Kawasaki KSR Pro

Sesuai segmennya sebagai motor mini, KSR Pro punya dimensi yang beda dengan motor bergaya sport umumnya. Dimensi panjangnya 1.725 mm, lebar 740 mm dan tinggi 1.020 mm dengan sumbu roda 1.170 mm. Bobotnya tak sampai 100 kg, atau tepatnya hanya 94 kg. Walau mungil, tapi motor ini tetap bisa dinaiki pengendara dengan postur tubuh besar, meski posisi kaki agak menekuk.

Punya desain khas supersport, fungsionalitasnya benar-benar diperhatikan Kawasaki. Jarak terendah dengan jalannya disetel 225 mm. Ini artinya KSR Pro tetap aman melewati jalan dengan kondisi aspal rusak sekalipun.

Kesan garang, sporty, kompak dan individualis terlihat jelas pada desain supersport mini ini. Garis bodi KSR Pro, sebenarnya sederhana. Tanpa banyak aksen mendetail, namun berhasil menonjolkan aura maskulin. Adanya stripping bertuliskan KSR berukuran besar yang menempel di tangki dan kovernya, mampu memperkuat karakter.

Selain itu, beberapa komponen mekanis yang tampak sengaja diperlihatkan dan diatur sekompak mungkin ikut berkontribusi meningkatkan visual. Apalagi ditambah pemilihan kepalanya bergaya street fighter, dengan panel instrumen analog minimalis. Seolah mengingatkan pengendara bahwa motor ini punya sifat agresif.

Masuk ke area kaki-kaki, penyematan komponen pilihan seperti suspensi upside down (USD), pelek palang berdesain tegas berwarna hitam dan ban berukuran besar melengkapi sosoknya sebagai supersport mini.

Lantas mengapa motor ini bisa dikatakan individualis? Soalnya pijakan kaki atau footstep hanya ada satu buat pengendara. Walau joknya cukup panjang menampung penumpang dengan postur tubuh kecil, tapi jadi sangat tidak nyaman baginya. Lantaran kaki terpaksa menggantung, bahkan menyentuh jalan.

Bicara pengendalian, motor kompak ini dilengkapi berbagai komponen mumpuni. Tengok saja suspensi depannya yang sudah menggunakan USD 30 mm. Harusnya pengaplikasian jenis suspensi USD, memberikan pengendalian dan kenyamanan berkendara lebih baik dari model biasa. Sedangkan di belakang, Kawasaki memilih suspensi tunggal.

Urusan pengereman, kedua sektor dipasang rem cakram Nissin dengan ukuran berbeda. Bila di belakang cakramnya berdimensi 184 mm, di depan lebih besar lagi, 200 mm. Alhasil performa penghentian jadi lebih optimal, meskipun tak mempunyai fitur anti-lock braking system.

Kinerja pengereman juga didukung pemilihan ban dengan konfigurasi 100/90 berukuran 12 inci. Terkesan gambot, tapi secara fungisional baik karena tapaknya banyak yang bersentuhan dengan jalan. Seyogyanya, cengkeramannya juga semakin baik.

Walau bertubuh kecil, jantung mekanis yang diusung berkapasitas 111 cc dengan diameter langkah 53 mm x 50,6 mm. Mesin 2 katup bertipe SOHC ini ruang pembakarannya punya rasio kompresi 9,5:1. Setelan itu dapat menghasilkan tenaga mencapai 8,6 ps di putaran yang cukup tinggi, 8.000 rpm dan torsi 8,6 Nm pada 6.000 rpm. Keseluruhan tenaga ditransfer ke roda melalui sistem transmisi 4-percepatan dengan kopling manual.

Tenaga dan torsi sebesar itu dirasa cukup agresif. Motor harusnya dapat melesat hingga kecepatan tinggi tanpa kesulitan. Apalagi saat melewati kemacetan lalu lintas, dengan besaran torsinya KSR Pro bisa berkaselerasi cepat, sehingga membantu pengendara bermanuver di antara kendaraan. Ditambah kapasitas tangki sebesar 7,3 liter, ukuran segitu cukup untuk membawa motor berjalan jauh.