Test Drive Neta V-II: Tambah ADAS, Apakah Lebih Ideal?
Harga tetap terjangkau, sudah CKD dan fitur lebih lengkap
Mobil kota listrik semakin banyak tersedia di pasar Indonesia. termasuk Neta V-II, yang menawarkan rasio harga dan paket menarik. Merupakan pengembangan dari model V yang telah ada sejak akhir tahun sebelumnya. Sebagai hatchback empat pintu yang dimensinya lebih besar dari LCGC, dengan jarak tempuh lebih dari 400 km, harga terjangkau, dan dilengkapi ADAS, apakah ideal untuk konsumen sini.
Oto Media Group mendapat kesempatan mencoba V-II di Bandung dan Jakarta. Pembaruannya layak dipertimbangkan. Termasuk perubahan minor di eksterior dan interior, serta penambahan ADAS sebagai fitur baru yang menyediakan setidaknya sembilan fitur canggih untuk pencegahan kecelakaan.
Salah satu poin penting yang diungkapkan oleh produsen adalah baterainya berbeda dari model V. Kapasitasnya berkurang menjadi 63,1 kWh, namun jarak tempuhnya relatif sama. Baterai baru ini juga meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari V-II yang telah dirakit secara lokal.
Menjelajahi Bandung
Test drive ini berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama kami dijadwalkan untuk berkeliling kota Bandung, ibu kota Jawa Barat. Saya memutuskan untuk menikmati perjalanan kali ini dari kursi penumpang belakang, karena saya penasaran dengan sensasi duduk di sebuah mobil kompak bertenaga listrik.
Kami berempat mengisi Neta V-II hingga penuh. Beruntung, tidak ada di antara kami yang memiliki postur sangat tinggi dengan kaki panjang di atas rata-rata. Sehingga, saya yang berpostur 171 cm masih mendapatkan ruang cukup di kursi belakang, dengan kepala masih memiliki jarak lebih dari lima jari dari langit-langit mobil.
Sudut duduknya cukup nyaman, walaupun sandaran tidak dapat diatur kemiringannya. Penopang paha juga menambah kenyamanan posisi duduk, sehingga kaki bisa diletakkan dengan pas. Namun, yang saya rasa membatasi kenyamanan di kursi belakang adalah karena fiturnya yang minimalis. Tidak ada armrest di tengah, tidak ada cup holder di pintu. Kompartemen hanya tersedia di kantong belakang kursi, dan ada satu slot kecil di belakang konsol tengah untuk meletakkan smartphone saat menggunakan port USB untuk mengisi daya. Setidaknya visibilitas ke depan dan samping masih cukup luas.
Sebagai penumpang di Neta V-II, perjalanan menjelajah kota terasa cukup nyaman. Selain mendapatkan ruang yang cukup untuk duduk dan menikmati perjalanan, suspensi belakang juga terasa lembut. Selama pengemudi tidak melakukan manuver yang agresif atau sengaja melewati jalan yang tidak rata tanpa mengurangi kecepatan, menurut saya, kursi belakang sudah menawarkan kenyamanan yang cukup.
Eksplorasi ADAS
Di Bandung, termasuk sesi khusus menguji ADAS milik Net V-II. Pengujian terfokus pada fitur Traffic Jam Assist (TJA), sebuah sistem yang membantu pengemudi menghemat energi saat terjebak kemacetan.
TJA bekerja dengan Adaptive Cruise Control (ACC), yang diaktifkan saat mengikuti kendaraan di depan dengan menekan tuas transmisi dua kali ke bawah. ACC kemudian aktif dan menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan di depan, dengan jarak yang dapat diatur melalui tombol di sisi kiri kemudi.
Ketika kendaraan di depan berhenti, TJA akan menyesuaikan hingga Neta V-II juga berhenti. Jika hentiannya singkat, sistem akan otomatis memulai kembali kendaraan. Namun, jika berhenti lebih lama, seperti di lampu merah, pengemudi perlu memulai kendaraan secara manual. Jika kendaraan di depan bergerak dan pengemudi tidak bereaksi, sistem akan memberikan peringatan di layar infotainment 14,6 inci untuk menekan pedal gas, sebagai bagian dari fitur Front Vehicle Start Alert (FSA).
Fitur ADAS lainnya yang diuji adalah Lane Departure Warning (LDW) dan Emergency Lane Keeping System (ELKS). Bekerja bersama untuk menjaga kendaraan tetap dalam jalurnya.
Meskipun kecepatan pengujian TJA tidak melebihi 40 km/jam, LDW dan ELKS tetap responsif memberikan peringatan melalui layar infotainment dan mengoreksi kemudi jika kendaraan melintasi garis marka tanpa sinyal. Sensitivitas fitur ADAS dapat disesuaikan dalam tiga tingkat melalui menu di layar infotainment.
Menuju Jakarta
Rute tol dari Bandung ke Jakarta membuat saya tertarik untuk mengemudikan Neta V-II. Dengan kontur jalan variatif, rute ini cukup lengkap dan representatif untuk menguji performa mobil. Meskipun ukurannya mungil, powertrain listrik mobil ini seharusnya cukup tangkas menghadapi rute tol Cipularang – Jakarta.
Berangkat pada waktu yang masih cukup pagi, pukul 10, sehingga lalu lintas di Bandung belum macet. Setelah memasuki tol Pasteur, rombongan diarahkan ke Kota Baru Parahyangan (KBP) untuk makan siang. Perjalanan dari Pasteur ke KBP lancar meskipun jalannya menanjak.
Dalam mode mengemudi Normal, performa Neta V-II cukup gesit dalam mengeluarkan torsi ke roda depan, terutama saat menyalip. Responsnya cukup linear dan mulus untuk motor listrik dengan torsi 150 Nm, namun tidak lambat. Di kawasan KBP yang padat, sering kali kami menggunakan rumble strip untuk mengurangi kecepatan. Suspensi yang lembut membuat pengalaman mengemudi menjadi nyaman.
Setelah makan siang di KBP, perjalanan dilanjutkan menuju Jakarta. Rute tol Padalarang yang berkontur pegunungan memberikan pengalaman menarik untuk menguji coba Neta V-II. Kecepatan dijaga konstan antara 80 – 100 km/jam. Akselerasi dalam mode Normal cukup responsif meskipun linear, bahkan dengan tenaga hanya 94 hp dan diisi empat orang dewasa. Manuver untuk menyalip truk tidak merepotkan, dan mode Sport tersedia jika diperlukan akselerasi lebih gesit.
Jalan menurun panjang di tol ini memberikan kesempatan untuk menggunakan fitur One Pedal, yang mengaktifkan pengereman regeneratif. Saat menuruni bukit, dengan mengurangi tekanan pada pedal gas, powertrain akan mengumpulkan energi dari deselerasi kembali ke baterai. Dengan cara ini, konsumsi listrik dari baterai untuk perjalanan jarak jauh dapat lebih efisien.
Perlu diingat bahwa karakteristik Neta V-II ketika bermanuver untuk pindah jalur dan menyalip memerlukan kehalusan, bukan input setir agresif. Karena kemudi sangat ringan dan suspensi empuk, manuver setir agresif dapat menyebabkan mobil menjadi tidak stabil dan penumpang merasa tidak nyaman.
Mengenai suspensi Neta V-II, saat melewati jalan tol MBZ yang terkenal akan permukaannya yang tidak rata, disarankan untuk mengikuti batas kecepatan 80 km/jam. Kecepatan berlebih akan menyebabkan penumpang terguncang karena suspensi belakang terlalu empuk.
Perjalanan kami berakhir di diler Neta Arista Tebet, Jakarta Selatan. Dalam rute kira-kira 150 km, Neta V-II yang kami gunakan mengkonsumsi 35% daya baterai. Berdasarkan data dari layar infotainment, konsumsi energi rata-rata 18 kWh/100 km. Terbilang efisien untuk sebuah mobil listrik perkotaan, terlebih lagi karena perjalanan ini tidak menggunakan teknik eco driving.
Inferensi
Neta V-II dapat menjadi pilihan mobil listrik ideal untuk penggunaan sehari-hari di perkotaan. Ukurannya tidak terlalu kecil, sehingga memberikan kenyamanan bagi empat orang dewasa. Fitur ADAS menambah daya tarik Neta V-II yang saat ini dihargai Rp299 juta (OTR Jakarta). Terutama jika dibandingkan dengan pesaing di kisaran harga yang sama.
Kemampuan jarak tempuh hingga lebih dari 400 km merupakan nilai tambah psikologis dan dapat diterima oleh konsumen Indonesia saat ini. Menurut saya, mobil ini sangat ideal untuk perjalanan sehari-hari di dalam kota, layaknya city car. Penggunaan untuk perjalanan antar kota juga tidak menjadi masalah, selama gaya mengemudi dapat disesuaikan untuk tidak mengurangi kenyamanan penumpang. (WHY/ODI)
Baca Juga: Test Drive Neta V: Road Trip Semarang-Jakarta Tanpa Perlu Isi Baterai!
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Neta V-II
Model Mobil Neta
Jangan lewatkan
Promo Neta V-II, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Neta V-II Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Panjang
4070 mm
|
4453 mm
|
4435 mm
|
4515 mm
|
4323 mm
|
Lebar
1690 mm
|
1735 mm
|
1695 mm
|
1815 mm
|
1809 mm
|
Tinggi
1540 mm
|
1666 mm
|
1705 mm
|
1735 mm
|
1628 mm
|
Ground Clearance
130 mm
|
-
|
-
|
-
|
170 mm
|
Tempat Duduk
5
|
7
|
7
|
7
|
5
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Manual
|
Manual
|
CVT
|
CVT
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Mesin
-
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
FWD
|
2WD
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Neta V-II dari Carvaganza
Artikel Mobil Neta V-II dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review