Road Test Mazda CX-5: Performa Terbaik Di Kelasnya
Segmen crossover masih jadi primadona penjualan mobil secara global. Mobil yang juga disebut Sport Utility Vehicle (SUV) ini, berdaya jelajah jauh lebih baik dibanding jenis sedan, hatchback maupun MPV (Multi Purpose Vehicle). Alasannya, lantaran ground clearance atau jarak bagian dasar mobil dengan permukaan jalan, yang lebih tinggi.
Pun Mazda CX-5 ini. Menurut data yang dirilis Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), tahun lalu CX-5 total terjual sebanyak 812 unit. Jumlah ini menjadikan CX-5 sebagai penyumbang penjualan ketiga terbanyak Mazda sepanjang 2017 setelah Mazda 2 dan CX-3. Apa sih kelebihan mobil ini sehingga layak dimiliki?
Performa
Jujur rada sulit menemukan lawan sepadan yang pantas dijadikan tolok ukur bagi Mazda CX-5 di Indonesia. Melihat dimensinya, medium crossover ini seharusnya bersaing dengan SUV 5-penumpang lain seperti Kia Sportage maupun Hyundai Tucson. Namun keduanya di Indonesia hanya dijual dalam pilihan mesin berkapasitas 2,0 liter saja. Sementara CX-5 sekarang hanya dijual dalam pilihan mesin 2,5 liter.
Kalau dicari pembanding yang dijual di kisaran harga yang serupa, CX-5 bertemu dengan Honda CR-V dan Nissan X-Trail. Bedanya, kedua SUV di atas, menyediakan tujuh tempat duduk. Itupun Honda CR-V kini memakai mesin turbo yang kapasitasnya tinggal 1,5 liter. Walaupun varian bermesin 2,0 liter tetap dijual.
Jadilah Nissan X-Trail sebagai benchmark yang paling sepadan bagi CX-5. Catatan khusus, X-Trail unggul jumlah kapasitas penumpang. Setidaknya harga X-Trail masih menyenggol rentang harga CX-5 dan yang paling penting, ada varian bermesin 2,5 liter.
Dibanding Nissan X-Trail 2.5 saja, performa CX-5 jauh unggul. Mesin Skyactiv-G miliknya, menghasilkan tenaga 190 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 251 Nm pada 3.250 rpm. Bandingkan dengan X-Trail 2.5 yang memiliki tenaga 171 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 233 Nm pada 4.000 rpm. Sudah tentu performa CX-5 unggul dibanding kompetitor lain yang bermesin lebih kecil. CX-5 boleh berbangga hati menjadi mobil dengan performa terbaik di kelasnya.
Belum lagi output mesinnya disalurkan secara instan melalui transmisi otomatis 6-speed yang cekatan. Tak seperti kebanyakan kompetitornya yang mulai beralih ke CVT (Continuous Variable Transmission). Transmisi jenis CVT cenderung lebih moderat dalam menyampaikan tenaga dari mesin ke roda. Positifnya, penyaluran tenaga transmisi CVT lebih lembut yang menambah kenyamanan penumpangnya. Hebatnya Mazda, meski bukan CVT namun perpindahan gigi transmisi otomatis 6-speed miliknya tak sampai menganggu kenyamanan penghuni kabin.
Pemilihan transmisi otomatis non CVT ini membuat tenaga selalu tersedia kapanpun dibutuhkan. Karena transmisi otomatisnya akan selalu memilihkan posisi gigi yang sesuai dengan kebutuhan. Saat ingin mendahului kendaraan di depan, cukup injak pedal gas lebih dalam maka posisi gigi akan turun dengan sendirinya, putaran mesin akan melompat naik dan memberikan tenaga yang cukup untuk bermanuver.
Tentu saja penyaluran tenaganya ini sangat kontras dengan Nissan X-Trail ataupun Honda CR-V turbo sekalipun. Pada kedua mobil tersebut, masih terasa sedikit jeda sebelum tenaga yang diharapkan muncul. Kelebihan ini menjadikan CX-5 masih menyimpan karakter berkendara yang sporty seperti sebelumnya. Benar sudah terbukti keunggulan performa CX-5 ternyata tak hanya sebatas di atas kertas saja.
Perlu disorot, di saat kompetitornya mulai mengikuti trend downsizing. Honda memasang turbo pada CR-V dan nissan mencangkok motor listrik pada X-Trail untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Mazda Indonesia justru menghapus pilihan mesin 2,0 liter untuk CX-5 generasi terbaru. Sedikit banyak preferensi ini disebabkan lantaran sekarang Mazda Indonesia bernaung di bawah bendera Eurokars Group. Grup yang juga memegang penjualan resmi BMW M, Porsche, Rolls-Royce dan Maserati ini memang gemar mendatangkan mobil impor dengan spesifikasi terbaiknya ke Indonesia.
Lebih Nyaman
Lalu bagaimana rasa berkendara CX-5 generasi terbaru? Generasi awal CX-5 adalah mobil pertama yang dikembangkan Mazda dengan konsep Skyactiv secara menyeluruh. Tujuannya, untuk rasa kesenangan saat mengemudi. Mazda memang sukses menjadikan generasi pertama CX-5 sebagai medium crossover dengan rasa berkendara yang paling sporty ketika itu.
Meski penjualannya positif, namun tak sedikit yang mengeluhkan bantingan suspensi yang terlalu keras dan karakter struktur rangka yang terlalu kaku. Ini jelas mengurangi kenyamanan berkendara. Padahal mobil ini dilahirkan untuk digunakan di perkotaan bukan lintasan balap.
Para insinyur Mazda putar otak saat mengembangkan generasi kedua CX-5. Hasilnya, mobil ini punya rasa berkendara yang jauh berbeda dari pendahulunya. Peredaman suspensinya kini menjadi sangat lembut mirip SUV mewah asal Eropa. Karakter sport memang masih bisa sedikit dirasakan karena gejala limbung yang minim di tikungan. Setelan ini adalah kompromi yang paling pas, yang bisa dilakukan Mazda untuk konsumen CX-5. Bravo! (RS)
Baca juga: Road Test Mazda CX-5: Mengulik Kekayaan Fitur (Part-2)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mazda CX 5
Model Mobil Mazda
Jangan lewatkan
Promo Mazda CX 5, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Mazda CX 5 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
187
|
148
|
169
|
153
|
165
|
Torsi
252 Nm
|
400 Nm
|
233 Nm
|
200 Nm
|
240 Nm
|
Power Steering
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kursi Lipat Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren Crossover
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mazda CX 5 dari Carvaganza
Artikel Mobil Mazda CX 5 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature