Ini Hal Wajib yang Dilakukan Ketika Touring Berkelompok
Perhatikan juga kondisi sepeda motor yang mau digunakan touring
Touring menjadi salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh para biker. Aktivitas ini kerap dijadikan momentum berkumpulnya anggota komunitas. Wajar bila mereka melakukan touring secara berkelompok ke berbagai tujuan, baik itu yang bersifat perjalanan jarak dekat maupun jauh.
KEY TAKEAWAYS
Biasanya touring berkelompok menjadi mengular dan bisa mengganggu lalu lintas
Lebih baik dipecah supaya road captain dan sweeper juga mudah memantauMeski menyenangkan, touring secara berkelompok atau rombongan tanpa disadari bisa mengganggu hak pengguna jalan lain dan punya potensi risiko terjadinya kecelakaan. Terutama jika anggotanya bersikap arogan serta tidak mengindahkan prinsip keselamatan dalam berkendara. Maka dari itu, penting bagi para biker untuk lebih memahami tata cara berkendara ketika berkelompok, sehingga perjalanan yang dilakukan bisa berlangsung dengan lancar dan aman.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa touring adalah kegiatan favorit yang banyak dilakukan oleh teman-teman komunitas. Namun dalam pelaksanaan touring yang melibatkan banyak orang, memang perlu dibarengi dengan pemahaman ilmu safety riding. Tidak hanya mencakup aspek kesiapan kondisi sepeda motor, cara berkendara yang benar juga jadi prioritas. Dengan demikian para biker bisa lebih menikmati kegiatan touring dan meminimalisir terjadinya risiko di perjalanan,” ungkap Jaya Utama Harianto, Chief DDS 2 Jawa Barat PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Berikut adalah tips cara berkendara secara berkelompok, baik dari segi persiapan maupun pada saat touring itu berlangsung.
1. Perhatikan Kondisi Fisik dan Kendaraan
Sebelum melakukan touring terutama dengan jarak jauh, pastikan kondisi fisik dalam keadaan yang prima. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar badan tetap bugar adalah dengan menjaga pola tidur dan makan yang cukup. Hindari juga mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat mengurangi tingkat kesedaran atau konsentrasi ketika berkendara.
Selain itu, perhatikan juga kondisi sepeda motor yang mau digunakan saat touring. Jika memungkinkan, bawa kendaraan ke bengkel resmi terlebih dahulu untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Hal ini wajib dilakukan guna memastikan motor dalam keadaan baik dan semua komponen berfungsi dengan normal.
2. Gunakan Safety Gear Lengkap
Hal wajib selanjutnya yaitu kelengkapan safety gear seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu tertutup dan protector. Karena dengan mengenakan safety gear lengkap dan berkualitas sesuai standard, setidaknya dapat meminimalisir cedera yang diderita oleh pengendara apabila mengalami kecelakaan.
Baca Juga: 3 Jurus Aman Ngebut di Sirkuit Mandalika!
3. Briefing Sebelum Touring
Sebelum touring berkelompok dilakukan, sangat penting untuk melakukan briefing kepada seluruh anggota untuk menginformasikan segala hal terkait perjalanan. Informasi yang dapat disampaikan meliputi titik kumpul keberangkatan, informasi jalur dan kondisi medannya, lokasi istirahat, hingga penentuan formasi touring, termasuk siapa yang ditugaskan untuk menjadi leader dan juga sweeper selama touring.
4. Pengelompokan Peserta (Grouping)
Kondisi yang sering timbul pada saat melakukan touring secara berkelompok adalah rombongan peserta yang mengular di sepanjang perjalanan. Hal ini tentu sangat mengganggu para pengguna jalan lain dan dapat berakibat menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu, cara mengatasinya bisa dengan melakukan pembagian grup terhadap peserta touring dengan jumlah peserta maksimal 5 – 10 orang. Selain memecah kepadatan rombongan, cara ini juga memudahkan leader dan sweeper dalam mengontrol peserta.
5. Jaga Jarak dan Kecepatan
Poin penting selanjutnya yakni dari sisi berkendara yang benar ketika melakukan touring secara berkelompok. Tetap menjaga jarak aman dengan cara beri ruang leluasa bagi pengendara di depan untuk berakselerasi dan melakukan pengereman. Selain itu, pastikan formasi setiap pengendara yang ada di belakang sedikit melebar ke kanan ataupun ke kiri. Hal ini berguna untuk mendapatkan pandangan jalan yang lebih luas (tidak terhalang peserta touring yang ada di depan).
Tidak hanya itu, tingkat kecepatan saat touring juga perlu diperhatikan. Karena selain mempertimbangkan risiko kecelakaan, jika terlalu cepat maka rombongan yang mengikuti di belakang sangat mungkin tertinggal. Pada poin ini, leader yang bertugas memimpin rombongan memainkan peran penting dalam menentukan ritme kecepatan para peserta touring.
6. Dilarang Saling Mendahului
Saling mendahului di antara para peserta touring sangat tidak dianjurkan. Selain berbahaya juga dapat menyebabkan rombongan menjadi terpecah. Tetap ikuti formasi touring yang sudah ditentukan pada saat briefing. Ikuti ritme kecepatan leader yang memimpin di depan dan jangan melepaskan diri dari rombongan.
7. Patuhi Peraturan Lalu Lintas
Terakhir, selalu patuhi setiap aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan. Jangan sampai menerobos lampu merah hanya karena takut terputus dari rombongan dan kemudian mempertaruhkan keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain. Biarkan peserta touring yang ada di depan menepi sejenak dan menunggu peserta yang tertinggal di belakang menyusul. Selain itu, hindari juga menyalakan lampu hazard selama perjalanan kecuali dalam kondisi darurat. (BGX/ODI)
Baca Juga: Cara Berselancar di Atas Padang Pasir dan Gunung Bromo Bersama Yamaha WR 155 R
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature