3 Teknologi Yang Membuat Mobil Diesel Layak Dimiliki
Mesin diesel adalah salah satu mesin yang banyak mengundang kontroversi. Sebagain orang masih percaya bahwa mesin diesel adalah mesin polutan yang kotor, tidak bertenaga, dan kalau mau isi bahan bakar harus antri di belakang truk. Melalui artikel ini, kami coba jelaskan kenapa mesin diesel modern lebih menarik daripada mesin bensin.
Perkembangan teknologi diesel yang dipicu oleh ketatnya regulasi emisi gas buang kendaraan bermotor di seluruh dunia, membuat produsen mobil harus putar otak untuk menghasilkan mesin diesel yang bersih. Lebih dari itu, konsumen semakin menuntut mobil untuk memiliki lebih banyak tenaga, tanpa mengorbankan efisiensi penggunaan bahan bakar.
Walhasil, produsen mobil di seluruh dunia mengeluarkan ide-ide brilian yang membuat mobil diesel menjadi mobil favorit, dan keluar dengan istilah clean diesel engine. Bahkan kini mesin diesel adalah mesin yang perkembangannya paling aktif dan pesat dibanding mesin lain.
Pasar juga sudah mulai menyerap mobil bemesin diesel dengan lebih baik ketimbang sebelumnya. Hal ini sudah terbukti di Eropa dimana mobil diesel lebih laku ketimbang mobil bensin. Dan berikut ini kami sajikan teknologi yang akan membuat Anda menyukai mesin diesel ketimbang mobil bermesin bensin.
1. Common Rail Direct Injection
Inilah salah satu peranti yang membuat mesin diesel lebih bertenaga. Setiap pabrikan memiliki berbagai teknologi tambahan pada common rail direct injection ini, namun pada dasarnya sistem ini membuat tekanan bahan bakar meningkat, dan penyemburannya diatur oleh komputer.
Komponen utamanya terletak pada pompa bahan bakar bertekanan tinggi, yang menyuplai fuel rail dengan tekanan tinggi. Namun tidak seperti sistem fuel injector biasa, bahan bakar ini akan dikumpulkan dulu di fuel rail, sebelum diperintahkan oleh komputer/ECU untuk disemburkan melalui injector. Tekanan bahan bakar diesel yang disemprotkan ke ruang bakar bisa mencapai 3.000 kpa, namun memang dikendalikan oleh ECU agar sesuai kebutuhan.
Setiap injector diletakan pada silinder head, tepat diatas piston, dan dengan teknologi piezoelectric, injektor dengan lubangnya sangat kecil, memiliki kemampuan untuk menyemburkan bahan bakar dalam beragam tekanan secara beruntun, dan individual. Piezoelectric sendiri adalah tekanan listrik yang akan menjadi penggerak jarum injektor. Pergerakannya sangat presisi, dan itulah yang menghasilkan semburan bahan bakar juga presisi.
2. DPF (Diesel Particulate Filter)
Sesuai namanya, peranti ini bertugas untuk menyaring partikel diesel, atau yang juga dikenal sebagai soot. Kalau Anda sering melihat asap hitam yang keluar dari knalpot mobil diesel tua, nah, itulah soot. Kandungan zat kimia berbahayanya cukup tinggi, dan inilah kenapa orang sering menganggap bahwa mobil diesel adalah polutan.
DPF menghilangkan 85 persen atau lebih asap hitam berbahaya ini, dan perawatan berkala diperlukan untuk menjaga agar DPF bisa tetap bekerja optimal. Bahan filternya bisa bermacam-macam, tergantung pabrikannya. Beberapa cara dilakukan untuk merawatnya, tergantung rekomendasi pabrikan. Namun ada juga DPF yang bisa membersihkan sendiri dengan cara mobil dibawa berjalan dengan putaran mesin tinggi. Karena itu, kalau melihat mobil diesel modern sedang ngebut dan keluar asap dari knalpotnya, bukan berarti mobil tersebut rusak, tapi bisa jadi dia sedang membersihkan DPF secara otomatis.
3. Turbodiesel
Ucapkan selamat tinggal pada anggapan bahwa mobil diesel itu loyo. Teknologi sudah sedemikian rupa, sehingga mobil bermesin diesel mampu menyamai bahkan melewati performa mobil mesin bensin. Percayalah, kami pernah melihat langsung Kijang Innova diesel yang sudah dimodifikasi, mampu menyamai kecepatan sebuah Porsche Cayman dalam arena drag race.
Turbodiesel adalah cara yang ditempuh pabrikan otomotif untuk meningkatkan performa. Alat induksi ini akan memasukan udara lebih banyak untuk membantu proses pembakaran, sekaligus menekan emisi gas buang.
Mesin turbodiesel jugalah yang membantu penjualan mobil ‘solar’ di benua Eropa. Angka penjualan tahun 2014 mengatakan bahwa 50 persen mobil baru di Eropa adalah mobil dengan mesin turbodiesel. Di Indonesia, coba perhatikan berapa banyak Innova atau Fortuner diesel, jika dibandingkan dengan varian bensinnya.
Anda boleh berkata bahwa turbodiesel hanya membantu meningkatkan torsi di putaran rendah, tapi jangan lupa teknologi turbodiesel juga terus berkembang, sehingga memubatnya lebih fleksibel. Turbocharger dengan variable geometry adalah salah satu solusinya. Turbocharger model ini mampu mengatur besarnya tekanan berdasarkan kebutuhan, melalui pergerakan bilah di turbin.
Baca juga: Pilih Toyota Fortuner Atau Pajero Sport?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice