Perilaku Aman di Jalan Cermin Kecerdasan Berlalu Lintas
Road safety atau perilaku aman di jalan, bukan hanya pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia. Di seluruh belahan dunia, ada aktivitas transportasi. Isu ini selalu digalakkan. Maklum, kecelakaan saat berkendara, jadi musuh yang harus dihadapi para pengguna jalan.
Data terakhir yang merangkum tingkat kecelakaan lalu lintas lansiran Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan; laka lantas merupakan penyebab kedua terbesar di dunia yang menyebabkan kematian. Setiap jamnya, di Indonesia terdapat empat orang meninggal akibat kecelakaan. Ada 72% kecelakaan dunia, berasal dari Indonesia. Motor penyumbang laka terbanyak. (sumber: Data WHO 2017 yang dirilis Sindonews, November 2018).
Gerakan peduli terhadap keselamatan lalu lintas jalan pun, digalakkan demi mereduksi angka ini. Dalam lingkup internasional, sering dikenal sebagai Global Road Safety Partnership (GRSP). Gerakan yang telah mendunia ini, lantas berkembang seiring dengan perhatian dunia internasional terhadap permasalahan keselamatan jalan.
Kepolisan Republik Indonesia, lewat Direktur Keamanan dan Keselamatan Korps Lalu Lintas (Korlantas), Brigjen Pol., Chrysnanda DL., menyebutkan tentang pentingnya mengampanyekan pesan road safety. Ini demi menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman dan lancar.
"Road safety humanis, refleksi peradaban yang sadar peka dan peduli manusia sebagai aset utama bangsa. Segala upaya yang mencakup engineering, edukasi, penegakan hukum dengan berbagai sistem pendukung lainnya, mewujudkan lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar," ujar Direktur Chryshnanda DL, pekan lalu.
Dalam mengimplementasikan rangkaian road safety, Chrysnanda pun menerapkan beberapa trik bagi pengguna jalan. Ini supaya bisa mengatur sendiri perilakunya saat berlalu lintas.
Berawal dari manajemen kebutuhan. Di sini pengguna jalan perlu memperhatikan aspek kebutuhan moda transportasi yang ia gunakan agar sesuai dengan kebutuhan berlalu-lintas. Kedua, manajemen kapasitas pengguna jalan, perlu memahami kapasitas kendaraan juga potensi yang dimilikinya.
Manajemen ketiga yang perlu disiapkan pengendara adalah prioritas. Pentingnya memahami skala prioritas saat berlalu lintas, dapat membuat situasi jalan semakin tertib. Keempat manajemen kecepatan, tentunya hal ini mudah dipahami sebagai kemampuan mengatur laju kendaraan. Dan terakhir, manajemen emergency. Poin ini mengharuskan para pengendara paham prinsip-prinsip menangani segala situasi darurat yang terjadi di jalan raya.
Dirinya menambahkan, bahwa road safety perlu dilakukan dengan smart. Memenuhi standar administrasi, standar hukum dan standar operasional. Tak Cuma itu, perlakuannya pun perlu didasari niatan tulus sebagai aspek moral demi mencapai keutamaan bagi kemanusiaan dan pembangunan peradaban.
"Mengimplementasikan road safety dituntut profesional, cerdas bermoral dan modern. Profesionalisme di bidang road safety dibangun dengan berbasis kompetensi, dilandasi SOP yang baik dan benar dengan SDM berkarakter," pungkas Chryshnanda. (Van/Odi)
Sumber: Liputan6, Otosia
Baca Juga: Tips Sederhana Berkendara Aman Saat Hujan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature