Road Test MG HS (Part-1): Relatif Murah Bukan Berarti Inferior
Ekspektasi biasanya dapat terpengaruh dari apa yang dilihat pada pandangan pertama dan pengetahuan tentang latar belakang. Seminimalnya satu atau dua penilaian lanjutan berasal dari situ - munafik bila tidak ada sama sekali. Begitulah keadaannya saat saya pertama melihat MG HS Ignite. Stigma mobil Cina langsung menggeliat di dalam benak lantaran desain dan kondisi sang merek sports car kenamaan Inggris saat ini.
Untuk meluruskan, MG bukanlah sebuah merek Cina. Kondisinya mirip Volvo dan Jaguar Land Rover (JLR) yang kini dipegang pihak luar – masing-masing di bawah Geely dan Tata Motors. Dengan kepemilikannya kini di bawah SAIC Motor, model seperti HS malah cenderung memberikan impresi keluaran Tiongkok. Mungkin dari kemiripan fasad depan berikut caranya menegaskan keturunan Inggris. Kurang elegan seperti pemasangan badge “Brit Dynamic” di pintu bagasi. Atau mungkin pandangan saya saja.
Jujur sebelum langsung mencoba terbersit pemikiran terkait kualitas moderat meski secara fitur mungkin berlimpah. Yang jelas, stigma itu perlahan terpatahkan ketika sudah lebih jauh berkenalan. Toh Anda tidak melihat Jaguar sebagai mobil India, tidak pula terjadi pada Volvo. Ingin mengenalnya lebih dalam, maka saya bawa MG HS pergi ke Selatan Bandung. Sekaligus juga untuk mendapatkan sensasi dinamika di tiga kondisi berbeda: perkotaan, tol, dan jalan pegunungan berkelok.
Kejujuran saat Pertemuan Pertama
Desain MG HS tidaklah dapat dikatakan buruk rupa. Namun, image produsen asal Tiongkok yang doyan tiru sana-sini sedikit melekat di model medium crossover mereka. Tanpa perlu dijelaskan mungkin sudah paham ia mengikuti arahan desain pabrikan mana. Ya, Mazda, terutama rancangan grille di fasad depan dan warna baju Scarlet Red. Kebanyakan jelas lebih kenal Mazda. Bahkan saat saya bertemu mereka yang tergolong awam soal otomotif malah nyeletuk,”mirip Mazda ya.”
Baca juga: Road Test DFSK Glory i-Auto (Part 1): Menimbang Gimik Taburan Fitur Pelengkap
Kendati begitu, lekuk tubuhnya tidak gambang meniru siapapun kalau melihat dari sisi lain. Melenggok orisinal dalam balutan kontur permukaan generik. Tidak berusaha untuk tampil menyolok lewat sederet guratan asing apalagi ornamen tubuh berlebihan – cenderung konservatif. Sebagaimana obat generik di dunia farmasi, ia tetap sanggup mengobati. Dalam arti tampil cukup ganteng lewat proporsi tubuh sedap dipandang. Sama sekali tidak canggung.
Begitu diteliti lebih detail, satu nilai patut diapresiasi adalah kejujurannya. Ia tidak menyembunyikan identitas sebagai mobil ciptaan raksasa otomotif SAIC. Oke, emblem MG memang lebih dominan berupaya menjelaskan garis keturunan. Tapi saat melirik rumah lampu, melekat tulisan SAIC Light Technology. Di samping itu, elemen tubuh tidak berusaha untuk menipu: dua buangan knalpot di buritan bukan sebatas hiasan bumper.
Tak kalah membuatnya menarik adalah kelengkapan fitur dengan banderol relatif terjangkau. Harga mulai dari Rp 429 juta untuk trim Ignite tentu tidak serendah kebanyakan SUV asal Tiongkok. Namun tetap saja di bawah SUV yang sedimensi seperti Honda CR-V dan Mazda CX-5. Dari luar dapat dirasa komprehensif. Misal pemanfaatan pendar dioda sebagai lampu utama, DRL dan sein sequential terintegrasi, sampai ke lampu kombinasi belakang. Kemudahan akses Smart Entry juga dapat dinikmati, ditambah pula bukaan pintu bagasi elektrik. Tak lupa panoramic sunroof di atap menambah kesan premium.
Terciprat Cita Rasa mobil Sport
Bicara soal asal muasal, dahulu kala MG merupakan produsen sports car ternama. Erat kaitannya dengan dunia performa. Beberapa model terkenal di antaranya ada MGA dan MGB dari era 1960 sampai 1980-an. Lalu, hatchback MG Metro dilibatkan sebagai wakil di kelas reli legendaris Grup B. Sayang masa jaya itu lambat laun berakhir dari belasan bahkan puluhan tahun lalu. Sempat bertahan di bawah Rover, BMW, hingga kini eksistensinya berada di bawah SAIC sebagai MG Motor.
Meski HS merupakan produk yang berbeda 180 derajat dari asal muasal merek, cita rasa itu tidak ditinggalkan. Dari luar mungkin tidak ada suntikan DNA sports car, bergaya sebagaimana SUV pada umumnya. Tapi lain cerita dalam kabin. Ia menonjolkan nuansa sporty dari pemasangan jok depan semi-bucket seat. Seolah menginformasikan bahwa pabrikan tidak melupakan esensi sang leluhur. Juga pemanfaatan tombol Super Sports merah, mencuat bak Manettino Dial di setir Ferrari. Di bagian ini agak “jaka sembung bawa golok”, sebatas shortcut mode berkendara sport, tapi begitulah upaya mereka.
Kualitas interior Ibarat kebagian doorprize tanpa disangka. Mungkin karena standar ekspektasi cukup rendah dihadapkan realita yang ternyata melebihi. Setiap sambungan panel, ornamen, dan pemasangan sakelar terasa kokoh. Tertanam paten di setiap dudukan dan mengadaptasikan permukaan empuk. Yep, peningkat rasa berkelas dijalani oleh panel soft touch dan pembungkus kulit sintetis di beberapa bagian. Meliputi permukaan dasbor, door trim, jok, sampai setir.
Baca juga: Road Test MG ZS Ignite: Gebrakan Pemain Baru Blasteran Inggris-Cina (Part-1)
Pemilihan warna pun tak kalah menggugah apalagi ditambah ambient lighting. Shade hitam dan merah gelap berada di titik elegan, tidak norak. Meski begitu, komposisinya saja sedikit berlebihan sebab gebyuran merah begitu mendominasi. Tergantung selera, memang.
Terlepas dari seberapa menggugah dan sporty rancangan, MG HS tawarkan kelapangan ruang kabin. Sesuai dengan dimensi eksteriornya yang hanya terpaut satuan sentimeter dari Honda CR-V. Sebagai bahan perbandingan saja, dimensi HS dicatatkan sebesar 4.574 x 1.876 x 1.664 mm (PxLxT) sementara SUV monokok Honda sebesar 4.584 x 1.855 x 1.679 mm. Bedanya, HS hanya dapat ditumpangi maksimal 5 orang tanpa bangku baris ketiga.
Ruang kepala berlimpah dan gerak badan luwes mau itu di depan atau belakang. Area penyimpanan barang kemudian didukung oleh kompartemen tertutup di konsol tengah. Bisa dipakai untuk menyimpan smartphone atau diubah sebagai cup holder. Ada juga boks berpendingin kalau diperlukan. Sama halnya di belakang, sandaran tangan menyimpan kotak penyimpanan dan dudukan gelas.
Ditunjang Fitur Komplet
Lagi-lagi, urusan fitur tergolong lengkap untuk mobil sekelasnya. Dari printilan seperti sakelar jendela otomatis di keempat sisi, lampu dan wiper otomatis, bangku elektrik, hingga cruise control ia miliki. Lalu, sistem multimedia touchscreen di tengah mengintegrasikan berbagai pengaturan fitur kendaraan seperti sakelar untuk berbagai safety features, bikin dasbor minim kesibukan tombol. Lengkap pula disambangi konektivitas smartphone.
Satu hal cukup mengganggu adalah pengoperasian AC otomatis. Menjadi satu bagian dalam kemampuan sistem infotainment. Harus memilih opsi kontrol AC lewat sakelar di center stack baru panel pengaturan mejeng di layar. Pun sistem multimedianya bukan yang paling responsif, perlu sedikit waktu untuk memproses komando.
Oke, dari sini mungkin ekspektasi awal dapat mutlak ditepis. Murah di segmennya tidak berarti murahan. HS kerahkan kesan mewah dari pemasangan panel, material, sampai perbekalan fitur. Punya nilai lebih untuk harganya dan tidak sembarang dieksekusi. Dicipratkan pula nuansa sporty di kabin. Tapi apakah semua itu disokong kenikmatan berkendara? Menguji lebih lanjut, saya bahas segala hal terkait pemakaian dan performa berbagai kondisi di bagian berikutnya. (Krm/Tom)
Baca juga: Pilihan Crossover Murah dengan Segudang Fitur, Ambil Kia Sonet Premiere atau MG ZS Ignite?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi MG HS
Model Mobil MG
Promo MG HS, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan MG
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil MG HS Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
160
|
101
|
109
|
81
|
140
|
Torsi
250 Nm
|
130 Nm
|
144 Nm
|
103 Nm
|
250 Nm
|
Power Steering
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Headrest Kursi Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil MG HS dari Carvaganza
Artikel Mobil MG HS dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature