Benelli TNT 135

Pada bagian depan terpajang kepala khas naked bike yang punya guratan kekar. Di dalamnya tersematkan lampu yang disusun bak mata laba-laba. Sementara di belakang, desainnya lebih tajam. Lampu belakang menyatu bodi sudah berteknologi LED, memancarkan cahaya lebih terang dan jelas. Di samping itu, pemakaiannya mengizinkan bentuk rumah lampu bisa dimanipulasi sedemikian rupa.

Panel instrumen yang berfungsi memberitahukan segala informasi terkait motor, merupakan perpaduan analog serta digital yang desainnya kompak dan modern. Lewat perangkat ini, pengendara bisa mengetahui berbagai keterangan mengenai kecepatan, putaran mesin, isi bahan bakar dan odometer. Sedangkan kunci kontaknya masih model konvensional. Ini artinya sisi keamanannya tak seberapa mumpuni. Untuk ukuran jaman sekarang. 

Benelli TNT 135 punya panjang 1.783 mm, lebar 755 mm dan tinggi 1.025 mm. Bisa dikatakan inilah street fighter mini. Meski begitu, dimensi segitu sebenarnya tak terlalu kecil. Di satu sisi, ukurannya justru memberikan keuntungan. Ia jadi lebih mudah diajak bermanuver di tengah perkotaan yang macet. Apalagi dibantu wheelbase yang ideal berbanding ukurannya, 1.223 mm. Kemampuannya melewati berbagai jenis jalan turut ditunjang ground clearance yang cukup tinggi, mencapai 153 mm.

Secara desain TNT 135 kompleks, namun tetap kompak. Terlihat dari tatanan tiap komponen yang membentuk motor. Penggunaan bodi streamline menekankan konsep agresif, seolah haus untuk dipacu. Tangki yang tampak menyatu bersama bodi, secara kasat mata tak terlihat besar. Tetapi pada kenyataannya dapat menampung bahan bakar sebanyak 7,2 liter. Ditambah desain knalpot gandanya yang menggantung di bawah bodi. Kemudian rangka dan mesin dibiarkan terlihat, mengesankan karakter yang tangguh, siap diajak melibas jalan aspal.

Sayangnya, akibat dimensinya yang tak terlalu panjang, TNT 135 bakal sulit mengakomodasi penumpang. Jok belakang tetap disediakan, hanya saja terlalu kecil untuk diduduki, lantaran sebagian besar ruangnya sudah terpakai oleh pengendara.

Guna memberikan performa berkendara yang lincah, namun tetap nyaman, Perangkat suspensi yang digunakan Benelli untuk TNT 135 tak main-main. Jenis upside down (USD) 120 mm sudah dipakaikan di kaki depan. Penggunaannya bukan hanya menawarkan kemampuan, juga penampilan yang apik dengan warna perak melingkupi seluruh komponen. Sedangkan di belakang, swing arm berpadu shock absorber tunggal 50 mm, dapat diatur spring preload-nya.  Sehingga pengendara bisa menyesuaikan kinerjanya sesuai kebutuhan.

Kedua kaki ini dikombinasikan bersama pelek palang yang punya diameter kecil, 12 inci. Tetapi ban yang membalutnya punya profil gambot, bahkan seperti hampir menelan bingkai roda. Untuk ukuran ban, di depan 120/70 dan di belakang 130/70. Sektor pengereman TNT 135 dipercayakan pada model cakram. Tak tanggung-tanggung, perangkat ini dipasangkan ke kedua roda. Hasilnya, kemampuan penghentian laju bisa lebih optimal. Namun, tak ada fitur anti-locking brake system (ABS).

Walau terlihat mungil, jantung mekanis yang diusung tak main-main. Spesifikasinnya SOHC 4 katup berpendingin oli, berkubikasi 135 cc. Dengan rasio kompresi yang diseting 9,8:1, TNT 135 dapat memproduksi tenaga sebesar 13,1 ps di putaran 9.000 rpm  dan torsi 10,8 Nm di 7.000 rm.

Keseluruhan daya pendorong, disalurkan melalui transmisi manual 5-percepatan. Untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran, naked bike ini sudah menggunakan sistem injeksi elektronik. Harusnya, pemakaian teknologi itu membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.