All New Toyota Hilux: Tampang Kota, Kemampuan Jawara
Toyota Hilux mungkin tidak setenar Avanza atau Innova. Itu karena segmen double cabin memang bukanlah yang utama di pasar Indonesia. Mobil ini lebih diutamakan sebagai kuda beban oleh perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan hasil bumi, atau oleh instansi pemerintah, dan oleh kalangan militer.
Tapi platform sebuah double cabin yang sangat multi fungsi, dimana memiliki bentuk pickup, dengan bak terbuka untuk memuat barang, serta kabin yang mampu menampung lima orang dewasa adalah sebuah kelebihan yang tidak dimiliki genre mobil manapun.
Kelebihan itu kemudian digabungkan dengan kemampuan untuk bergerak di medan berat, dan hasilnya Anda tidak akan heran kalau mobil-mobil seperti ini kerap ditemui di hutan, gunung, atau padang pasir sambil mengangkut apapun mulai dari hasil bumi, hingga senjata api dan rudal.
Namun trend keberadaan mobil double cabin kini meluas. Tidak hanya di medan yang berat, tapi juga di perkotaan. Jika tadinya mobil seperti ini hanya nongkrong disamping gubuk atau barak, kini jangan heran kalau banyak yang juga parkir di garasi rumah, mall, atau cafe. Hal ini karena semakin banyak yang menyadari utilitas mobil tersebut, dan juga semakin banyak pabrikan yang menyediakan pickup double cabin yang memang pantas digunakan untuk orang kota.
Toyota Hilux adalah salah satu pemain utama di kelas ini. Kami katakan salah satu karena di kelas ini, secara mengejutkan, persaingannya cukup ketat. Hadir meramaikan selain Hilux adalah Mitsubishi Strada Triton, Nissan Navara, Isuzu D-Max, hingga Tata Xenon, yang merupakan pendatang baru. Semuanya menawarkan kesamaan: Kendaraan multi fungsi yang tangguh dengan desain yang mengintimidasi. Soal fitur, itu yang menjadi pembeda. Dan fitur serta kelengkapan ini juga yang akhirnya menggeser kendaraan double cabin dari sekedar kuda beban, menjadi bagian dari gaya hidup mereka yang mapan.
Hilux yang Anda lihat disini adalah contoh nyata dari hal tersebut. Inilah Hilux tipe V dengan mesin turbodiesel D4-D berkapasitas 2,5 liter. Kami menguji mobil ini di medan offroad untuk mengetahui kekuatannya, sekaligus membawanya ke tempat yang lebih manusiawi, untuk menguji kepraktisannya.
Performa
Mobil ini merupakan generasi terbaru yang lahir tahun lalu, dan diperkenalkan oleh Toyota Astra Motor di pasar Indonesia bertepatan dengan GIIAS 2015. Yang kami uji adalah tipe V, yang merupakan varian tertinggi di keluarga Hilux.
Di balik kap mesinnya tertanam mesin 2KD. Kalau Anda paham, ini bukanlah mesin diesel Toyota terbaru yang dihadirkan di Toyota Fortuner dan Innova terkini (2GD). Alasan masih digunakannya mesin tersebut tidak diketahui, namun mudah untuk diperkirakan. Pengguna Hilux, seperti dikatakan tadi, adalah mereka yang selalu menuntut mobilitas tinggi. Karena itu, TAM tidak mau mempertaruhkan kehilangan pasarnya, karena 2GD masih perlu pembuktian di medan berat sesungguhnya. Berbeda dengan 2KD yang sudah terbukti bandel di berbagai kondisi.
Namun demikian, pemasangan transmisi otomatis 5-speed terbaru membuat performanya terasa berbeda, sekaligus membuat mobil ini lebih tenang. Tenaga yang dihasilkan dari mesin dengan turbocharger berteknologi variable geometry ini adalah sebesar 144 PS saat putaran mesin mencapai 3.400 rpm. Torsinya mencapai 343 Nm pada 1.600 rpm.
Dibandingkan dengan Nissan Navara varian tertinggi 2.5 HI, yang juga baru saja berganti generasi, Hilux tertinggal cukup jauh dalam hal tenaga, dimana kuda beban Nissan tersebut mampu menghasilkan 190 PS.
Meski demikian, mesin Hilux lebih dari cukup untuk menghela mobil dengan bobot lebih dari 2 ton ini. Kami memang tidak sempat mengukur seberapa cepat akselerasi mobil ini, namun dorongan torsinya saat pedal gas ditekan penuh, akan cukup untuk menekan tubuh ke kursi.
Perpindahan gigi yang cukup cepat dan lumayan halus akan membuat Hilux tanpa Anda sadar mencapai kecepatan yang tinggi. Kami mengalaminya sendiri saat pengujian di jalan tol, dimana speedometer sudah menunjukan kecepatan 140 kpj, tanpa terasa.
Pengendaraan Dan Pengendalian
Hal lain yang mendukung kemampuan berlari Hilux dengan tenang tersebut adalah heningnya suara mesin. Betul mobil ini akan terasa berisik saat dalam keadaan stasioner, layaknya kendaraan bermesin diesel. Apalagi kalau Anda isi tangki BBM-nya dengan solar biasa (kami menggunakan bahan bakar diesel merek impor).
Namun coba pacu, dan Anda akan terkejut dengan bagaimana heningnya suara mesin di depan. Suara yang muncul adalah deru angin yang datang dari bagian atas belakang kabin. Sebuah fenomena yang wajar karena bentuknya, plus ada bak terbuka di belakang.
Pengendaraan rasa mobil komersial tetap ada di mobil ini, meski di kabin memiliki beragam pendukung kenyamanan. Suspensi belakang yang terasa memantul-mantul memang menjadi ciri khas sebuah double cabin dengan suspensi belakang model per daun.
Anda akan menemukan hal ini di setiap mobil double cabin, meski pada Navara, satu-satunya D-Cab yang menggunakan suspensi independen di keempat sudutnya, terasa agak lebih nyaman. Hal ini disengaja untuk mengantisipasi tambahan beban berat di bagian belakang.
Suspensi keras tersebut akan menunjang pengendaraan Hilux saat berkendara di kecepatan tinggi melias medan non aspal. Seperti yang kami alami saat melewati medan tanah dengan kecepatan sekitar 50-60 kpj. Hilux terasa stabil dan cukup meyakinkan.
Hal lain yang patut diapresiasi dari mobil ini adalah pergerakan kemudi yang terasa mantap di kecepatan tinggi. Sayangnya, bobotnya tidak berubah saat bermanuver di kecepatan rendah. Ini agak menyulitkan saat harus bergerak menembus kepadatan lalu lintas Jabodetabek. Walhasil, dimensi besar plus kemudi berat, berujung pada kepenatan berkendara.
Desain, Fitur, dan Interior
Harus diakui, meski bentuknya kini terlihat lebih ‘kota’ tapi penampilan gagah sebuah mobil offroad masih jelas tersirat di Hilux ini. Ground clearance tinggi, ban tebal, belum lagi parasnya terlihat dinamis karena menampakan kesan modern dan gagah. Air scoop di kap mesin juga bukan sekedar aksesoris karena itulah jalur udara pendingin intercooler untuk menunjang kinerja turbo.
Di bagian belakang, menurut spesifikasi, bak Hilux terbilang cukup besar dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter. Tipikal double cabin merek apapun adalah, penutup bak yang cukup berat dan jujur saja, cukup merepotkan untuk dioperasikan. Sekali lagi, hal ini berlaku untuk semua mobil double cabin. Tentu saja, bobotnya itu membuat pintu bak cukup kuat untuk menahan beban yang harus diusungnya.
Ground clearance tinggi juga membuat mobil leluasa melintasi gundukan tinggi yang menghadang di medan offroad. Meski demikian, foot step di sisi kiri dan kanan kadang malah menjadi ‘handicap’ dan kerap menggesek permukaan gundukan. Namun di lain sisi, foot step ini sangat berguna untuk mengakses kabin.
Bagian kabin Hilux juga cukup menyenangkan. Terutama untuk tipe tertinggi seperti yang Anda lihat disini. Sayangnya, head unit yang ada di mobil yang kami uji berbeda dengan yang ada di brosur. Entah kenapa. Namun merujuk pada brosur yang dikeluarkan Toyota Astra Motor, audio aslinya menggunakan head unit berukuran 6,1 inchi dengan kemampuan koneksi Bluetooth, iPod Ready, serta tentu saja mampu memutarkan beragam format file hiburan.
Khusus untuk jok pengemudi, Toyota membekalinya dengan pengaturan elektrik yang cukup fleksible. Demikian juga dengan lingkar kemudi yang bisa diatur secara tilt & teleskopik (maju mundur, atas-bawah).
Di bagian belakang, sandaran kursi memang tidak bisa diatur lagi karena menempel dengan dinding kabin. Namun posisinya yang agak miring (recline), membentu untuk memberikan rasa nyaman. Selain itu, jarak ruang kaki juga terbilang lega, bahkan untuk mereka yang tingginya mendekati 180 cm.
Lebih dari itu, ada cup holder yang tersembunyi di arm rest jok belakang. Ini fitur yang menyenangkan karena memberikan feksibilitas kabin yang melebihi ekspektasi, untuk sebuah kendaraan komersial.
Ada satu hal yang hilang dari mobil ini. Dengan panjang yang mencapai 5,2 meter, rasanya agak aneh kalau tidak ada sensor mundur atau sensor parkir. Dan itulah yang terjadi pada Hilux. Walhasil, manuver parkir terasa repot.
Kesimpulan
Seperti dikatakan tadi, kendaraan double cabin tidak lagi memalukan untuk dibawa di perkotaan. Hilux yang kami uji, dengan tipe tertinggi dan harga termahal membuktikan hal tersebut. Yang merepotkan hanyalah ukurannya.
Namun andaikan Toyota bisa memberikan fitur yang membantu untuk mengeliminir kerepotan tadi, seperti sensor parkir, dan pergerakan kemudi yang lebih ringan, rasanya mobil ini akan semakin menyenangkan.
Soal performa, kami harus acungi jempol. Meski masih dibawah Nissan Navara, namun apa yang diberikannya terasa cukup baik. Agak disayangkan memang, strategi marketing TAM tidak berani memberikan mesin diesel terbaru untuk kuda beban ini. Atau paling tidak memberikan satu opsi agar konsumennya bisa memilih mesin mana yang cocok menurut mereka.
Secara keseluruhan, mobil ini menyenangkan. Apalagi saat dibawa berlari di medan non-aspal. Jujur saja, kami jadi ingin membandingkannya dengan rival-rivalnya. Tunggu saja kisah double cabin selanjutnya.
Baca Juga: Toyota Calya bantu ubah peta persaingan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Toyota Hilux
Model Mobil Toyota
Jangan lewatkan
Promo Toyota Hilux, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Hilux Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1998
|
2268
|
2956
|
2499
|
-
|
Tenaga
137
|
98
|
72
|
79
|
-
|
Tempat Duduk
2
|
3
|
2
|
3
|
-
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
-
|
|
Tren Pickup Truck
- Terbaru
- Populer
Artikel Mobil Toyota Hilux dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota Hilux dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature