First Drive Nissan Leaf: Mengendarai Mobil Listrik Itu “Biasa Saja” (Part-2)
OTO.com mendapat kesempatan sebagai media otomotif Indonesia pertama yang menguji Nissan Leaf. Mobil listrik ini beredar di Indonesia tahun depan. Setelah mengenali impresi awal saat bertemu, kini kami membawa Anda ke pengalaman berkendara yang “biasa saja” di jalan raya Hong Kong.
Hampir 80 persen pengujian dilakukan di pulau Hong Kong. Daratan seluas 78 km2. Rute yang ditempuh, sejatinya cukup menantang dan representatif dengan beragam kebutuhan Indonesia. Klaim panitia, jarak yang kami tempuh sekitar 41 km.
Perjalanan dimulai dari Kerry Hotel. Dari sini, kesan biasa saja mengendarai mobil listrik sudah tersaji. Menekan tombol start, memindahkan tuas transmisi ke D dan memijak pedal gas, bukankah itu prosesi yang biasa saja saat mengendarai mobil?
Nissan pun memilih rute yang “biasa saja” bagi masyarakat di kawasan edarnya. Kepadatan kota wilayah Kow Loon, tol yang menghubungkan pulau Hong Kong dan daratan Cina jadi wahana mengetahui perilaku Leaf di perkotaan. Kawasan pegunungan yang jadi pemukiman elite di sekitar waduk dataran tinggi Tai Tam, praktis jadi tempat menguji performa Leaf.
Saat pedal gas dipijak, torsinya terasa instan. Padat mengalir sejak mobil bergerak pelan. Seiring kecepatan naik, pedal gas memiliki responsivitas yang sama untuk memerintahkan transfer tenaga. Sensasinya “biasa saja,” tidak sebrutal saat kami memijak pedal gas Tesla Model S. Padahal motor elektriknya, sanggup meluncurkan torsi 320 Nm. Melenggang di kawasan kota yang padat dengan ritme stop and go, jadi sangat mengasyikkan.
Keluar dari jalan tol, rute mengharuskan kami melewati pemukiman mewah di sisi pegunungan. Punggung bukit di satu sisi jendela, laut di sisi lainnya jadi pemandangan yang mewarnai sesi pengujian. Tanjakan yang kami lahap pun cukup terjal, ditambah jalanan berkelok. Dan di setiap medan itu, kami merasakan mudahnya proses mengail tenaga Leaf.
Transfer tenaga yang instan, memang jadi kesan yang tak biasa. Sebelumnya, kami mengenal tiga kesan saat mengenali transfer tenaga. Responsif, yaitu kesan dari mobil dengan transmisi manual dan DSG. Kurang nyaman akibat entakan perpindahan gigi di mobil girboks matik konvensional. Lalu nyaman namun tenaga mengalir lamban di kendaraan bertransmisi CVT. Mobil listrik menawarkan kesan berbeda. Maklum, dari motor elektrikal tak ada konstruksi gigi yang rumit dalam mengolah tenaga. Hanya ada sebuah reduction gear untuk mengonversi putaran dari dinamo besar sebelum menuju roda.
Nyatanya, Nissan merancang grafik tenaga Leaf sedemikian rupa agar rasa berkendaranya seperti mobil kota kebanyakan. Terlebih, bobot Leaf cukup berat, hampir 2 ton. Tenaga 150 PS juga bisa diartikan performanya selevel dengan sedan-sedan bermesin 1,8-2,0 liter.
Di tengah disiplinnya lalu-lintas warga Hong Kong, kami merasakan Leaf mudah dikendarai. Respons kemudi sama asyiknya dengan hatchback kebanyakan. Harus kami akui, suspensinya pun ternyata relatif mumpuni. Sensasi handling cukup sporty, mirip-mirip Volkswagen Golf.
Cuaca Hong Kong terus mengalirkan hujan ringan dan sedang sepanjang pengujian. Kami cukup senang dengan cuaca ini, berharap bisa menemui genangan untuk membuktikan potensi Leaf menerobos air. Sayangnya drainase mereka sangat bagus, tak ada jalan yang tergenang. Tapi insinyur Nissan menjanjikan, kemampuan menerobos air tak ada bedanya dengan mobil bermesin konvensional.
Inilah salah satu sisi “biasa saja” dari leaf yang kami rasa unggul. Anda tak perlu beradaptasi banyak tentang mengendarainya agar bisa beralih dari kendaraan mesin konvensional ke mobil listrik. Sensasi tenaga instan disajikan dalam proporsi yang cukup, untuk membuat mobil dalam batasan yang nyaman dikendarai. Kemudinya disajikan secara apik tanpa mengubah karakter fundamental pengendalian.
Bersambung ke Efisiensi ala Formula E
Baca Juga: First Drive Nissan Leaf: Kesan Pertama “Biasa Saja” Terhadap Mobil Listrik (Part-1)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Nissan Leaf
Model Mobil Nissan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Nissan Leaf Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
Jenis Bahan Bakar
Electric
|
Electric
|
Bensin
|
Tenaga
148
|
168
|
97
|
Torsi
320 Nm
|
350 Nm
|
142 Nm
|
Ground Clearance
150 mm
|
160 mm
|
151 mm
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Otomatis
|
E-CVT
|
Mesin
-
|
-
|
1798
|
Mesin
-
|
-
|
1.8L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
|
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Nissan Leaf dari Carvaganza
Artikel Mobil Nissan Leaf dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature