All New Hyundai Kona Electric: Improvement Segala Sektor
Perubahan besar sekaligus melokal
Bicara mobil listrik paling melokal saat ini, satu nama tertuju kepada all new Hyundai Kona Electric. Generasi terbaru untuk pasar Indonesia punya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80 persen.
TKDN yang meroket berkat penggunaan baterai buatan Indonesia. All new Hyundai Kona Electric jadi mobil listrik pertama yang mengemas baterai produksi pabrik HLI Green Power yang dikatakan Presiden Joko Widodo sebagai pabrik baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Di generasi anyar, Hyundai Kona listrik membawa banyak improvement. Mulai dari sektor kenyamanan, fitur, teknologi, dan juga keamanan. Harga yang dipatok pun lebih murah dari model sebelumnya, jadi tawaran menarik buat SUV kompak nol polusi 5-penumpang.
Kami sudah mencobanya selama beberapa hari, menjadikan all new Hyundai Kona Electric sebagai kendaraan komuter. Sehingga membuat kami dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangannya.
Revisi Besar Desain
Ubahan paling kentara dari visual adalah desainnya. Kini all new Hyundai Kona Electric membawa pemandangan lebih segar dan berkiblat kepada tawaran yang futuristik.
Pakem desain layaknya Staria dan Stargazer bisa dijumpai di bagian muka. Penggunaan lampu DRL yang dinamai sebagai Pixelated Seamless Horizontal juga menambah kesan mewah mobil ini.
Lekuk bodinya tajam, terutama sisi samping, kesan burly (berotot) nampak jelas ditampilkan. Varian yang kami coba adalah top of the line dari seluruh opsi Kona EV. Maka dari itu, kosmetikanya tampil lebih lengkap, jelas jadi tawaran menarik buat calon konsumen.
Kesan gagah juga dituangkan lewat pelek 19 inci dual tone bergaya ‘star spoke’ 5 palang. Desainnya pakai tawaran modern terlihat serasi dengan tampilan umum yang dibawa oleh Kona generasi terbaru saat ini.
Mundur ke buritan, desainnya juga direvisi. Sekarang dilengkapi dengan taillight LED memanjang dari sisi kiri, tengah, hingga mengalir ke kanan. Lalu komponen stoplamp dipindah ke bawah dan dibuat sedikit menyamping. Visual-nya sekilas mirip dengan Creta, namun tampil dengan proporsi yang lebih modern.
Secara umum desain terbaru dari Kona membawa pembaruan yang perlu diacungi jempol. Desain lawas diubah besar-besaran, tak menghilangkan DNA generasi terdahulu, namun membawa tawaran lebih oke untuk sebuah SUV 5-penumpang.
Handling Stabil dan Suspensi Nyaman
Dimensi yang kompak membuat mobil ini punya pengendalian yang lincah ketika dipakai manuver di jalanan perkotaan. Secara dimensi, Hyundai Kona Electric punya panjang 4.355 mm, lebar 1.825 mm, dan tinggi 1.580 mm.
Sementara untuk wheelbase (panjang sumbu roda) diracik di 2.660 mm. Dari data teknis ini, tubuh all new Kona Electric dibuat lebih besar ketimbang model lama, akan tetapi masih menjaga kestabilan mumpun sebuah SUV kompak.
Selain lincah, all new Hyundai Kona Electric juga juga punya kestabilan yang baik. Di pakai di jalan tol dengan kecepatan 80-100 km/jam tidak goyang, pun ketika diajak bermanuver di tikungan. Mirip karakter mobil Eropa.
Kona Electric pakai suspensi depan Macpherson Strut serta dikawinkan dengan peredam belakang model Multi-link. Seluruh roda pakai ukuran ban 235/45. Karakter suspensinya mengalami ubahan signifikan dibanding model lama yang terasa keras.
Bisa kami bilang suspensi Kona kini cenderung agak firm, tapi masih dalam tahap yang sangat wajar. Melahap speed bum dengan kecepatan sedikit tinggi tak terlalu buat badan pengemudi terguncang. Racikannya nyaman buat perkotaan namun stabil dan tidak mengintimidasi bila mobil dipakai melaju dengan kecepatan tinggi.
Kemudian all new Hyundai Kona Electric juga punya feedback setir yang lumayan akurat serta didukung oleh EPS yang pintar (ringan di kecepatan rendah dan berbobot di kecepatan tinggi). Settingan setir bisa diset sedemikian rupa, lantaran sudah tersemat dengan pengaturan tilt dan teleskopik.
Posisi Duduk Jadi Ideal
Jika generasi sebelumnya posisi duduk terasa jongkok, maka pada all new Kona Electric driving position-nya lebih nyaman. Kaki bisa lebih luwes dan dapat posisi yang ideal, entah apa yang direvisi namun posisi duduk sebagai driver dan penumpang tawarkan perbedaan yang lebih baik.
Karena posisi duduknya tinggi, kita bisa menjangkau area depan dengan luas. Lalu ada juga pengaturan jok elektrik 10 arah yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Pengaturan jok elektrik ini juga mengakomodasi untuk penumpang depan dengan setingan 8 arah.
Posisi duduk ergonomis juga kini hadir di pilar B sebagai penumpang. Tak ada lagi kesan tak nyaman, kaki menggantung, atau ruang kabin yang sempit. All new Kona Electric menawarkan ruang dalam yang lega, posisi duduk yang baik, ditunjang juga dengan 2 step reclining di bangku belakang.
Performa Biasa Saja
Sisi performa juga kena revisi. Selain pakai baterai produksi lokal, Kona yang sekarang juga mengalami perbedaan jantung teknis. Secara spesifikasi, varian yang kami coba Kona Electric Signature Long Range dibekali baterai Lithium-Ion 66 kWh berjarak jangkau 549 kilometer (NEDC) dalam sekali pengisian daya penuh.
Lalu disuntik motor tunggal penggerak depan (front wheel drive/FWD) dengan tenaga 160 kW atau setara 214 hp dan torsi puncak 255 Nm. Output yang dihasilkan terbilang biasa saja, karakter buas instan khas mobil listrik menengah ke atas yang kita kenal tak terlalu bisa dinikmati di Kona terbaru ini. Sebab besaran torsi diracik lebih kecil ketimbang model lawas, meskipun angka tenaganya naik signifikan.
Kita bandingkan dengan output Kona lawas, rangkaian kelistrikannya mampu hasilkan torsi hingga 395 Nm. Bikin jambakan akselerasi awal sungguh besar, bahkan mampu buat ban depan spinning saat injak pedal akselerator dalam-dalam lantaran torsinya yang badak. Tapi memang tenaganya tergolong kecil hanya 134 hp saja, lalu kapasitas baterai hanya 39,5 kWh yang buat jarak jangkaunya terbatas cuma 345 km.
Namun yang perlu dicatat, besaran tenaga-torsi lebih dari cukup untuk sebuah mobil listrik era saat ini. Buat perkotaan, sedikit colek akselerator saja outputnya responsif, buat berkendara santai jadi lebih nyaman namun bila ingin akselerasi juga masih sangat memadai. Intinya buat komuter bisa, dipakai jarak jauh juga oke dengan tawaran outputnya pas, tidak kurang dan tak lebih.
Pengereman tak ada masalah, pedal deselerasi terasa empuk dan ketinggiannya pas. Kemampuan untuk menjinakkan tenaga torsi tersalurkan dengan baik. Ini berkat keempat rodanya yang sudah mengemas pengereman cakram, Kinerja rem cakram cenderung lebih stabil dan konsisten dalam setiap level pengereman sehingga menghasilkan jarak pengereman yang lebih pendek.
Fitur Makin Lengkap
Kelengkapan fitur yang ada pada all new Hyundai Kona Electric juga patut dipertimbangkan. SUV listrik 5-penumpang ini kini punya segudang fitur andalan untuk membuat pemiliknya jadi lebih aman dan nyaman. Sekarang Kona punya layar cluster meter dan head unit 12,3 inci yang informatif dan punya user interface yang menarik. Layarnya dibuat melengkung bikin sedap dipandang.
Cluster meter pakai teknologi TFT yang informatif menyajikan segala kebutuhan soal informasi dari kendaraan. Sementara head unit jadi layar hiburan dan juga pusat informasi dari rangkaian kelistrikan serta fitur-fiturnya. Buat urusan infotainment didukung dengan fungsi Apple Carplay & Android Auto nirkabel. Ada juga mode berkendara (driving mode) 4 pilihan, Eco, Normal, Sport, dan Snow yang seluruhnya menawarkan karakter dan output performa yang berbeda. Informasi lengkap soal fitur all new Hyundai Kona Signature Long Range cek di bawah ini.
- 12,3 inci Cluster Meter TFT
- 12,3 inci Head Unit Multimedia (Apple Carplay & Android Auto Wireless)
- Electric Sunroof
- Drive Mode (Eco, Normal, Sport, Snow)
- Electric Adjuster Seat (bangkut depan)
- Ventilated Seat (Cooling & Heated Seat) Bangku Depan
- BOSE Speaker 8 speaker with External Amplifier
- Dual Zone AC
- Wireless Charging Smartphone
- Auto Hold
- Electric Parking Brake
- Smart Power Tailgate
- V2L Indoor & Outdoor
- Bluelink
- SOS.
Lalu dilengkapi dengan fitur keamanan semi otonomos (ADAS) yang pabrikan Korea Selatan ini sebut sebagai Hyundai Smart Sense. Makin lengkap, makin responsif, dan juga lebih akurat membaca situasi jalan. Detail lengkap fitur bantuan mengemudinya, simak detail di bawah ini.
- Smart Cruise Control with Stop & Go (SCC with S&G)
- Lane Keeping Assist (LKA)
- Lane Following Assist (LFA)
- Rear Cross-traffic Collision Avoidance Assist (RCCA)
- Forward Collision Avoidance Assist with Junction Turning Function (FCA-JT)
- Blind-spot Collision Avoidance-assist (BCA)
- Blind-spot View Monitor (BVM)
- Parking Collision-avoidance Assist Reverse (PCA-R)
- Rear View Monitor (RVM)
- Surround View Monitor (SVW)
- Safe Exit Assist
- Driver Attention Warning (DAW).
Berkendara 125 Km Cuma Rp39 Ribuan
Untuk pengujian konsumsi daya listriknya, kami tes dari posisi baterai 100 persen dengan jarak tempuh 125,6 kilometer. Rute perjalanannya melewati ragam kondisi lalu lintas, mulai dari macet, ramai lancar, dan senggang di jalan tol. Sementara mode berkendaranya campur, namun lebih dominan menggunakan Eco dan Normal Mode.
Gaya berkendara tak menerapkan eco driving, jadi mengikuti kondisi lalu lintas yang dilalui saja. Sementara di jalan tol mobil kami pacu dengan kecepatan konstan 60 sampai 100 km/jam. Lalu regenerative braking yang dipilih adalah level 2, memberikan efek deselerasi sembari mengubah energi kinetik menjadi listrik ke komponen baterainya. Selama perjalanan juga mengaktifkan fungsi ac di 22-23 derajat celcius dengan semburan angin level 2. Fungsi hiburan musik juga tetap diaktifkan, jadi pengetesannya benar-benar mensimulasi berkendara harian saja.
Memulai pengetesan dari baterai 100 persen dengan jarak tempuh 125,6 kilometer sisa baterai yang tertera pada panel MID adalah 76 persen. Maka dengan kapasitas baterai di 66 kW menempuh jarak tersebut menghabiskan daya 15,82 kW. Lantas berapa biayanya? Kita pakai 2 opsi, pertama biaya di SPKLU dan simulasi daya listrik rumahan.
Biaya cas di SPKLU mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2023 adalah Rp2.466 per 1 kWh. Maka hitungan kasarnya, berkendara dengan all new Hyundai Kona Electric sejauh 125,6 kilometer menghabiskan daya 15,82 kW uang yang dikeluarkan hanya Rp39.012.
Sementara bila isi daya menggunakan listrik rumahan, ambil contoh Golongan R-3/TR daya 6.600 VA ke atas yang pada Mei 2024 per 1 kWh-nya Rp1.699,53, maka uang yang dikeluarkan untuk berjalan sejauh 125,6 kilometer pakai Kona Electric hanya Rp26.886 saja. Perlu dicatat, pengisian di SPKLU lebih cepat karena menggunakan arus DC (bisa fast charging) sementara di rumah pakai arus AC yang durasi isi daya baterainya tentu lebih lama.
Biaya dan Durasi Cas di SPKLU
Kami juga mengetes durasi dan menghitung biaya yang dikeluarkan ketika mengisi di SPKLU Kantor PLN Pusat di Jalan Trunojoyo, Blok M, Jakarta Selatan. Pakai SPKLU Ultra Fast Charging 200 kW dari posisi baterai 18 ke 100 persen. Meski pakai pengecasan 200 kW, mobil ini hanya bisa menerima daya paling besar 96 kW. Entah apa yang salah, namun dari data brosur, all new Hyundai Kona Electric bisa menerima daya hingga 350 kW yang klaimnya dari baterai 10 ke 80 persen bisa tuntas dalam waktu 33 menit.
Oke, kita pakai simulasi 100 kW saja. Hyundai sendiri mengklaim dengan daya sebesar ini mampu mengisi baterai dari 10 ke 80 persen dalam waktu 38 menit. Nah hasil pengisian kami di SPKLU dari 18 persen menuju 100 persen menelan 65 menit. Perlu dicatat, ketika mendekati posisi 80 persen secara otomatis arus daya yang disedot mobil akan mengecil, ini wajar sebagai langkah untuk memperpanjang masa pakai baterai. Sebab arus yang besar membuat suhu baterai jadi lebih cepat panas dan berdampak pada umur baterai.
Sekarang bahas biaya untuk mengecas all new Kona Electric dari 18 ke 100 persen di SPKLU fast charging. Kami menggunakan aplikasi Charge-IN yang mana dikenakan biaya admin dan juga biaya PPJ. Daya yang dibutuhkan untuk mengisi hingga penuh dari 18 persen adalah 54,2 kWh, total biaya yang dikeluarkan adalah Rp147.573. Jadi dengan kondisi baterai penuh, klaim dari Hyundai, Kona Electric bisa berjalan hingga 549 kilometer, angka ini tak mutlak bila dipakai secara langsung, sebab faktornya banyak, mulai dari medan jalan, suhu sekitar, gaya berkendara, bobot angkut, dan masih banyak lagi.
Kekurangan All New Hyundai Kona Electric
Bicara kekurangan. menurut kami ini hanya bersifat minor saja. Mungkin setuju atau tidak bila Anda sudah mengendarai all new Hyundai Kona Electric nantinya.
Pertama adalah pilar A sisi kiri dan kanan yang terasa tebal. Cukup mengganggu ketika berkendara saat malam hari apalagi minim penerangan. Jadi buat yang pertama kali coba, ada rasa kagok bikin kepala menengok ke samping untuk memastikan jarak aman dengan objek. Meski momen ini terbantu dengan Around View Monitor dan notifikasi suara peringatannya yang otomatis aktif bila sensor mobil mendeteksi terlalu dekat dengan objek sekitar.
Kedua materai softtouch yang sedikit. Buat mobil dengan harga hampir Rp600 juta alangkah baiknya bila material bahan ini diperbanyak. Bahan soft touch lembut hanya menghiasi doortrim saja. Sementara dashboard bawah dan atas masih berbahan plastik, meski material plastik yang digunakan kokoh.
Ketiga tak ada ban cadangan. Ya, memang di hampir seluruh mobil listrik spare tire dihilangkan dan diganti dengan tire repair kit. Alasannya untuk menekan bobot agar jarak jangkau bisa lebih jauh atau ruang penyimpanan jadi lebih lega. Tapi hemat kami, dalam paket tire repair kit seharusnya bisa diberikan kompresor angin portable agar pemilik bisa mengisi tekanan ban secara mandiri.
Lantas dengan penjelasan yang sudah dijabarkan termasuk dengan kekurangannya apakah mobil ini layak untuk dibeli? Jawabannya adalah pantas, apabila Anda mencari mobil listrik SUV kompak 5-penumpang yang menyajikan ruang kabin yang lega.
Lalu tawaran fitur dan performa, termasuk kemampuan baterainya juga sudah cukup memenuhi ekspektasi EV kaum urban. Kendati demikian harga yang ditawarkan belum terbilang ekonomis, meski sudah mengemas baterai produksi lokal. Tapi melihat fasilitas, purna jual, hingga ketersediaan pengecasan garapan Hyundai, portofolionya patut untuk dipertimbangkan.
Harga OTR Jakarta All New Hyundai Kona Electric:
- Signature Long Range (549 km) - Rp590 Juta
- Signature Standard Range (448 km) - Rp575 juta
- Prime Long Range (602 km) - Rp560 juta
- Prime Standard Range (448 km) - Rp515 juta
- Style Standar Range (448 km) - Rp499 juta.
(KIT/ODI)
Baca Juga: Test Drive Hyundai Ioniq 5
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Hyundai Kona Electric
Model Mobil Hyundai
Jangan lewatkan
Promo Hyundai Kona Electric, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai Kona Electric Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
154
|
148
|
101
|
169
|
153
|
Torsi
255 Nm
|
400 Nm
|
130 Nm
|
233 Nm
|
200 Nm
|
Power Steering
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Headrest Kursi Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai Kona Electric dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai Kona Electric dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature