9 Supercar Ini Gunakan Nama Tokoh, Diambil dari Pendiri Sampai Cucu
Pemilihan nama mobil tentu ada arti dan makna yang terkandung di dalamnya. Ada yang melambangkan kekuatan, keindahan, dan sebagainya. Penggunaan nama hewan bukan hal yang aneh. Memilih nama tempat juga sering dilakukan. Demikian juga dengan penggunaan nama orang. Tapi tentunya tak semua nama bisa diambil atau digunakan.
Ada beberapa brand mobil yang menggunakan nama pembalap untuk produknya. Tujuannya sebagai bukti bahwa ada korelasi antara kendaraan tersebut dengan sang pembalap. Bahkan demi tujuan yang lebih mulia, yakni sebagai penghormatan. Tidak jarang pula, mobil-mobil yang menggunakan nama tokoh biasanya diproduksi secara terbatas agar menjaga ekslusifitasnya.
Berikut ini kami ulas beberapa supercar yang menggunakan nama tokoh berpengaruh di belakang nama produknya.
1. Ferrari Enzo
Diluncurkan pada 2002, Ferrari Enzo langsung menjadi hypercar yang eksentrik. Dinamai dari sang pendiri Enzo Ferrari. Banyak pengamat otomotif setuju bahwa ini adalah mobil paling canggih yang dibuat oleh Ferrari. Pasalnya penerus dari F50 ini memiliki desain eksterior yang terinspirasi dari mobil Formula 1.
Ferrari Enzo bodi karbon fiber, menggendong mesin V12 6,5-liter yang dipasang di tengah mobil dan menggunakan rekayasa yang lebih rumit dari F40 maupun F50. Teknologi kontrol traksi, aerodinamika aktif serta rem karbon keramik sudah diaplikasikan pada Enzo. Lebih mengesankan lagi, penggunaan transmisi manual 6-percepatan yang mampu berpindah dalam 150 milidetik.
Ferrari Enzo hanya diproduksi 400 unit di seluruh dunia dalam rentang 2003-2005 dan tentu saja harganya sangat mahal. Hingga eksklusif dan ikoniknya mobil ini juga dimiliki oleh orang-orang terkenal di dunia, di antaranya adalah Floyd Mayweather Jr., vokalis grup Jamiroquai, Jay Kay dan aktor Hollywood, Nicolas Cage.
2. Mclaren Senna
Fakta menarik nama Aryton Senna di mobil Mclaren karena Mclaren Automotive terlah memegang hak eksklusif atas nama keluarga Senna. Instituo Aryton Senna dan Mclaren bahkan sudah menandatangani perjanjian untuk tidak menggunakan nama Senna di perusahaan lain.
Hal tersebut dilakukan karena ingin memberikan penghormatan pada Senna yang memberikan gelar juara pada tim Formula 1 Mclaren di musim 1988 sampai 1993. Senna berhasil memenangkan 3 gelar juara, 35 kemenangan, serta segudang prestasi lain yang disumbangkan Aryton Senna bersama tim Formula 1 McLaren.
Mobil ini tampil pertama kali di Geneva Motor Show 2018. Mclaren Senna adalah mobil paling ekstrem yang legal untuk dikendarai di jalan raya. Desain eksterior yang sangat agresif dibuat untuk menghasilkan downforce saat mencapai kecepatan maksimal 335 km/jam. Mclaren Senna dibekali dengan mesin V8 4,0-liter yang menghasilkan tenaga 789 hp dan torsi maksimal 800 Nm.
Baca juga: Kini Diburu Kolektor Kelas Kakap, 5 Mobil Legendaris ini Lahir atas Rayuan Saudagar
3. GMA T50s Niki Lauda
Secara gamblang Gordon Murray mempersembahkan GMA T50S ini untuk mendiang sahabatnya Niki Lauda. Diproduksi secara terbatas 25 unit dengan banderol 3,1 Juta Poundsterling, mahakarya ini ditujukan untuk melahap trek balap. Anda akan merasakan kembali mesin V12 3,9-liter melengking dari belakang knalpotnya yang akan mengingatkan kita pada masa kejayaan Formula 1 di era Lauda.
Konfigurasinya hanya untuk satu penumpang dengan fitur-fitur pengaturan serupa dengan jet darat F1. Menggunakan Struktur serat karbon dan desain agresif pada eksteriornya, mobil ini mengutamakan aerodinamika dan downforce. Profesor Gordon Murray sendiri menyampaikan bahwa ini adalah hypercar dengan kemampuan balap yang mumpuni walau tak serumit mobil balap sesungguhnya.
Fakta lain pada GMA T50S Lauda ini adalah akan diukir nama tempat kemenenangan Niki Lauda sepanjang karirnya. Misal, model contoh ini mendapat ukiran nama Kyalami yang merupakan sirkuit di Afrika Selatan tempat Lauda menjuarai salah satu Grand Prix F1. Niki Lauda adalah pembalap Formula 1 Austria. Ia merupakan juara dunia 3 kali yaitu 1975, 1977, dan 1984. Ia juga menjadi satu-satunya pembalap yang juara di bawah bendera Ferrari dan McLaren.
