Cara Unik Bridgestone Dukung Pelestarian Lingkungan
Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan kewajiban yang sudah diundangkan oleh pemerintah untuk lembaga usaha. Apalagi, jika lembaga usaha itu memanfaatkan sumber daya alam untuk operasionalnya. Misalnya Bridgestone yang memanfaatkan karet dari alam untuk diolah menjadi ban. Sadar pentingnya kegiatan CSR, mereka pun melakukan aktivitas ini dengan cara yang tak biasa : mengadopsi orangutan.
PT Bridgestone Tires Indonesia (BSIN) pun memilih cara unik untuk memberi perhatian pada orangutan. Caranya, dengan mengadopsi dua orangutan Kalimantan untuk kemudian dibina dan dilepaskan di hutan lindung.
Lewat kegiatan bertajuk Ecopia Supports Orangutan, Bridgestone menunjukkan perhatiannya. Tentunya, dua orangutan ini tidak diadopsi secara mandiri oleh Bridgestone. Mereka bekerjasama dengan yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF). Sebuah yayasan lembaga pelestarian orangutan terbesar di dunia.
Demi upayanya itu, Bridgstone menggelontorkan dana mencapai Rp1,64 milyar. Dana itu dimanfaatkan untuk untuk adopsi serta pelestarian satu hektar lahan hutan di sekitar hutan konservasi orangutan. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2012 silam.
“Program konservasi hutan dan adopsi orangutan yang kami lakukan, salah satu wujud komitmen CSR global Bridgestone Corporation, ‘Our Way to Serve’ yang salah satu fokusnya pada lingkungan (environment). Program pelestarian satwa unik khas Indonesia ini, menjadi salah satu program CSR yang menjadikan BSIN memperoleh penghargaan Gold dalam Best Country CSR Excellence Award dalam acara 10th Annual Global CSR Summit & Awards 2018, bulan April lalu,” ujar Akihito Ishii, Presiden Direktur PT Bridgestone Tires Indonesia di Samboja, Kalimantan Timur, Jumat (30/8) lalu.
“Pemindahan Obi dan Elder (dua nama orangutan) ini, dimajukan dari rencana awal 2020 karena berdasarkan hasil studi dari BOSF, dinyatakan Obi dan Elder sudah siap dipindahkan ke pulau pra-pelepasliaran baik dilihat dari segi umur maupun perkembangan keterampilan dan perilakunya di sekolah hutan,” imbuh Akihito.
Selain melepaskan kedua orangutan, BSIN juga menyumbangkan ban Bridgestone untuk keperluan kendaraan operasional yayasan BOSF di lingkungan hutan konservasi Samboja, Kalimantan Timur, termasuk ban unggulan ramah lingkungan, Bridgestone Ecopia. Produk ini mampu memberi kontribusi terhadap kelestarian lingkungan berkat hambatan gulir yang rendah, sehingga dapat menekan konsumsi bahan bakar dan secara otomatis menekan kadar emisi CO2.
Mengapa Harus Orangutan?
Orangutan diklasifikasikan ‘terancam punah’ atau ‘critically endangered’ di daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Jumlah orangutan di atas planet bumi hanya sekitar 70 ribuan. Populasinya pun hanya ada di Kalimantan (Indonesia dan Malaysia) dan Sumatra saja. Maka khalayak di Indonesia sudah seharusnya menaruh perhatian.
OTO.com hadir langsung di sana. Di lahan yang disulap BOSF sebagai lahan konservasi. Dua satwa cilik ini digabung dengan beberapa orangutan seumurannya. Lembaga itu tentunya juga memonitor dan memastikan satwa binaannya terjaga kondisinya.
Adapun Obi dan Elder sudah diadopsi sejak 2012 dan melalui masa pendidikan khusus agar siap kembali ke alam liar. Proses pendidikan yang dimaksud, penyesuaian dua orangutan cilik ini agar tidak kehilangan naluri bertahan hidup di alam lepas.
Ya, dua satwa terancam punah ini diselamatkan BOSF setelah sebelumnya diselamatkan dari penangkaran warga. Memang sejatinya hewan langka seperti ini tak boleh dipelihara secara pribadi. Kini, Obi dan Elder sudah masuk ke fase pralepasliaran.
“Kami berharap donasi kami dapat digunakan secara maksimal oleh BOS untuk memastikan kedua orangutan adopsi kami siap kembali ke habitatnya secara mandiri. Selain itu, dengan menggunakan produk ban ramah lingkungan Ecopia, artinya Bridgestone akan terus memberikan kontribusi yang berdampak positif bagi pelestarian lingkungan,“ tutupnya.
Selain sebagai kewajiban perusahaan, apa yang dilakukan oleh Bridgestone sudah seharusnya menginspirasi masyarakat dunia, khususnya Indonesia. Orangutan dengan populasi yang sangat sedikit, kini jumlahnya terus berkurang. Jumlah lahan habitatnya kini juga terus berkurang. Kejadian orangutan yang masuk ke lahan warga untuk mencari makan sejatinya disebabkan oleh makin sempitnya habitat mereka.
Panda, identik dengan Cina. Kanguru, dikenal sebagai satwa khas Australia, dan Orangutan umum dikenal sebagai fauna Indonesia. Kitalah yang harus aktif melestarikannya, bukan cuma Bridgestone. (Van/Odi)
Baca Juga: Teknologi Otonom Toyota Siap Bantu Mobilitas Tokyo Olympic 2020
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice