Road Test Honda BR-V: Berkendara dengan Asisten Keselamatan
Pengujian Honda BR-V terbaru, kami mengambil waktu khusus untuk merasakan sensasi paket pendukung berkendara, Honda Sensing. Ya, inilah rangkaian sistem yang kami sebut sebagai 'teknologi peningkat kewaspadaan berkendara.'
KEY TAKEAWAYS
Apa saja fitur di dalam system Honda Sensing Honda BR-V?
Adaptive Cruise Control, dan Collision Mitigation Brake System (CMBS)Road Departure Mitigation System (RDMS), Lane Keep Assist System (LKAS), Low Speed Follow (LSF),Pada All New BR-V, Honda Sensing hanya tersedia di varian Prestige. Imbuhan paket ini membuat tipe Prestige terdongkrak harganya sekitar hampir Rp20 jutaan. Seperti apa fungsinya, dan bagaimana cara mengoperasikannya?
Adaptive Cruise Control (ACC), memang bukan fitur baru di Indonesia. Banyak kendaraan sudah memakainya sejak lebih dari satu dekade lalu. Namun untuk kelas mobil Low SUV (Sport Utility Vehicle) dengan harga psikologis Rp300 jutaan, ini sebuah fitur baru dengan nilai yang sangat tinggi.
Fitur ini sangat berguna dan baru bisa terpakai ketika kami mengendarainya di tol. Sebab, di Indonesia, jalan selain tol, jalan biasa bakalan terlalu ramai dan berpotensi mengacaukan kerja sistem ini. Setelah diaktifkan, sejatinya bukan cuma kecepatan rata-rata yang dijaga, ACC punya keunggulan untuk menjaga jarak dengan kendaraan yang ada di depannya.
Level kecepatan akan terus terjaga hingga titik maksimum yang kita set. Jika sudah lebih dari itu dan mobil di depan meninggalkan kita, sistem akan mengingatkan pengemudi. Anda pun di sini punya pilihan untuk ikut meningkatkan kecepatan, atau tetap di kecepatan yang sudah ditetapkan.
Ketika kendaraan di depan melambat, BR-V juga akan mengikutinya. Bahkan, hingga ke kecepatan yang relatif rendah. Misalnya ketika melambat masuk menuju gerbang tol, inilah salah satu keunggulan ACC BR-V yang dilengkapi dengan Low Speed Follow (LSF). Nah, tapi fitur ini tak akan mengikuti lagi jika kendaraan di depan sudah berhenti. Bisa mengikuti dari kondisi diam, itu fitur yang lebih canggih lagi dan tak ada di BR-V. Meski demikian, Honda menyiasatinya dengan menyematkan Lead Car Departure Notification System (LCDN).
LCDN adalah sistem nofitikasi yang akan mengingatkan pengemudi ketika kendaraan di depan meninggalkan kita. Caranya adalah dengan mendeteksi kendaraan yang ada di depannya. Fitur ini kami perhatikan baru beroperasi ketika ACC aktif. Ia seolah bekerja sebagai pendamping regulator kecepatan.
Ketika kendaraan di depan yang tadinya diikuti, terdeteksi berhenti lalu melanjutkan perjalanan, maka LCDN akan memberikan peringatan lewat panel instrumen dan bunyi. Jaraknya juga kami catat harus agak rapat, di bawah 10 meter, baru LCDN membaca perilaku mobil di depannya. Dan, tentunya tak semua kondisi stop and go yang ia peringatkan, jika mobil anda dan di depannya berhenti dalam waktu lebih dari beberapa detik, baru ia akan mendeteksi.
Fitur lain dalam paket Honda Sensing di BR-V Rp346 jutaan adalah Lane Keep Assist System (LKAS). Menjaga mobil tetap di tengah jalur bermarka, adalah fungsi utamanya. Ia akan mengoreksi terus-menerus jika mobil mulai mendekati garis. Sistem juga bisa beroperasi dengan sangat cepat, lembut dan responsif.
Deskripsi cepat, lembut dan responsif ini meski terkesan sederhana dalam sebuah kalimat, namun punya makna yang sangat mutakhir. Sensor LKAS, sangat sigap membaca beragam perubahan arah pada mobil. Dengan seketika pula, ada koreksi pada kemudi, namun tak sampai mengganggu pengendaraan. Lembut, dan tak sampai mengunci pergerakkan yang mungkin memang kita inginkan.
Tak kalah membantu pengendaraan jadi lebih aman adalah Road Departure Mitigation System (RDMS). Teknologi ini ketika kami pakai, berlaku sebagai sistem LKAS yang lebih sederhana. Jika LKAS mempertahankan mobil di dalam jalur, maka RDMS akan menjaga mobil tetap di jalanan. Sistem RDMS juga bisa bekerja sendiri, tanpa perlu LKAS diaktifkan.
Baik LKAS maupun RDMS, bisa dinonaktifkan dan disesuaikan responnya, sesuai preferensi pengemudi. Saran kami, sediakan waktu khusus untuk Anda memahami dan mencoba dua sistem panduan kendali kemudi ini, sebelum akhirnya memutuskan untuk menyetel tingkat responsnya, maupun ketika akhirnya memakainya sehari-hari.
Juga menarik adalah hadirnya Collision Mitigation Brake System (CMBS) yang mengendalikan pengereman. Cara kerjanya, sistem akan mengambil kendali deselerasi jika dirasa ada potensi tubrukkan dari kendaraan dan objek bergerak di depan.
Uniknya, ketika kami gunakan, yang dideteksi bukan cuma mobil yang melambat. Motor, hingga sepeda bahkan pejalan kaki pun, jika dideteksi oleh kamera berpotensi tertabrak, CMBS akan aktif. Peringatannya berupa bunyi kencang dan notifikasi visual di panel instrumen, dan jika kami tak segera mengerem, BR-V terbaru bakal mengerem secara otomatis.
Seluruh sistem Honda sensing pada All New BR-V, kami nilai sangatlah fungsional. Di tengah rendahnya kepekaan pengguna jalan pada aspek keselamatan, fitur ini dapat meningkatkan kewaspadaan pengemudinya.
Tentunya, bergantung pada sistem ini bukanlah jaminan bahwa keselamatan bisa diserahkan sepenuhnya pada kendaraan. Anda sebagai pengemudi, tetaplah operator keselamatannya.
Untuk diketahui juga, baik ACC, LKAS, RDMS, dan CMBS memang meningkatkan kemampuan mobil untuk bisa berinteraksi pada jalanan secara otomatis terhadap ragam variabel yang mungkin ada. Namun, ia bukanlah fitur semi autonomus atau sejenisnya. Jadi, melepaskan tangan dari kemudi dan menyerahkan kendali pada sistem, sangat tidak kami sarankan!
Hadirnya fitur Honda Sensing pada BR-V, memang diganjar dengan harga yang tak bisa dibilang murah. Rp346,6 juta, untuk menebusnya. Jika menurut Anda fitur ini belum masuk dalam daftar spesifikasi yang Anda butuhkan, maka tak perlu menilainya mahal, toh masih ada tipe Prestige dengan kelengkapan yang relatif sama (Tanpa Honda Sensing, dan 4 airbag) di harga Rp327,6 juta.
Sang Asisten
Mata yang menjadi pos pemantau utama dari seluruh fitur Honda Sensing di BR-V terbaru adalah kamera depan. Kamera ini jumlahnya satu buah, berada di balik spion tengah dan di balik kaca depan. Didukung lensa dengan sudut pandang luas, ialah mata tambahan Anda untuk meningkatkan kewaspadaan berkendara.
Agar sistem bekerja dengan baik, kebersihan kaca yang berada di depannya pun perlu dijaga. Selalu pastikan kaca di depan lensa kamera dalam kondisi yang bersih, sebelum melakukan atau melanjutkan perjalanan. (Van)
Baca juga: Road Test All New Honda BR-V Prestige: Lompatan Revolusioner
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Honda BRV
Model Mobil Honda
Promo Honda BRV, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Honda
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Honda BRV Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Panjang
4453 mm
|
4435 mm
|
4515 mm
|
4323 mm
|
4455 mm
|
Lebar
1735 mm
|
1695 mm
|
1815 mm
|
1809 mm
|
1695 mm
|
Tinggi
1666 mm
|
1705 mm
|
1735 mm
|
1628 mm
|
1705 mm
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
5
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
CVT
|
CVT
|
Manual
|
Mesin
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
FWD
|
2WD
|
-
|
Ground Clearance
-
|
-
|
-
|
170 mm
|
220 mm
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Honda BRV dari Carvaganza
Artikel Mobil Honda BRV dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature