Rei, Gantengku yang Perhatian

Hai, kenalkan, namaku Defian. Aku masih anak sekolah, tepatnya anak SMA, yang hobi kesana-kemari. Entah mengejakan tugas, jalan-jalan sama teman, sekadar belanja ke pasar, mengantar ibu belanja sayuran kalau pagi-pagi, atau pergi berkilo-kilo meter untuk mencari objek penelitian laporan sekolah. Nah, sekalian perkenalkan juga. Aku punya teman dekat, sering nemenin aku kemanapun aku pergi, dan dia perhatian banget. Mau banget nganterin aku kemana-mana, asal aku bahagia, katanya. Hahaha. Padahal, nih, jaman sekarang, kan, cowo kalau diajak yang ribet-ribet pasti rewel, ngomel, dan... aduh, bikin pusing! Tapi untungnya teman aku yang ini bedaa. Segala kondisi, mau panas, hujan badai, nunggu lama, mana pernah ngeluh. Penasaran, nggak, kira-kira siapa teman aku ini? Yup, Rei, namanya. Satria F150-ku yang gagah. Dia kelihatan maskulin dengan balutan warna black di body dan gold di velg. Selain itu, suara Rei juga garang. Kalau sudah berdua sama aku di jalan, uh, suaranya siap menyingkirkan orang-orang di depanku. Hihihi. Walaupun Rei nggak pake aksesoris yang macem-macem alias nggak aku modifikasi, tapi justru gantengnya natural. Kalau ditanya perawatan, Rei cuma perlu rutin mandi. Habis itu dipoles pakai tire polisher. Auto klimis dan siap diajak ngedate. Aku punya Rei sudah lama, sejak aku SMP kelas 8. Yaa kira-kira sudah 4 tahun. Kondisi Rei sekarang sudah di angka 30.000++ km. Waktu masih SMP dulu penggunaannya yaa sekadar untuk moblitas ke sekolah. Aku juga belum paham lebih jauh mengenai motor. Naah sekarang aku baru paham kalau Rei, alias Satria F150-ku ini, adalah motor paling kuat yang pernah aku punya. Jujur, ya. Mungkin karena aku cewe dan notabene motor adalah bendanya cowo, jadi aku nggak begitu paham gimana cara merawat motor yang baik. Setau aku, ya, asal dicuci rutin, gapernah ngebiarin sampe tangki bensin kosong, itu sudah cukup. Sampai nggak kepikiran kalau motor itu perlu diservice. Tapi justru ini yang bikin aku makin salut sama motor ajaibku. Aku sudah punya dia sejak kelas 9 SMP dan sampai sekarang kelas 12, motorku baru diservis 3x. Keren, nggak, sih. Lebih kerennya, walaupun begitu dia nggak pernah rusak. Beneran, cek aja kalau nggak percaya. Ban baru diganti satu kali (depan-belakang). Satu-satunya masalah yang aku alami selama punya Satria F150 adalah rantai kendor. Iya, gitu doang. Benerinnya pun gampang. Maaf, deh, Rei-ku, jarang aku servisin. Maklum, lupaaa aja bawaannya. Tapi aku salut sama Satria F150. Inilah keunggulannya. Kuat di segala occassion bahkan “jarang diservice” pun tetap gas-able hihihi. Selain itu, untuk speed sudah nggak perlu diragukan. Satria F150 ini pun gesit. Ngehindarin traffic jadi hal yang nggak susah. Satria F150 termasuk gampang dikontrol. Walaupun aku cewe, tapi aku cukup suka dengan “speed”. Nah, walaupun Satria F150 ini ngebutnya mantap, tapi ketika ada sesuatu di depan yang mendadak, kontrol motornya gampang. Nggak mudah oleng. Aman banget untuk riding. Setelah 4 tahun pakai, motorku ini nggak pernah jatuh karena kelalaianku di jalan. Itu semua selain karena do’a sebelum riding, juga karena motornya sendiri yang gampang untuk dikontrol. Nahh segitu dulu perkenalannya sama Satria F150. Kesimpulannya, dari segi harga pokoknya ramah kantong. Apalagi fitur, speed, body, power, controlling, dan perawatannya. Worth it banget. Aku rekomendasiin motor ini buat semua orang yang ingin punya motor lincah, gesit, dengan perawatan yang mudah. Satria F150 tetep jadi pilihan nomor satu. Eh iya satu lagi. Jangan lupa service ya??