BMW F 850 GS

BMW memberi banyak fitur di motor ini. Sayangnya, sebagian besar opsional. Contohnya, layar informasi TFT berukuran 6,5 inci. Layar ini juga bisa tersambung dengan handphone untuk berbagai hal, termasuk menghubungi layanan darurat melalui fitur eCall.

Fitur bantu berkendara standar termasuk ABS dan ASC, serta mode berkendara Rain (hujan) atau Road. Nah, opsionalnya, ada tambahan mode Dynamic, Enduro, Enduro Pro untuk mode peredaman (dijelaskan di bawah). Itu belum termasuk Dynamic Traction Control (DTC) yang menjaga agar motor tidak selip.

Seperti layaknya motor tualang, F850GS punya postur tinggi. Jarak jok ke tanah, dalam kondisi suspensi standar 861 mm. Tapi kalau merasa terlalu tinggi, ada opsi suspensi dan jok yang lebih rendah, membuat jarak tadi berkurang jadi 851 mm saja. Tangki BBM lebih besar dari sebelumnya, dengan kapasitas 23 liter, yang posisinya kini lebih tinggi.

Tampilan lampu depannya mencirikan motor adventure dengan bentuk asimetris. Jujur saja, kami tidak mengerti kenapa motor seperti ini bentuk lampunya harus aneh begitu. Bukan cuma F850GS, coba lihat Honda Africa Twin.

Tampilan ‘siap tempur’ didukung crash bar, stang lebar dengan imbuhan hand guard. Windshield yang lebih besar bisa diatur posisinya, tidak lupa dudukan kaki yang lebar. Selain itu, untuk mendukung kenyamanan, diberikan juga tuas rem dan pemindah gigi yang bisa diatur posisinya. Sebagai standar, ban jalanan aspal yang terpasang. Tentunya, untuk medan berat sangat disarankan menggunakan ban off road.

Secara selera, mungkin tampilan F800GS lebih menarik dengan terakis yang dibiarkan terlihat. Tapi F850GS terlihat lebih modern dan rapi. Yang disayangkan, perubahan tata letak khas BMW terlihat absen, menjadikannya seperti motor kebanyakan. Ini berkaitan dengan posisi knalpot dan rantai motor. Pada F800 GS, posisi knalpot ada di sebelah kiri dan rantai (atau kopel) di kanan. Kini kebalikannya. Bukan masalah memang, hanya saja seperti ada yang hilang.

Beberapa hal yang patut dijadikan sorotan, BMW mengubah banyak hal untuk meningkatkan kualitas pengendaraan. Salah satunya mengoptimalkan geometri suspensi agar kualitas peredaman dan kestabilan meningkat.

Di bagian ini juga sama. Banyak fitur opsionalnya. Mulai dari pilihan shock belakang yang lebih pendek dan juga sistem pengaturan kekerasan elektrik bernama ESA (Electronic Suspension Adjusment).

ESA memiliki mode Dynamic, Enduro, Enduro Pro yang terkoneksi dengan rem ABS, ASC dan DTC. Tergantung bagaimana medan yang dilalui dan bagaimana motor diperlakukan, sensornya bisa membuat suspensi lebih keras atau lembut, sesuai kondisi saat itu. Canggih, ya?

Mesin 2-silinder paralel mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jeroan mesinnya berubah banyak. Salah satu yang menonjol, perubahan geometri kruk as dan penggunaan balancer yang lebih presisi di ujungnya. Manfaatnya, selain tenaga bertambah, getaran mesin berkurang secara signifikan.

Hasil penyegaran mesin ini menghasilkan tenaga 95 ps (naik 5 ps dari F800GS) pada putaran 8.250 rpm dengan torsi tertinggi 92 Nm pada 6.250 rpm. Transmisi 6-speed dengan kopling basah jadi penyalur tenaga ke roda belakang. Fitur opsionalnya, ada Shift Assistant Pro, yang memungkinkan proses pindah gigi tanpa perlu menarik handle kopling.