4. Pagani Hyuara BC
Mobil yang diproduksi fokus untuk digunakan di lintasan balap ini pertama kali diperkenalkan pada Geneva Motor Show 2016. Inisial BC di belakang nama Pagani Hyuara ini adalah singatan dari Benny Caiola. Ia adalah kerabat baik Horacio Pagani sekaligus pembeli pertama mobil Pagani.
Sedikit penjelasan tentang Benny Caiola, ia juga dikenal sebagai pengusaha properti dan kolektor mobil mewah. Bahkan untuk menyandingi kehebatan sang kerabat, Pagani Hyuara BC ini dibekali tenaga 789 hp yang bersumber dari mesin V12 6,0-liter Twin-Turbocharged. Sedangkan torsi yang dihasilkan mencapai 1.100 Nm yang dialirkan melalui transmisi manual X-trac 7-percepatan.
Pagani Hyuara BC memiliki bobot kosong 1.218 kg dan memiliki power to weight ratio 1.62 kg per hp. Angka ini dicapai berkat penggunaan material serat karbon. Material serat karbon yang digunakan Pagani untuk mobil ini diklaim lebih ringan 50 persen tapi 20 persen lebih kuat dari karbon pada umumnya. Hyuara BC juga memiliki bumper depan dengan splitter dan winglet. Selain itu Hyuara BC juga melengkapi eksteriornya dengan side skirt, air diffuser di sepanjang bumper depan dan wing di bagian belakangnya. Intinya kendaraan ini memang siap balap dan mencengkram aspal sirkuit dengan performa maksimal.
5. Lamborghini Gallardo P550-2 Balboni
Rasanya cukup unik menempatkan nama test driver pada model legendaris Lamborghini Gallardo. Namun inilah bentuk penghormatan untuk Valentino Balboni, pengemudi penguji yang bekerja di Lamborghini. Balboni bergabung dengan Lamborghini sejak 1968 hingga pensiun pada Oktober 2008. Ia direkrut langsung oleh sang pendiri, Ferrucio Lamborghini. Makanya namanya cukup harum di dalam perusahaan.
Lamborghini Gallardo Balboni merupakan yang pertama kali menggunakan penggerak roda belakang menggantikan Gallardo berpenggerak AWD. Lamborghini Gallardo Balboni dibekali dengan mesin V10 5,2-liter yang menghasilkan tenaga 552 hp dengan torsi maksimal 539 Nm. Tenaga dan torsi tersebut dialirkan melalui transmisi manual atau otomatis 6-percepatan. Klaimnya menyebutkan edisi ini mampu berlari 320 km/jam. Sedangkan kemampuan sprit 0-100 km/jam dilakukan dalam 3,9 detik.
Lamborghini memproduksi secara terbatas sebanyak 250 unit dengan banderol US$ 289 ribu sekitar Rp 4,15 miliar. Jelas saat ini semua model tersebut sudah ludes dan pabrikan tidak memproduksi ulang.
Baca juga: Rekomendasi City Car di Bawah Rp 200 juta, Mana yang Paling Sesuai Kebutuhan?
6. Lotus Elise
Ketika Elise diluncurkan pada pertengahan 1990-an, pabrikan Inggris, Lotus, dimiliki oleh seorang pengusaha Italia bernama Romano Artioli. Ia juga yang memiliki brand Bugatti yang super mewah dan kencang itu. Tapi tahukah Anda kalau nama Elise merupakan nama cucu sang pemilik. Lengkapnya, Elisa Artioli. Saat peluncurannya di Frankfurt Motor Show 1995 si cucu bahkan belum genap lima tahun. Ia sempat terkenal dengan foto bersama sang mobil.
Sekarang sang bayi sudah beranjak dewasa dan masih mengendarai Lotus Elise keluaran 1997 di Italia. Lotus Elise 1997 saat itu ditenagai oleh mesin 4-silinder 1,8 Rover K-Series yang menghasilkan tenaga 179 hp. Tenaga tersebut dialirkan ke roda belakang dengan transmisi manual 5-percepatan. Ia diklaim mampu mencapai kecepatan maksimal di angka 240 km/jam.
Sayangnya, pada 2021 ini Lotus mengumumkan akan menghentikan produksi Elise bersama dengan Exige dan Evora. Mereka akan digantikan dengan model lain yang benar-benar baru.
7. Koenigsegg Jesko
Saat memulai bisnis otomotif, Christian von Koenigsegg baru berusia 22 tahun dan menggunakan nama keluarganya sebagai brand. Christian memberikan penghargaan pada ayahnya dengan meluncurkan Koenigsegg Jesko. Sang ayah, Jesko begitu berarti bagi bisnis Koenigsegg dan dianggap sebagai inspirasinya. Oleh karena itu, nama sang ayah dianggap pantas untuk disandingkan di sebuah hypercarnya.
Ada unik soal mobil ini, Christian pernah menginstruksikan tim PR untuk membuat rilis palsu demi menutupi kehadiran kendaraan ini. Namun terlanjur bocor, detailnya sudah diketahui banyak orang sebelum peluncurannya.
Koenigsegg Jesko dibekali dengan mesin V8 5.0-liter Twin Turbo yang menghasilkan tenaga 1.281 hp dan torsi maksimal yang mencapai 1500 Nm. Tenaga dan torsinya dialirkan ke roda belakang melalui transmisi LST 9-percepatan. Sayangnya ini adalah kendaraan super bertenega yang dibuat khusus lintasan balap saja secara terbatas hanya 125 unit. Saat peluncurannya di Geneva Motor Show 2019 produknya langsung terjual 40 unit. Setahun berselang, seluruh unit tersedia sudah ludes terjual ke seluruh dunia.
Baca juga: Mengenal 5 Keluarga Honda dengan Emblem RS, Satu Segera Dicoret
8. Mercedes-Benz SLR Mclaren Stirlling Moss
Mercedes-Benz dan Mclaren pernah membuat supercar tanpa kaca depan pada 2009 silam. Ya, benar Mercedes-Benz SLR Mclaren Stirlling Moss. Lengkapnya, Sir Striling Craufurd Moss OBE, pembalap Formula 1 asal Inggris. Ia memenangkan 212 dari 529 berbagai balapan yang ia diikuti. Dijuluki pembalap hebat yang tak pernah juara dunia. Selama karirnya di F1 pada 1955 dan 1961, ia menjadi runner-up sebanyak empat kali dan posisi ketiga sebanyak tiga kali.
Nah, Mercedes-Benz SLR McLaren ini, inspirasinya datang dari Mercedes-Benz 300SLR yang dikendarai Sir Stirlling saat memenangkan kejuaran Mille Miglia pada 1955. Mobil ini dirancang desainer Korea, Yoon Il-Hun, tak ada atap dan juga kaca depan. Sedangkan interior didesain Sarkis Benliyan dari Belanda.
Mobil ini dibekali mesin V8 5,4-liter Supercharged yang mampu menghasilkan tenaga 617 hp dengan torsi maksimal 780 Nm. Tenaga dan torsi tersebut dialirkan melalui transmisi otomatis 5-percepatan. Disebutkan mampu mencapai kecepatan maksimal 350 km/jam dengan akselerasi 0-100 km/jam bisa didapatkan dalam 3 detik. Hanya ada 75 unit di dunia. Sebagai informasi, saat memproduksi SLR Mclaren Stirlling Moss, Mercedes-Benz masih memiliki 40% saham Mclaren.
9. Ferrari Dino
Kalau supercar yang ini sangat sensasional dan cukup populer pada masanya. Ferrari Dino terinspirasi dari nama anak Enzo Ferrari, yaitu Alfredo Dino Ferrari. Mirisnya, nasib malang menimpa pewaris tahta pabrikan Maranello tersebut. Pada 1956, Dino meninggal dunia karena sakit di usia masih 24 tahun. Selang sepuluh tahun kemudian namanya diabadikan sebagai salah satu model legendaris Ferrari.
Ferrari Dino di desain oleh Aldo Brovarone dan Leonardo Fioravamti dari Pininfirina. Ia dibangun di rumah modifikasi terkemuka saat itu, Carrozzeria Scaglietti. Menggunakan mesin 2.0 liter 65 derajat V6 dengan dual overhead camshaft. Mesin ini menghasilkan tenaga 180 ps di 8000 rpm dan torsi 187 Nm di 6500 rpm. Dibuat dengan bodi alumunium ringan, suspensi independen, dan all around disc brake. Total ada 152 unit yang dibuat selama 1967 dan 1969.
Selain itu, Ferrari Dino hadir dalam versi lain yakni 246 GT dan 246 GTS. Model ini berbekal mesin V6 2.4-liter yang dipadukan ke transmisi manual 5-percepatan. Selama masa produksi antara tahun 1967 sampai 1974, model ini dibangun sebanyak 3.761 unit.
Pada masanya, Dino mendapat banyak penghargaan. Pada 2004 Sport Car International menempatkanya di peringkat 6 sebagai Top Sports Cars of the 1970s. Sedangkan Motor Trend Clasic menyebut 206 dan 246 dalam 10 besar Greatest Ferraris of all time. Tak salah jika hingga saat ini Ferrari Dino masih menjadi model paling ikonik dan terus gencar diburu kolektor mobil klasik berkelas. (Ndo/Raju)
Baca juga: 8 Pilihan Low MPV dengan Harga Pengurangan Pajak PPnBM 0 Persen
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice