Daihatsu Sigra

Berkunjung ke bagian interior, suasana kabin lumayan semakin segar. Lantaran ada sentuhan warna gelap di area dasbor, headlining, sunvisor, assist grip, rear air circulator dan frame lampu interior. Kendaraan juga dilengkapi oleh head unit 2DIN touchscreen audio (tipe R) untuk mendukung fitur hiburan. Kemampuan koneksinya meliputi Bluetooth dan USB. Cukup dapat memanjakan penghuni kabin selama perjalanan. Selain itu, karena dibekali kamera mundur, layar juga jadi wadah untuk menampilkan gambar.

Namun, tatanan interior tidak berubah secara bentuk. Posisi tuas transmisi tetap di sebelah setir dan mudah dijangkau. Tapi perubahan secara visual terlihat dari warna gelap yang digunakan di jok, dipadu abu-abu terang di dasbor dan trim pintu. Sehingga bagian kabin tidak terlihat cepat kotor karena debu dan sebagainya. Selain itu, kenop AC dibenahi dan lebih mudah dilihat. Bicara pendingin udara, air recirculator di plafon masih tetap diandalkan. Tidak ada double blower. Maklum saja lantaran mesin kecil, kalau pakai sistem itu, malah bisa kehilangan banyak tenaga. MPV mungil ini punya tambahan ruang penyimpanan di beberapa bagian. Tempat menaruh handphone di bawah tuas transmisi, baki di bawah jok depan untuk menaruh benda kecil.

Visual Daihatsu Sigra tampil lumayan sporty berkat sentuhan kombinasi grille serta smoked LED berwarna gelap. Versi facelift ditambah shark fin antenna yang modern. Dengan radius putar 4,5 meter, serta sistem kemudi bertipe EPS (Electric Power Steering). Manuver mobil semakin gampang dan mudah dikendarai melewati area perkotaan.

Daihatsu Sigra juga tampil dinamis berkat desain baru pelek berdiameter 14 inci. Kemudian electric retractable mirror dapat memudahkan pengendara ketika harus melipat kaca spion saat sedang parkir atau berpapasan dengan mobil lain di jalan sempit. Namun tersedia di tipe R. Nah, jujur dilihat secara keseluruhan, ia tidak terlalu mengecewakan. Dulu, sempat tersirat ini hanyalah Ayla/Agya yang dipanjangkan. Tapi kenyataannya tidak. Bentuknya MPV proporsional, meski ukurannya lebih kompak. Edisi terbaru sedikit lebih gagah dengan bumper anyar lebih bersudut. Siluet membentuk X membuatnya makin mirip dengan saudaranya, Terios dan Rush. Inilah bahasa desain paras Daihatsu yang terus dipertahankan.

Menurut perancang langsung Sigra. Lis kromium sudah tidak terlalu diinginkan masyarakat. Sebagai gantinya, grille tipe R diberi sentuhan gelap. Begitu juga buat trim di bawahnya dikelir sesuai bodi atau hitam. Lampu kabut berbentuk bulat terus dipertahankan. Selain itu, pencahayaan utama sudah menggunakan teknologi dioda (LED), awet dan tentu hemat energi. Beberapa varian bawah masih mengandalkan halogen. Buritan juga tidak banyak dirombak ulang. Semoga saja generasi mendatang semakin banyak ubahan, agar secara visual tidak biasa-biasa saja.

Rasa berkendara tidak banyak berubah juga. Tapi ini harus tetap disambut positif karena berdasarkan pengalaman road test. Konstruksi kaki-kaki Sigra dan Toyota Calya adalah salah satu yang terbaik di kelas LCGC. Platform monokok yang digunakan sangat membantu kestabilan dan kenyamanan. Bantingannya tidak terasa sebagai mobil murahan dan mampu bekerja dengan baik.

Memang saat baru muncul di pasaran, kerap dikeluhkan suspensi belakang amblas kalau baris ketiga diisi penumpang atau barang berat. Namun sekarang sudah diubah, Daihatsu sigra memiliki bushing suspensi semakin kuat. Selain itu, handling juga patut diapresiasi buat mobilitas keluarga. Kemudinya meski terasa kosong, tapi lumayan presisi dan responsif. Body roll masih terasa padahal ini bukan mobil tinggi. Mungkin karena peredam depan masih terlalu empuk. Di sisi lain, kestabilan di kecepatan tinggi cukup bisa membuat hati tenang.

Enjin Sigra tersedia dalam dua pilihan kapasitas: 1,0 liter tiga silinder, dan 1,2 liter dengan konfigurasi empat silinder. Outputnya masing-masing 67 PS, torsi 89 Nm. Sedangkan versi mesin lebih besar menyodorkan angka 88 PS, torsi 107 Nm. Penyalur daya juga tersedia dua opsi: 5-speed manual atau 4-speed otomatis. Dan uniknya, Sigra transmisi manual lebih laku ketimbang transmisi otomatis.

Kalau Anda sering naik taksi daring, kebanyakan tipe transmisi M/T. Kalau berdasarkan pengalaman redaksi. Kedua mesin ini tidak jelek. Cocok buat penggunaan harian di perkotaan. Untuk jarak jauh memang mesin 1,2 liter lebih bisa diandalkan berkat tenaga lebih besar. Putaran mesin terasa ringan meski tarikan di bawah agak kurang. Karakter mesin 3NR-VE 4-silinder berkapasitas lebih mengutamakan efisiensi bahan bakar. Jantung paci NR series rakitan Karawang bersamaan dengan 1NR-VE dan 2NR-FE, memiliki kehalusan tinggi.

Tentu saja karena jumlah silindernya ada empat, jauh lebih minim getaran dari mesin 3-silinder 1KR-VE. Patut dicatat, adopsi teknologi Dual VVT-i tidak serta merta menghasilkan performa lebih galak dibanding enjin 3-silinder. Tenaga dan torsi justru tersalur lembut dan cenderung lemah terutama di putaran rendah. Penggunaan drive-by-wire menyumbang jeda cukup besar saat mulai beranjak jalan.

Opsi penyaluran (transmisi) otomatis konvensional empat percepatan berasio halus, memberi banyak efek power loss dan menambah kekosongan tenaga di rpm rendah. Perlu menunggu hingga 3.000 rpm untuk mengeluarkan torsi lebih kuat. Cukup bagi pemakaian perkotaan. Tapi bakal kesulitan jika menemui jalanan menanjak panjang. Transmisi manual lebih responsif, setidaknya semakin gampang mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan berkendara.

Dengan format seperti itu, alhasil pedal gas diinjak lebih dalam guna mengail tenaga dan torsi. Jika sering kali diperlakukan seperti itu, tentu saja konsumsi bahan bakar bakal menjadi boros. Tapi bila memperlakukan Sigra secara normal dan menjaga putaran mesin. Konsumsi bahan bakar dihasilkan sepadan dengan spesifikasi dan performa enjin. Dari hasil pengetesan melalui MID, didapat 13,3 km/liter (otomatis) dan 13,7 km/liter (manual) untuk rute dalam kota nan padat. Bila minat membeli, sedikitnya ada tujuh pilihan warna bisa dipilih sesuai dengan selera Anda.

Namanya juga mobil kelas LCGC MPV. Jangan berharap memiliki kelengkapan fitur komprehensif. Secukupnya saja buat menunjang keamanan berkendara. Contohnya seperti rear parking sensor dan immobilizer mulai tipe D & M. Dual SRS airbag dan front seat belt with pretensioner force limiter sejak trim X.

Ia juga dilengkapi fitur keselamatan canggih seperti ABS (Anti-lock Brake System) & EBD (Electronic Brakeforce Distribution). Kedua peranti ini bisa memaksimalkan performa pengereman agar lebih aman dan optimal yang tersedia di transmisi AT (Automatic Transmission). Kemudian imbuhan fitur rear parking camera dan front corner sensor di Sigra R dan R Deluxe.