Road Test Honda Accord RS e:HEV: Lebih Irit dari LCGC!

Ketika membahas Honda Accord, yang terbayang biasanya adalah sedan besar yang nyaman dan mewah. Jarang sekali orang akan mengaitkan Accord dengan kata "irit" atau "ekonomis". Namun, di Indonesia saat ini, efisiensi bahan bakar menjadi pertimbangan penting bagi Honda Accord.

Di generasi terbaru, Honda memperkenalkan Accord dengan label e:HEV, yang menandakan sistem hybrid. Ini menawarkan dua keunggulan: mesin yang bertenaga dan efisiensi energi. Inilah yang kami alami saat menguji All New Honda Accord RS e:HEV baru-baru ini.

Data konsumsi bahan bakar yang kami catat dari sedan mid-size ini sungguh mengejutkan tim redaksi Oto Media Group. Ternyata, ia lebih irit daripada generasi sebelumnya yang non-hybrid, bahkan melebihi ekspektasi. Accord terbaru ini bahkan bisa memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik daripada model LCGC, termasuk Honda Brio.

Mengenai dapur pacu, Honda Accord generasi ke-11 ini dilengkapi dengan mesin bensin 2.0 liter DOHC i-VTEC dan motor listrik. Mesin ini menghasilkan tenaga 145 ps dan torsi 179 Nm, ditambah dengan 184 ps dan 335 Nm dari motor listrik. Ketika bekerja bersama, mereka menghasilkan tenaga hingga 207 ps yang disalurkan ke roda depan melalui transmisi e-CVT.

Soal performanya, tidak ada keraguan tentang kualitas yang ditawarkan oleh Honda Accord. Sebagai sedan unggulan yang telah lama menjadi puncak dari jajaran produk Honda, ia sangat cocok untuk eksekutif yang menginginkan kenyamanan selama perjalanan. Baik pengemudi maupun penumpang akan menikmati kenyamanan yang ditawarkan oleh Accord RS e:HEV.

Kabin yang kedap suara dan tenang, bersama dengan suspensi yang halus, mengurangi getaran pada bodi sekecil mungkin. Jangan salah paham dengan label 'RS'; menurut kami, kesan sporty hanya terlihat pada desain eksterior dan interior. Bagi penumpang, ini tentu menjadi pengalaman yang menyenangkan selama perjalanan, termasuk ruang kabin yang luas dan dapat diatur secara elektronik.

Dari kursi pengemudi, Anda akan merasakan pengalaman berkendara yang mengesankan. Akselerasi disajikan dengan torsi yang kuat namun linier, tanpa efek mengejutkan atau menakutkan saat meningkatkan kecepatan. Transisi antara motor listrik dan mesin pembakaran minim getaran, hampir tidak terasa, kecuali suara mesin yang kadang terdengar di kabin.

Kami telah mencari informasi tentang sistem kerja mesin hybrid Honda Accord terbaru, namun belum mendapatkan jawaban yang pasti. Namun, kami menduga bahwa sistem dirancang agar motor listrik lebih dominan daripada mesin pembakaran. Kami memperkirakan sekitar 70 persen dari operasi powertrain dilakukan oleh motor listrik, dengan mesin pembakaran sebagai cadangan saat diperlukan.

Mesin empat silinder pada umumnya berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai lithium-ion 1,3 kWh dengan siklus Atkinson, terutama ketika mobil sering digunakan di dalam kota yang tidak memerlukan kecepatan tinggi. Elektrifikasi dapat dioptimalkan melalui pengereman regeneratif, yang tingkatannya dapat diatur melalui paddle shifter. Ini memungkinkan pengumpulan kembali energi listrik saat deselerasi, walaupun efeknya tidak sebanding dengan mobil listrik sepenuhnya.

Untuk efisiensi bahan bakar Honda Accord RS e:HEV, kami melakukan pengujian dengan berkendara sejauh 100 km. Rutenya meliputi beberapa area di Jadetabek, termasuk jalanan kota Jakarta, jalan tol lingkar luar, dan kawasan BSD serta PIK. Perjalanan dilakukan dari sore hingga malam hari, dengan kondisi lalu lintas yang variatif.

Honda Accord RS e:HEV menawarkan beberapa pilihan Drive Mode, termasuk Econ, tetapi dalam pengujian ini kami lebih sering menggunakan mode Normal. Kadang-kadang kami beralih ke mode Sport saat berada di jalan tol yang lancar, dan mode Econ ketika menghadapi kemacetan. Mode EV diaktifkan secara otomatis. Pada seperempat jarak perjalanan, MID menunjukkan konsumsi bahan bakar rata-rata hingga 28 km/liter, namun karena jarak yang ditempuh belum ideal, kami tidak terlalu memperhatikan angka tersebut.

Dalam beberapa kali pengujian, kami sempat berhenti untuk mengambil foto Accord di berbagai landmark. Selama perjalanan, kami tidak sengaja menerapkan eco driving untuk mencapai angka konsumsi bahan bakar yang irit. Ini sebagian karena mode Normal sudah memberikan kenyamanan dan kelancaran dalam mengendarai mobil ini.

Setelah menempuh jarak 100 km, konsumsi bahan bakar rata-rata yang kami catat adalah 25,5 km/liter di MID, sebuah angka yang melampaui ekspektasi kami dan cukup signifikan dibandingkan dengan hasil uji CR-V RS e:HEV sebelumnya yang memiliki powertrain identik. Kami menduga desain bodi yang lebih aerodinamis dan lebih rendah menjadi salah satu alasan mengapa Accord RS e:HEV lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan CR-V.

Bahkan tanpa upaya khusus untuk berhemat, Accord hybrid terbukti lebih efisien dibandingkan dengan konsumsi bahan bakar rata-rata Honda Brio, model LCGC. Model yang merupakan yang termurah dan dengan mesin 1.200 cc itu, rata-rata menghasilkan konsumsi sekitar 16 km/liter dalam kondisi dan rute yang bervariasi. Dari total jarak pengujian yang lebih dari 500 km selama hampir satu minggu, tangki bahan bakar hanya terpakai kurang dari setengah sejak terakhir kali diisi penuh.

Tanpa perlu usaha ekstra, teknologi hybrid dari Honda Accord RS e:HEV telah menawarkan konsumsi bahan bakar yang ekonomis dengan kualitas berkendara yang premium. Mobil ini juga menyediakan berbagai fitur canggih yang lengkap, termasuk sistem infotainment yang terintegrasi dengan Google dan paket ADAS dari Honda Sensing. Untuk membelinya, Anda harus menyiapkan dana sebesar Rp959,9 juta on the road Jakarta. (WHY/TOM)

Baca juga: Road Test All New Nissan Serena e-Power: Teknologi Hybrid Bikin Nyaris Sempurna