Bujet Rp 200 Jutaan Dapat Bawa Pulang Mobil dengan Vehicle Stability Control, Simak 5 Opsinya
Alat kontrol stabilitas elektronik boleh dibilang merupakan salah satu komponen penting untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya. Tiap pabrikan punya jargon sendiri seperti VSC (Vehicle Stability Control), DSC (Dynamic Stability Control), ESC (Electronic Stability Control), ESP (Electronic Stability Control), VDC (Vehicle Dynamic Control), atau apapun itu. Intinya berfungsi untuk meminimalisir risiko selip dan kehilangan kendali saat menikung atau menghindar terutama di kecepatan tinggi. Disematkan agar mobil semakin nurut dengan arahan pengemudi.
Jelas, bukan hanya penumpang, sistem besar kemungkinan turut bantu menjaga keselamatan pengguna jalan lain. Beberapa negara sudah mewajibkan barang ini sebagai kelengkapan standar pada mobil baru. Seperti termasuk di Uni Eropa dan Amerika Serikat. Bukan lagi barang mewah, bahkan mobil termurah diharuskan sudah menganut alat penjaga stabilitas. Kita memang belum sampai situ, peranti pendukung seperti ABS (Anti-lock Braking System) saja tampak belum menjadi keharusan.
Yep, saat ini mungkin terbilang mustahil untuk dapat menikmati perlindungan setara di strata terendah deretan mobil baru. Kendati begitu, sistem keselamatan setinggi ini tidak eksklusif untuk kelas menengah ke atas saja. Setidaknya dengan bujet Rp 200 jutaan sekarang sudah bisa membawa pulang tunggangan dengan alat pengendali stabilitas elektronik. Sudah semakin terjangkau. Apa saja pilihannya? Simak rekomendasi berikut ini.
Daihatsu Sirion
Daihatsu Sirion jadi opsi yang sangat wajib dipertimbangkan bila mengincar mobil murah dengan perbekalan fitur keselamatan komplet. Bagaimana tidak, titik terendahnya dibanderol Rp 201,75 juta untuk model bertransmisi manual. Sementara itu, tipe transmisi otomatis dilego Rp 216,5 juta dengan diferensiasi utama berupa penyalur daya dan ekstra bodikit.
Ganjaran atas nominal tebusan segitu harus diakui cukup bernilai apalagi bila memprioritaskan keselamatan. Bagaimana tidak, perlindungan airbag empat titik – frontal dan samping luar penumpang depan – jadi kelengkapan standar. Tak kalah penting, pos penjaga stabilitas lebih dari sekadar ABS+EBD lantaran turut diramaikan oleh Vehicle Stability Control (VSC). Pendukung tambahan pun bisa dinikmati berupa kamera parkir lengkap sensor di depan dan belakang.
Fitur kenyamanan yang didapat pun boleh jadi minimal menyetarakan harga. Meliputi lampu utama LED, keyless entry dengan start/stop button, panel AC digital dengan pengingat, hingga head unit touchscreen komplet fungsi mirroring dan audio steering switch.
Urusan pemacu pun kebagian unit 4 silinder 1.300 cc yang lebih bertenaga dari mayoritas city car 1.200 cc kompak. Siapkan gelontoran daya sebesar 95 PS di 6.000 rpm dibarengi torsi puncak 120 Nm pada 4.200 rpm. Penyaluran terlaksana ke roda depan via pilihan transmisi manual lima kecepatan atau otomatis konvensional 4 speed.
Nissan Magnite
Kedatangan para pemain baru segmen crossover membuka jalan bagi fitur-fitur menarik agar bisa menyapa di harga lebih rendah. Tak terkecuali sistem keselamatan. Salah satu opsi menarik di angka Rp 200 jutaan adalah Nissan Magnite Upper MT yang merupakan varian terendah. Tepatnya dilego Rp 214,8 juta dan tanpa privilese diskon PPnBM. Di bulan berikutnya, besar kemungkinan ia menjadi model termurah untuk sebuah crossover bermesin 1.000 cc turbo.
Meski varian terendah, bukan berarti Nissan menurunkan standar perbekalan safety Magnite. Yang ada, mereka sajikan komplementer pada trim atas sementara penetapan basisnya terbilang komprehensif. Setidaknya kebagian Vehicle Dynamic Control sebagai pelengkap dari peranti pengereman ABS+EBD+BA. Ditemani pula Hill Start Assist guna menyiapkan ancang-ancang saat mulai melaju di tanjakan. Perlindungan pasif sendiri berada di batasan moderat berupa Dual SRS Airbag dan sabuk pengaman tiga titik.
Juga harga terendah bukan berarti membuat Magnite tampil standaran dan sama sekali tidak canggih. Sebagaimana ditemukan pada banyak kontestan crossover mungil anyar, fitur modern dan kekinian jadi resep utama. Termasuk di dalamnya keyless entry plus start/stop button, instrumentasi digital, hingga konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay.
Di samping itu, kekuatan Magnite bermain di ranah crossover bermesin tiga silinder 1.000 cc turbo adalah output mesin. Capaian tenaga di atas kertas lebih besar ketimbang milik duo Daihatsu Toyota. Sanggup mengekstrak tenaga sampai 100 PS dan momen puntir puncak 160 Nm. Untuk model termurah ini hanya dipasarkan dengan transmisi manual lima percepatan.
Baca juga: First Drive Toyota Raize GR Sport: Rayuan Mesin Turbo Mungil
Varian Terendah Daihatsu Rocky dan Toyota Raize Turbo
Yep, bukan Magnite saja yang menetetapkan standar keselamatan tinggi untuk varian bawah. Duo crossover teranyar dari Daihatsu dan Toyota turut lempar hal itu ke pasaran. Masih relatif terjangkau dengan penetapan harga Rp 214,2 juta untuk Daihatsu Rocky 1.0 R TC bertransmisi manual atau Rp 219,9 juta buat kontestan Toyota Raize tipe terendah bermesin turbo. Kendati begitu, ekspektasikan penyesuaian harga mulai Juni sebab sudah memasuki periode relaksasi PPnBM kedua dengan keringanan 50 persen.
Keduanya sudah menyiapkan Vehicle Stability Control pada seluruh model turbo yang saat ini baru tersedia. Perangkatnya ditemani Hill Start Assist sebagai bantuan kala menanjak. Jangan ditanya lagi soal ABS+EBD. Sementara itu, Dual SRS Airbag siap melindungi penumpang depan kala terjadi celaka.
Isi gudang perbekalan jelas modern mengikuti seleksi kontestan baru di segmen ini. Sebut saja penerangan LED serta smart entry lengkap start/stop button demi pancarkan aura kekinian dari luar. Begitu masuk kabin, langsung akan disambut oleh berbagai komponen berbau digital seperti layar instrumentasi, panel AC, dan sarana hiburan touchscreen 9 inci dengan integrasi smartphone menjadi standar kelengkapan.
Daihatsu dan Toyota menurunkan mesin tiga silinder 1.000 cc turbo untuk bermain di ranah crossover mungil. Memang torehan output tidak sebesar milik Nissan. Kendati begitu, ekstraksi jantung ganjil ini tetap bisa disandingkan dengan unit 1.300 cc empat silinder lantaran pemadat udara. Siapkan kekuatan 98 PS dengan puntiran 140 Nm. Semua tersalur ke roda depan via transmisi manual lima percepatan atau opsi CVT pada varian turbo termurah.
Kia Sonet Smart
Kia Sonet memang menjadi salah satu produk paling menarik saat ini di pasaran. Ia menggebrak pasar dengan segudang fitur kabin ala SUV kelas kakap dalam bungkusan mikro. Kemewahan yang terjangkau kalau boleh dibilang. Tersemat barang-barang berkelas seperti bangku berventilasi, head unit touchscreen gambot, meter cluster digital, cruise control, wireless charging, gimik remote start, dan lainnya. Berikut pula urusan safety sampai menghadirkan enam airbag sampai peranti pendukung stabilitas ABS+EBD ditambah Electronic Stability Control (ESC).
Meski begitu, itu semua hadir di varian tertinggi Premiere seharga Rp 289 juta. Turun setingkat, empat airbag pergi meninggalkan. Sampai ke dua trim terendah, ia bahkan nyaris polosan dengan hilangnya peranti kontrol stabilitas elektronik dan sokongan menanjak Hill Start Assist. Namun, setidaknya masih bisa melirik varian Smart yang didagangkan mulai dari Rp 238,5 juta kau membutuhkan keberadaan ESC dengan harga murah.
Secara tampilan, varian Smart tidak benar-benar polosan. Kurang lebih memiliki gaya serupa dua kasta atas dengan penerangan LED, pelek alloy two tone, hingga ke ornamen perak di tubuhnya. Sunroof absen namun membuatnya bisa dipilih dengan kelir two tone agar tidak serta merta terlihat seperti kasta terendah.
Agak berbeda kala memasuki kabin. Material utamanya mengusung fabric pembungkus jok meski lingkar kemudi masih dihiasi leather. Membuatnya atraktif adalah pemanfaatan head unit serupa model di atasnya. Kemampuan integrasi smartphone, meter cluster digital, dan AC otomatis tak hilang pula. Tentu ada beberapa hal yang tidak bisa dinikmati yakni cruise control, wireless charger, dan TPMS.
Enjin Kia Sonet sebetulnya bisa dijadikan bahan pertimbangan. Pemilihannya lebih konservatif ketimbang rival sekaligus lebih bertenaga. Ia siapkan ekstraksi sebesar 115 PS/144 Nm dari empat ruang bakar sebesar 1.500 cc. Untuk tipe termurah dengan VSC ini bisa dinikmati dengan transmisi manual enam percepatan atau otomatis iVT yang halus namun tetap cekatan. (Krm/Raju)
Baca juga: First Drive Nissan Magnite 1.0L Premium CVT: Mencari Jawaban atas Kualitas dan Kenyamanan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice