Jangan Anggap Enteng, Simak Pedoman Pilih Ban Motor yang Pas untuk Musim Hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan ada potensi kenaikan curah hujan di atas normal terutama di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dari 91% sampai 300% pada Oktober tahun ini. Artinya, pengendara motor harus mulai melakukan persiapan, termasuk mengecek kondisi ban.
Untuk diketahui, ban jadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal jalan, maka dari itu penting untuk menjaga kondisinya. Bila kembangan sudah mulai botak, jangan kompromi segera ganti dengan yang baru.
Ban yang sudah aus namun tetap dipaksakan jalan memungkinkan terjadinya kecelakaan. Alih-alih untuk berhemat tak membeli ban baru justru berujung petaka.
Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, Dodi Yanto, mengutarakan pada dasarnya ban standar (bawaan) motor sudah didesain buat kondisi jalanan kering dan basah. Namun, untuk menghadapi musim hujan, ada baiknya memilih ban yang punya spesifikasi untuk kondisi basah.
"Perhatikan alur pattern-nya. Pembuangan air untuk jalan lurus dan tikungan wajib ada. Paling nyaman untuk kondisi hujan pilih yang ada garis di bagian tengahnya. Jika tidak ada (garis tengah) bisa memilih pattern dari kiri ke kanan lalu ke tengah. Ini untuk untuk mewakili center line tadi," kata Dodi, saat dihubungi belum lama ini.
Baca Juga: Pemotor Wajib Tahu, Ini Tips Pilih Jas Hujan yang Aman dan Nyaman
Demi keselamatan, saran Dodi, ketika masuk musim hujan pengendara motor jangan menggunakan jenis kembangan ban untuk jalan kering. Misalnya kembangan minimalis atau yang ekstrem tipe ban slick (ban untuk balap).
"Berbahaya, tidak boleh dan nggak direkomendasikan (ban balap). Ya, karena ban jenis ini punya kompon yang khusus, sedangkan untuk ban harian komponnya sama untuk tipe maupun basah," pungkasnya.
Pantau Keausan dan Tekanan Angin Ban
Selain itu, pengendara juga harus memantau keausan ban sepeda motor. Caranya mudah dengan melihat indikator TWI (Tread Wear Indicator) pada dinding ban.
"Pemilik kendaraan bisa lihat itu di TWI (Tread Wear Indicator). Tanda aman pemakaian tersebut nanti dilihat apakah sudah menyentuh batas. Wajib diganti dan bukan menunggu ban benar-benar aus, apalagi masuk musim hujan saat ini," imbuhnya.
Di samping itu, agar motoran di kala hujan makin aman jangan lupa untuk memeriksa kondisi tekanan angin ban, minimal 1 bulan sekali. Tekanan angin yang pas sebaiknya mengikuti rekomendasi pabrikan masing-masing. (KIT/ODI)
Baca Juga: Aquaplaning, Momok Berkendara di Tengah Cuaca Ekstrem
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature