Masih Sayang Motor 2-Tak? Waspada Rembesan Oli!
Pernahkah Anda melihat oli di lantai rumah saat motor 2-Tak diparkir? Tetesan oli bisa saja mengalir melalui standar samping atau bahkan ada yang menetes langsung lantaran terjadi kebocoran.
Penyebabnya karena banyak hal. "Bisa karena ada pemasangan komponen yang kurang pas seperti seal, seal kruk as, gear, persneling, engkol, ada juga dari paking mesin," kata pemilik bengkel Bontot Motor, Ahmad Sayuti saat dihubungi OTO.com, Selasa (25/9).
Namun, tak semua motor 2-tak mengalami permasalahan serupa. Kebocoran atau rembesan oli bisa juga berasal dari knalpot. "Biasanya dari paking knalpot itu dari leher knalpotnya, pas pada sambungannya itu yang bikin bocor," kata pria yang akrab disapa Bontot itu.
Rembesan oli dari leher knalpot, lantaran pemasangan paking yang tidak pas. Pada motor 2-tak, seperti Yamaha RX King, permasalahannya sering mengganti knalpot dengan yang tidak orisinal. Ini lazim dilakukan pemilik yang ingin menghasilkan suara nyaring, khas RX King. "Kalau knalpotnya orisinal bisa pas, dia bocor darimana? Kan kalau pas gak ada celah. Tapi kalau enggak (ori) kan bisa jadi karena pemasangan paking knalpotnya miring dan emang tidak asli," jelas Bontot.
Bontot menambahkan, paking tak jadi sumber tunggal penyebab bocor. "Tergantung tahunnya juga sih, kalau motor-motor lama kan dia punya baut-bautnya juga sudah pada kendor dan enggak rapat, itu bisa bikin rembes," lanjutnya. Baiknya, Anda kenali konstruksi motor 2-Tak yang digunakan untuk menelaah sumber kebocoran.
Menurutnya, volume oli yang berlebihan juga membuat bocor. Motor 2-tak yang menggunakan oli samping seharusnya lebih mendapat perhatian. Pasalnya, oli samping memang ikut ke ruang bakar. "Bisa juga karena kebanyakan oli, atau kelebihan menuangnya jadi bocor. Oli samping yang terlalu banyak suplainya, ikut naik ke ruang bakar. Nah, kalau ada yang tidak terbakar, oli keluar lagi lewat exhaust (knalpot)," ujarnya.
Terkait pelumas, khususnya oli samping, memang jadi momok bagi motor 2-Tak. Kadar campurannya harus sesuai takaran. Jika sudah mau habis atau indikator pada motor sudah menyala, baiknya pengendara sudah siap untuk kembali mengisi oli samping. Namun bagaimana dengan oli mesin?
Cairan pelumas ini memang sangat penting guna menunjang kelancaran mesin dan komponen lain pada motor. Oli mesin berkaitan dengan performa kendaraan. Bukan hanya pemilik motor 2-tak tapi juga motor 4-tak harus memperhatikannya.
Isadat Salam selaku Technical and Training Service Engineer Motul Indonesia mengatakan, semestinya pemilik motor mengganti oli mesinnya jika sudah merasakan performanya kurang. "Motor dirasa sudah tidak enak, jangan tunggu kering oli mesinnya, tapi ya sudah merasa tidak enak artinya sudah harus diganti (oli)," kata Isadat.
Menurutnya, semua oli pasti menurun performanya. Namun jika idealnya performa mesin dirasa enak hanya tiga minggu setelah penggantian oli yang terakhir, lebih baik dirutinkan setiap tiga minggu sekali mengganti oli mesin. "Semua oli pasti turun performanya. Misalnya motor matik sekarang rata-rata 4.000 km, ganti. Kalau enaknya cuma tiga minggu ya ganti setiap tiga minggu pasti lebih baik," pungkasnya. (Yrk/Odi)
Baca Juga: Tips Mengendarai Skutik Besar
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature