga: Asal Muasal BMW 3-Series Touring, Keinginan Seorang Ayah Membawa Keluarga Berlibur

Ahmad Karim

Ahmad Karim

Ahmad Karim bergabung bersama OTO.com pada bulan September 2019. Sebelumnya ia pernah magang di Majalah Autocar Indonesia, kemudian banting setir bekerja di bank. Tapi dasarnya memang doyan otomotif, bank ia tinggalkan dan bergabung bersama OTO. Penampilannya yang unik dengan rambut kribo dan dandanan era Flower Generation, bikin Karim mudah dikenali. Sehari-hari ia mengandalkan transportasi umum untuk wara-wiri. Tapi di garasinya tersimpan sebuah BMW E30 rakitan 1989.

Baca Bio Penuh

Jual mobil anda dengan harga terbaik

Pembeli asli yang terverifikasi Pembeli asli yang terverifikasi
Listing gratis Listing gratis
Daftarkan mobil Anda

IIMS 2025

Tren & Pembaruan Terbaru

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature

Mobil Pilihan

  • Yang Akan Datang

Video Mobil Terbaru di Oto

Oto
Tonton Video Mobil

Artikel Mobil dari Carvaganza

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*