Benelli Leoncino 500

Tidak banyak fitur yang disematkan. Jangan berharap ada kontrol traksi, riding mode atau semacamnya. Benar-benar moge konvensional, mampu memberikan sensasi berbeda untuk pengendaranya. Unggulannya, sudah menggunakan teknologi penerangan full LED, dengan DRL berbentuk huruf U terbalik. Pencahayaannya lebih baik daripada bohlam konvensional. Seinnya juga terlihat beda, part itu dilengkapi dengan tiga titik penerangan LED.

Bagian panel instrumen berdesain unik. Tampilan luarnya memang berbentuk klasik, namun untuk layarnya sudah menggunakan teknologi canggih full digital. Isinya informatif yang terbagi menjadi 2 layar. Seluruh pengukur ada di dalamnya. Mulai dari speedometer, takometer, dua trip meter, fuel gauge, suhu dan odometer. Sensor posisi netral, check engine, serta ABS juga tertera. Display tulisan dan warna, diklaim mudah dibaca dalam kondisi cuaca apapun. Pengereman sudah dibekali Anti-lock Braking System (ABS).

Memadukan desain klasik dengan sentuhan modern. Tak salah jika ia menjadi motor ikonik. Keindahan otentik dari Italia masih bertahan hingga model saat ini. Lampu utamanya berbentuk bulat, sesuai dengan konspenya. Spatbor depan pipih dengan ukuran pendek, hanya sedikit menutup bagian ban. Bisa dipastikan, kotoran bakal gampang menempel di area mesin.

Tangki berkapasitas 13,5 liter dengan bentuk yang khas. Ada tambahan plastik hitam lengkap dihiasi logo Benelli. Buntut tidak banyak peranti, pendek dan tipis. Hanya ada stoplamp minimalis berwujud lonjong, sein serta ujung spatbor mungil. Bawahnya ada mudguard yang berpegangan pada lengan ayun. Alat itu juga bermanfaat untuk dudukan pelat nomor kendaraan.

Penggunaan sasis teralis menjadi ciri khas. Sasis sengaja terekspos, sehingga memberikan kesan berotot dan padat. Stang lebar, membuat posisi mengemudi tegak lurus. Suspensi depan memakai upside down 50 mm dengan monoshock di bagian belakang.

Punya karakter mesin yang tidak terlalu galak. Masih bisa ditoleransi, meski oleh rider pemula sekalipun. Tenaga dan torsinya disalurkan dengan lembut. Walau tidak ada fitur kontrol traksi, roda belakang jauh dari risiko spin.

Dibawa untuk dalam kota, pengendaliannya cukup mudah, tinggi joknya hanya 785 mm. Buat yang punya tinggi badan 173 cm, cukup mudah menjinakkan motor ini. Kaki bisa menapak sempurna. Bisa dibilang cukup ramah untuk rata-rata postur orang Indonesia.

Mengusung mesin berkapasitas 499,6 cc, 2 silinder inline, DOHC, 4 katup dengan pendingin cairan. Jantung pacunya diklaim mampu mengeluarkan tenaga maksimum hingga 47,5 Hp di putaran mesin 8.500 rpm dan torsi maksimumnya 45 Nm di 5.000 rpm. Tenaganya dipadu dengan enam tingkat percepatan untuk ditransfer ke roda belakang.

Sistem pembakaran Electronic fuel injection dengan throttle body berdiameter 37 mm. Memiliki diameter bore 69 mm x stroke 66,8 mm. Meski cuma 2 silinder, suaranya merdu bak motor 4 silinder. Tenaganya pun responsif dan torsi berlimpah.

Sistem pengereman gunakan cakram ganda semi floating 320 mm di depan. Cakram itu dikawal kaliper empat piston. Belakang pakai cakram 260 mm dengan piston tunggal. Sudah dipasang ABS (Anti-lock Braking System) yang bisa dinonaktifkan, dengan menekan tombol di bagian kiri stang.

Roda keduanya berukuran 17 inci dengan model pelek palang multispoke, menambah kesan sporty. Pelek depan ukuran 3.50 inci dibungkus ban 120/70, belakangnya ukuran 4.50 inci dengan ban 160/60. Kedua ban bertipe kasar, alias model dual purpose yang bisa untuk melahap jalan on road dan light off road sekaligus.