Civic Ferio, Tua Tua Keladi

Pastinya pembaca tidak asing dengan sosok sedan dari pabrikan asal Jepang, Honda. Dirilis pada tahun 1996 dan 1999 (Facelift), sosok mobil ini termasuk dalam golongan tua namun memiliki tampilan yang masih relatif modern di tahun 2020 ini. Dengan umur yang sudah mencapai 20 hingga 24 tahun, penjualan mobil second ini masih cukup diminati oleh kawula muda maupun para pencari nafkah yang sudah berkeluarga karena part yang masih cukup melimpah dan performa yang apik. Untuk kendaraan yang saya ulas atau gunakan adalah Ferio tahun 1996 dengan transmisi majual. Dengan mesin 1600 cc, mobil ini masih mampu diajak berlari di kecepatan 160 kpj, di gigi 4. Performa mesin yang masih baik ini menjadi alasan penulis belum rela melepaskan kendaraan ini. Kenyamanan berkendara sosok sedan ini juga termasuk baik, dengan ukuran bodi yang tidak terlalu besar, pengemudi dan penumpang dapat duduk dengan nyaman. Bodi yang tidak terlalu besar juga memudahkan untuk manuver di jalan raya dan gang gang yang relatif kecil di Jakarta. Para penggemar modifikasi juga dapat dengan mudah menemukan part copotan mobil ini yang berasal dari Jepang dan Singapura. Dilihat dari perilisan tahun 1996, mobil ini memiliki fitur yang cukup mewah pada jamannya, seperti auto folding mirror, moon roof, map light, daytime running light, dan rear wiper, yang dapat Anda upgrade dengan mencari part copotan asal negara lain. Selain part kosmetik, dapur pacu juga dapat diganti dengan mesin berkapasitas 2000 cc DOHC yang mampu memuntahkan tenaga sekitar 170-200 HP. Jauh lebih tinggi dari konfigurasi mesin D16 1600cc @ 115 HP. Namun, jika Anda berniat untuk menggunakan turbo, mesin bawaannya juga masih sanggup untuk dimodifikasi menggunakan sistem tersebut. Mesin VTEC-E(conomy) yang dimiliki membuat mobil ini cukup irit untuk penggunaan dalam kota yang tidak memerlukan tenaga yang besar. Konfigurasi 16 klep di mesinnya hanya dijalankan ketika mesin berputar di atas 3300 RPM. Di bawah itu, klep intake hanya berfungsi sebanyak 4 di seluruh silindernya, sedangkan klep exhaust berfungsi normal sebanyak 8 buah di seluruh silindernya. Konfigurasi mesin ini membuat konsumsi bensin Ferio mencapai 12 kpl di dalam kota hingga 15 kpl untuk luar kota. Kondisi ini tentunya bergantung pada kesehatan kendaraan dan kesadaran kaki pengemudi untuk tidak menginjak pedal gas dalam dalam ketika berkendara. Salah satu bagian yang paling penting untuk dicek sebelum melakukan pembelian adalah kaki kaki. Mengingat konfigurasi kaki kaki masih menggunakan double wishbone, tidak seperti kendaraan sekarang yang banyak menggunakan MacPherson Strut, banyak sekali joint/persendian dia kaki kaki mobil ini. Hal ini merupakan keunggulan dari sisi stabilitas dan kenyamanan berkendara, namun juga menjadi salah satu kekurangan apabila tidak diperhatikan dengan baik. Untuk Anda yang minat dengan mobil ini, disarankan untuk melakukan peremajaan kaki kaki depan hingga belakang secara keseluruhan. Jangan pernah melakukan peremajaan secara setengah setengah karena akan membuat part baru lebih cepat rusak karena tidak sinkron dengan part lainnya yang sudah dalam kondisi rusak. Hal ini penulis ketahui melalui pengalaman sendiri. Selama setahun bisa 6-12x melakukan kunjungan ke bengkel karena ada beberap bagian yang mengeluarkan bunyi. Hingga suatu waktu, penulis memutuskan untuk melakukan peremajaan bagian kaki kaki secara keseluruhan. Biaya yang dikeluarkan lumayan besar, namun hasil yang didapatkan cukup memuaskan hati penulis. Mobil dapat berjalan normal tanpa gangguan selama 2-3 tahun dengan tetap sering ke bengkel, untuk mengganti oli mesin saja. Akhir kata, penulis puas menggunakan mobil ini selama 24 tahun terakhir. Performa mesin jauh di atas mobil LCGC, namun harga mobil relatif jauh di bawah LCGC. Tentunya penulis menyarankan agar peminat mobil ini setidaknya mengerti bahwa kondisi mobil yang berumur tentunya bervariasi dan penulis berharap agar mobil tua tidak dijadikan sebagai mobil utama karena bisa saja terjadi masalah sewaktu waktu tanpa kita ketahui. Mobil ini cocok untuk dijadikan mobil kedua atau ketiga sebagai penyalur hobi. Model yang tidak ketinggalan jaman, konfigurasi double wishbone, serta spare part dan part modifikasi yang melimpah menjadi alasan penulis masih enggan untuk melepas mobil ini.