Motor Touring segala medan

Saya punya CB500X tahun 2016. Kurang lebih mesinnya masih sama hingga keluaran terakhir saat ini, 500 twin punya Honda. Dari sisi mesin, motor ini bisa dibilang tenaganya sangat linear, artinya dari bawah sampai atas ngisi terus. Torsinya mumpuni. Sayangnya nafasnya relatif pendek, kena limiter di sekitar 8500 rpm. Jadi bukan yang terbaik di kelasnya kalau urusan top speed. Motor ini memang enaknya dipakai touring jarak jauh. Biasanya saya bawa santai 90-110 km/jam di gigi 5 pada 4500 rpm. Jadi kalau sesekali perlu nyalip, tenaganya masih tersisa. Akselerasinya juga tidak banyak terpengaruh beban bawaan karena torsinya besar. Konsumsi bahan bakar sekitar 24km/liter, jadi sekali isi bensin penuh saya biasanya menempuh jarak 400km. Handling bisa disesuaikan karena suspensi depan mudah diatur preloadnya. Tinggal atur knob yang ada di segitiga atas dengan obeng minus. Suspensi belakang juga bisa diatur preloadnya, namun agak ribet mengakses shock belakang meski sudah disediakan kuncinya. Sayang meski sudah ada setelan preload, saya rasa suspensi motor ini baiknya dilengkapi juga dengan setelan rebound, karena shocknya sangat mengayun apalagi dalam kecepatan tinggi. Untuk kategori moge, motor ini relatif ringan. Posisi duduk tegak. Windshield bawaan pada setelan tertinggi cukup efektif melindungi tubuh bagian leher ke bawah (tinggi saya 172 cm). Untuk berdiri melibas jalur offroad juga nyaman, mirip bawa trail meski jelas ground clearancenya lebih rendah. Mesinnya juga hanya akan memberi hawa hangat di kaki, tidak panas. Cuma akan perlu penyesuaian kalau terbiasa bawa motor sport 250cc karena bobotnya cukup terpaut jauh. Servis bisa dilakukan di dealer Honda Big Wing atau bengkel lainnya. Sekali ganti oli butuh sekitar 2.5 liter. Kalau soal aftersales, pelayanan Big Wing memang luar biasa.