Pertarungan Sengit SUV Tanah Air di 2016
Pascaperang dunia kedua, dibutuhkan alat transportasi untuk mengangkut sedikit pasukan keluar-masuk garis pertahanan. Tujuannya bukan sebagai mobil pelindung anti peluru ataupun mobil penyerang seperti tank, melainkan sebagai tunggangan yang bisa melaju di berbagai medan yang tak bisa diperkirakan. Sport Utility Vehicle (SUV) pun hadir pada saat itu menjawab kebutuhan tersebut. Kendaraan dengan roda besar, ground clearance tinggi, mesin bertenaga besar, tampilan yang sangar, adalah ciri yang menjadi fundamental SUV.
Seketika, pabrikan-pabrikan pun baik karena diwajibkan atau tidak oleh negaranya untuk kebutuhan militer, menyuplai kendaraan jenis ini. Jeep, Ford, Toyota, General Motors, Land Rover, menyambut kebutuhan tersebut dan menyediakan SUV andalan mereka seperti Jeep Willys, Land Rover, Toyota Land Cruiser, Chevrolet Blazer, Ford Bronco. Persaingan itu terus terjadi. Meski ada masa di mana SUV agak suram karena dianggap boros bahan bakar dan tinggi emisi, namun setiap pabrikan tak pernah melupakan untuk berinovasi lewat produk mobil tangguh ini, hingga saat ini.
Keinginan menyajikan kendaraan yang tangguh untuk menembus medan beragam, mempunyai kehematan bahan bakar, tak merusak atmosfir bumi berkat emisinya yang kian rendah, semua bisa terwujud berkat perkembangan teknologi beberapa tahun terakhir. Perlambatan ekonomi yang terjadi pada 2015, ternyata tak berlaku banyak pada animo masyarakat untuk membeli SUV di 2016. Isentia, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media monitoring merilis analisisnya. “SUV melaju seperti primadona baru. Dia dipuji serta menjadi harapan baru pabrikan otomotif menyikapi penurunan penjualan,” sebut rilis yang dikirimkan ke Carbay Indonesia tersebut.
Analisis tersebut cukup beralasan. Data perkembangan industri otomotif yang dirilis PT Astra Daihatsu Motor mencatat, HRV, SUV kompak dengan tampilan menarik lansiran pabrikan terkenal, Honda, langsung menjadi peraih penjualan terbesar ke-6 di tahun pertamanya hadir (2015). Apa istimewanya menjadi nomor 6? HR-V memang menjadi nomor 6, namun di daftar tersebut, ia adalah SUV compact pemilik posisi paling tinggi. Bahkan Toyota Rush, dan Daihatsu Terios yang sudah lebih dulu menancapkan kuku, dilangkahi HR-V dengan total penjualan (Sales Volume) 36.468 unit.
Seperti dirilis Isentia, Majalah Marketeers menyebut segmen SUV menjadi magnet tersendiri di tengah lesunya daya beli masyarakat. Sedikit gambaran, tahun lalu market share segmen ini tumbuh 18,7%. Dengan kata lain, pesatnya pertumbuhan ini menjadi penyumbang yang tidak kalah penting bagi pabrikan mobil di Indonesia. Awal tahun 2016, PT Mercedes-Benz Indonesia bahkan mengklaim tahun ini merupakan tahunnya SUV. “Tahun 2016, adalah tahunnya SUV,” ucap Roelof Lamberts, President Director PT Mercedes-Benz Distributor Indonesia saat meluncurkan Mercedes-Benz GLE-Class, Februari lalu. Sebagai pabrikan mobil premium dan penguasa pasar, kalimat itu tentu kian berarti.
Honda bahkan menyajikan model multiplatform mereka, Honda BR-V sebagai penjawab kebutuhan masyarakat akan SUV/crossover dengan harga terjangkau, dan kabin yang muat banyak penumpang. Pabrikan lain, merespon tren ini dengan manuver tidak terduga. Mazda Jepang, disebutkan Isentia berencana menghentikan produksi MPV seperti Mazda5, Mazda8 dan Biante akhir tahun ini seiring naiknya pamor SUV. Mazda Motor Indonesia bahkan terdeteksi sedang menyiapkan SUV flagship mereka, CX-9.
Persaingan ketat pun terjadi di level SUV yang lebih besar, karena ada head to head antara All New Pajero Sport, jagoan Mitsubishi dan Toyota Fortuner yang merupakan salah satu garda depan SUV nasional dari Toyota. Berdasar analisis pemberitaan yang dilakukan Isentia, dari 397 total cakupan media yang membicarakan ketiga merk tersebut, SUV milik Mitsubishi mendapat sebanyak 82.6% sorotan media, sementara Fortuner hanya mendapat 16.6%, dan Everest sebanyak 0.7%. Naiknya pamor All New Pajero Sport pada pemberitaan di 2016 ternyata tak lain disebabkan oleh tokoh kontroversial, Gubernur Basuki Tjahja Purnama atau yang akrab disapa Ahok.
Menurutnya, ia lebih menyukai SUV All New Pajero Sport dibanding Fortuner bahkan BMW X6. Dibanding SUV sejenis, seperti disebut Isentia, media seperti Otomotifnet menilai perawatan Pajero Sport lebih murah. Faktor lainnya tentu saja kampanye menarik Mitsubishi dalam mengenalkan produknya termasuk All New Pajero Sport di beberapa kota di Indonesia yang menggunakan momentum peluncuran film laris, Ada Apa Dengan Cinta 2.
Bahkan, untuk pertama kalinya Mitsubishi Indonesia berhasil menyabet penghargaan Car Of The Year 2016 dari Otomotif Award pun adalah dari SUV mereka, All New Pajero Sport. Tak hanya itu, dari 2.500 partisipan yang mengikuti polling, All New Pajero Sport keluar sebagai mobil paling digemari (Favorite Car). Yang lebih menarik, pemesanan All New Pajero Sport, menembus 1.000 unit, bahkan ketika mobil belum diluncurkan.
Luxury SUV Tidak Ketinggalan
Segmen Luxury SUV juga turut ramai. PT Grandauto Dinamika (GAD) yang memegang merk Bentley, Jaguar dan Land Rover disebut Isentia sedang berencana merilis SUV termahal di dunia, Bentley Bentayga dan Jaguar F-Pace sebelum Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). BMW, memulai penyegaran model SUV-nya dengan meluncurkan All New X1, kemarin (12/5). Bahkan demi merangsang masyarakat, X1 hadir dengan harga lebih murah dibanding generasi pertama dengan segala pembaruan yang diusungnya.
Dengan sosok yang lebih tangguh, namun X1 justru hadir dengan penggerak roda depan, dan mesin paling kompak yang pernah dirancang BMW untuk komposisi SUV, yakni unit mesin 3-silinder 1.5 liter. Konfigurasi mesin dan penggerak tersebut tentu menjanjikan efisiensi agar X1 tetap asyik dan andal ketika diajak melenggang di perkotaan.
Disebutkan Isentia, isu yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi tren SUV di 2016 ini adalah faktor eksternal. Percepatan belanja infrakstruktur pemerintah disinyalir dapat membangun kepercayaan diri produsen otomotif, investor dan masyarakat. Ditambah, penurunan BI rate dalam bulan Maret tahun ini akan memiliki efek domino terhadap sektor industri otomotif.
Rufina Tam, Associate Director dari Fitch, menyebut di Harian Kompas, penurunan suku bunga kredit dapat memacu penjualan otomotif sebanyak 3-5 persen pada tahun 2016. Setelah BI menurunkan suku bunganya menjadi 6,75 persen diharapkan dapat membantu masyarakat dalam pembiayaan kendaraan bermotor. Melihat atmosfir ini, maka lengkap sudah bagaimana pabrikan saling berlomba memanfaatkan SUV yang akarnya bermula dari kendaraan di medan perang menjadi pemadu moda di perkotaan.
Baca Juga: 4 SUV Yang Akan Membuat Anda Kagum
Sumber : Isentia
Foto: Dari berbagai sumber
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice