Road Test Kia Seltos EX+: Sarat Daya Tarik (Part-1)
Kia mencoba peruntungan kembali di Indonesia. Kesempatan baru ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin setelah berada di bawah naungan Indomobil Group. Gebrakan APM baru PT Kreta Indo Artha (KIA) mulai terlihat dari sisi strategi produk. Line-up masih sama, tapi produk yang ditawarkan semakin berani. Contohnya Picanto generasi baru. Dijual full spek dari Korea Selatan tanpa banyak disunat seperti model lawas.
Gebrakan selanjutnya mendatangkan Kia Seltos. Sebagai pemain baru di segmen crossover yang sedang ramai sekarang, bukanlah perkara mudah buat Kia. Belum ada reputasi sama sekali dan harus berhadapan dengan pemimpin pasar yang penjualannya mustahil dikalahkan. Makanya tidak bisa sembarangan sekadar menjual. Amunisi disiapkan cukup berbahaya. Satu hal menonjol, value for money tinggi.
Apakah menjadi strategi ampuh untuk kesuksesan Kia di Indonesia? Inilah hasil pengetesan kami.
Eksterior
Jadi, Seltos tidak diimpor dari Korea Selatan, melainkan India. Ia bukanlah produk global, tapi pengembangan untuk pasar regional. Makanya tidak akan ditemui di Eropa. Krn di sana udah ada Stonic dan Xceed. Fokusnya pasar Asia, dengan basis perakitan di India dan Cina. Ada perbedaan antara Seltos yg dijual di Korea dan Amerika Serikta, dengan Seltos di Indonesia. Di sini, speknya hampir sama dengan India.
Basis platform Seltos bukan pakai Hyundai Kona, tetapi Hyundai Creta. Merunut ke belakang, sebenarnya Seltos bukanlah model benar-benar baru. Di Cina, ia adalah penerus Kia KX3 atau nama lainnya Kia Aopao.
Bersyukur Kia pernah mempekerjakan desainer sekaliber Peter Schreyer. Ia mampu mengubah identitas perusahaan setidaknya satu dekade belakangan. Desain mobil Kia makin kuat dan dikenali. Bukan berarti makin berkarakter, karena perubahan bahasa terus terjadi hingga model-model terbaru saat ini.
Mungkin karena masih jarang terlihat di jalan, Seltos selalu menjadi perhatian banyak orang. Apalagi pengguna crossover lain, seperti pemakai Honda HR-V. Ya, mencolok, ditambah warna biru yang mentereng, cocok dengan perawakan provokatif. Pengenal utama dari grille tiger nose yang tersirat jelas di wajah Seltos. Berubah lebih lebar dan tegas, cocok dengan fascia mengotak. Dibuat menyambung dengan headlamp yang sekilas ada kemiripan dengan Range Rover Evoque. Kian mirip lagi, bingkai jendela pilar A yang menyudut. Seolah memang terinspirasi Evoque. Semua lampu sudah LED sampai lampu kabut. Menariknya tipe tertinggi EX+, lampu kabut LED itu model bar vertikal tiga buah. Tampak futuristik dan mahal.
Wheel arch besar berisi pelek 17-inci dengan ban 215/60, paling macho jika dibandingkan Honda HR-V, Mazda CX-3, Chevrolet Trax dan lainnya. Kesannya gagah dan sangat SUV. Nah, beranjak ke belakang Seltos seolah kehilangan karakter. Kalau menutup logo Kia, pasti dikira mobil Cina. Sangat berani dan cocok saja menyandang logo brand sana. Kalau dilihat utuh. Eksterior Seltos tampak ramai karena banyak ornamen. Mulai dari aksen perak, krom dan saling bercampur kombinasi warna. Sampai ada sedikit ornamen merah di center cap pelek. Semua itu biar makin catchy.
Interior
Ambient kabin lumayan premium. Meski tetap ada plastik keras dan ringkih di dasbor, doortrim dan beberapa panel. Tapi setiap sentuhan utama di tangan, terasa mewah. Seperti setir tebal dibalut kulit yang enak digenggam. Tuas transmisi juga mantap dan berkualitas tinggi. Semua jok sudah dibalut kulit dengan motif heksagonal. Sunroof standar, walau kecil saja ukurannya.
Ternyata ada perbedaan desain dasbor antara mobil rakitan India ini dengan Seltos yang beredar di Amerika maupun Korea. Jelas terpampang bidang mengotak menyatukan panel instrumen dan head unit monitor layar sentuh, yang tidak ada di dua negara tadi. Coba cek dasbor Mercedes-Benz A-Class dan B-Class. Mirip bukan? Isinya Tentu tak secanggih teknologi yang ada di entry level mercy itu. Panel yang tergolong besar cukup mengurangi daya pandang jika kursi disetel rendah.
Posisi mengemudi enak untuk postur tinggi. Kursi bisa diatur segala arah meski masih manual. Setir juga tersedia pengaturan tilt dan telescopic. Saya suka desain setir flat bottom-nya. Cukup memberi akses lebih ke lutut. Kabin belakang juga tergolong lapang. Ruang kaki dan kepala berlimpah ruah. Bagasi juga lumayan lega. Butuh lebih besar tinggal melipat sandaran kursi. (Odi)
Baca Juga: Road Test Kia Seltos EX+: Rayuan Turbo dan DCT (Part-2)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Kia Seltos
Model Mobil Kia
Promo Kia Seltos, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Kia Seltos Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
116
|
119
|
101
|
148
|
109
|
Torsi
144 Nm
|
145 Nm
|
130 Nm
|
220 Nm
|
144 Nm
|
Power Steering
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Headrest Kursi Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Kia Seltos dari Carvaganza
Artikel Mobil Kia Seltos dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review