Berkenalan dengan Ferrari 335 S Spider Scaglietti 1957 yang Sempat Dirumorkan Milik Lionel Messi
Sebagai pesepakbola papan atas, Lionel Messi kabarnya punya koleksi mobil yang cukup menarik. Sebut saja Audi, Range Rover, Maserati, hingga Pagani. Tapi satu yang sempat mencuri perhatian adalah Ferrari 335 S Spider Scaglietti lansiran 1957. Konon ia mendapatkannya dari lelang sekitar 2016 dengan nominal tebusan fantastis.
Yep, pernah beredar rumor bahwa Lionel Messi memenangkan Ferrari klasik di pelelangan Paris Retromobile sekitar lima tahun lalu. Bukan Kuda Jingkrak biasa dan sama sekali tidak murah. Salah satu Ferrari paling langka di dunia. Tercatat kala itu keluar dengan tebusan 25 juta Poundsterling yang berarti lebih dari Rp 500 miliar.
Langsung mencipta sensasi dengan besaran nominal segitu hebat serta dikabarkan pula melangkahi Ronaldo dalam pelelangan. Tapi itu mungkin bisa jadi sebatas gosip belaka lantaran berisi dengan berbagai dugaan dan spekulasi. Sebagian percaya, sebagian tidak. Leo sendiri menjawab rumor itu dengan mengunggah foto mainan Lightning McQueen dari film Disney Pixar Cars berisi caption “mobil baru saya” di Instagram tak lama setelahnya. Entah apa makna di balik itu, merendah dalam candaan atau memang menjawab rumor.
Namun terlepas dari hal itu, siapapun pemiliknya, ia memegang sebuah karya historis nan megah. Sebuah living legend yang begitu cantik, begini sejarahnya.
Awal Karir Penuh Hambatan
Status melegenda sebuah Ferrari tidak jauh didapat dari dunia kompetisi. Enzo Ferrari, piawai memilih siapa saja teknisi dan pembalap untuk membawa merek ini menjuarai berbagai ajang bergengsi. Membuat segala model buatan mereka dikenal sebagai warisan dunia otomotif hingga saat ini. Ferrari 335 S Spider Scaglietti keluaran 1957 adalah salah satu model kompetisi yang terlibat membangun nama pabrikan di dunia balap adu ketangguhan. Selain itu, perjalanan hidupnya pun terdokumentasi dengan baik.
Model ini sendiri lahir sebagai sasis 0674. Keluar workshop Ferrari pada 1957 dengan bodi barchetta buatan Scaglietti dan dibekali mesin V12 3.800 cc Tipo 140 sebagai seri 315S. Balapan pertamanya langsung ke Sebring 12 Jam, Amerika Serikat, pada 23 Maret di bawah kendali Peter Collins dan Maurice Trintignant. Berkompetisi bersama 315S lain yang dikemudikan De Portago dan Luigi Musso. Unggul di 20 putaran pertama namun harus puas berakhir di posisi keenam. Namun pembuktian sebenarnya yang paling dinanti terlaksana pada Mei. Mille Miglia, Gelaran dunia paling bergengsi dan cukup edan di era 1930-1950 an. Tempatnya pabrikan besar adu ketangguhan. Berkompetisi dari Brescia ke Roma, Italia dengan jarak 1000 mil atau sekitar 1.600 km.
Baca juga: 20 Tahun Perjalanan dari Mini ke MINI, Evolusi Klasik ke Modern
Pabrikan mempercayakan Wolfgang von Trips untuk membawa tim Ferrari dengan dua 335 S bermesin 4.000 cc. Mendominasi Bersama Piero Taruffi yang sukses memenangkan balapan setelah 14 kali berpartisipasi. Tuntas meski mengalami permasalahan transmisi. Sementara itu persis di belakang, von Trips tidak mengalami permasalahan apapun. Sesuai prinsip Ferrari untuk tidak menyerang rekan satu tim, ia selesaikan di posisi kedua.
Mille Miglia 1957 mungkin bakal jadi salah satu momen paling membanggakan bagi Ferrari. Tapi meski menempati posisi terdepan, kecelakaan De Portago 40 km sebelum finish akibat ban pecah membuat kemenangan itu tidak berarti. Menewaskan sang pembalap berikut penonton. Sekaligus juga mengibarkan bendera petak untuk kegiatan Mille Miglia.
Kembali ke sasis 0674, kapasitas mesin 3.800 cc segera ditingkatkan ke 4.100 cc seusai balapan. Tidak kehabisan napas, mobil ini langsung dibawa ke acara paling prestisius yakni LeMans 24 jam dengan pilot Mike Hawthorn dan Luigi Musso. Sejak start Hawthorn memimpin, membayangi Maserati dan Jaguar. Bahkan di putaran ke-30 ia mencetak rekor kecepatan rata-rata satu putaran dan jadi pertama yang menembus batas 200 kpj.
Nasib baik belum menimpa sasis 0674. Permasalahan mesin membuatnya harus keluar dari balapan di jam ke-5. Begitu pula pada Agustus ketika diturunkan ke Kristianstad 6 Hours di Swedia. Masih di bawah kendali Hawthorn dan Musso, ia harus finish di posisi keempat setelah api nyaris melahap.
Titik Terang bagi Ferrari Sampai Berakhir di Tangan Orang Ternama
Pengembangan sasis 0674 berlanjut untuk dibawa ke Venezuelan Grand Prix di November 1957. Merupakan ajang pembuktian dengan kompetisi ketat antara Ferrari dan Maserati. Gaya bodi diubah demi menyesuaikan iklim panas. Bagian depan kebagian aransemen “ponton fender” 250 Testa Rossa dengan ceruk ke dalam di area sepatbor. Hal ini disebut dapat bantu mendinginkan rem lebih baik.
Ia pun masih berlaga dengan penunggang Hawthorn dan Musso. Datang bersama mobil bermesin 4.000 cc lain di bawah tangan Peter Collins dan Phil Hill dan dua Ferrari 250. Berbagai nasib buruk dialami Maserati, membuat tiga mobilnya gagal menyelesaikan balapan. Membuat para ksatria Maranello sukses menempati posisi 1 sampai 4 dan menyabet gelar Constructors’ World Championship. Hawthorn dan Musso tamat di posisi kedua dan disebut memainkan banyak peran untuk semua itu.
Karir balap sasis 0674 tidak lantas selesai. Kembali ke Maranello, Ferrari jebloskan mesin baru 335 S Tipo 141 dengan tenaga sekitar 400 hp. Pada Januari 1958, Luigi Chinetti – Importir Ferrari dari Kota New York – meminangnya dan diturunkan ke Cuban Grand Prix, Havana 24 Februari. Di titik ini, legenda otomotif dan F1 Stirling Moss berada di balik kemudi bersama Masten Gregory untuk membawa kemenangan lain.
Disewakan kemudian ke Mike Garber, #0674 lanjut menjuarai berbagai gelaran di AS selama musim 1958. Termasuk di dalamnya Road America 500 berikut balap di Sirkuit Thompson dan Watkins Glen. Paling terakhir tercatat masuk ke Bahamas Speed Week di Nassau namun terpaksa mengundurkan diri.
Setelah menyelesaikan karir di dunia balap, Ferrari 335 S #0674 dilego ke Robert N Dusek pada 1960-an. Ialah seorang arsitek di Solebury, Pennsylvania. Tapi paling lama berada di tangan salah seorang kolektor paling kesohor, Pierre Bardinon sejak 1970. Untuk diketahui, ia menyimpan banyak model kompetisi dan ikonik Ferrari. Disimpan di Aubusson, Creuse, Prancis yang komplet dengan sirkuit pribadi.
Begitu dijaga keasliannya, pada 1981 #0674 direstorasi oleh Fantuzzi di Modena mengikuti konfigurasi orisinal. Sepatbor ubahan untuk gelaran Venezuela dikembalikan seperti semula. Di museum Pierre Bardinon itulah Ferrari ini berdiam untuk waktu yang cukup lama dan sesekali dibawa ke sirkuit pribadi. Hanya muncul ke publik beberapa kali. Misal saat pameran “Homage to Ferrari”oleh Cartier Foundation di 1987 dan berpartisipasi di Roma dan Maranello sepuluh tahun kemudian dalam rangka perayaan setengah abad Ferrari. Ini merupakan salah satu model yang paling ia jaga dan tidak pernah dijual.
Tidak mengherankan mengapa Ferrari 335 S Spider Scaglietti satu ini dibanderol begitu fantastis. Asal usul mudah diketahui lantaran fotonya saja mejeng di berbagai buku sejarah penting Ferrari. Sejarah jelas dan nyaris tanpa ketidakpastian. Ditambah lagi tidak banyak berpindah tangan. Namun entah siapa pemilik sebenarnya saat ini. Masih yakin Lionel Messi? (Krm/Tom)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice