Yamaha AG125, Motor Trail Gaya Jadul yang Dipakai di Peternakan
Tanpa fitur modern dan mengandalkan ketangguhan serta kegunaan dasar
Tidak semua sepeda motor sekarang menggunakan teknologi mutakhir. Bahkan tak mengikuti perkembangan zaman. Karena memang ada beberapa hal yang bertujuan untuk memudahkan penggunaan dan meyokong fungsi kendaraan itu tersendiri. Contoh, Yamaha AG125, jenis trail bergaya jadul termasuk peranti di dalamnya. Sebab ia lebih difokuskan buat dipakai di peternakan maupun perkebunan.
KEY TAKEAWAYS
Yamaha AG125
Ditawarkan di pasar Australia dengan fitur basis sebagai kendaraan di peternakan atau perkebunanDi Australia, unit dijual AU$3,999 atau setara Rp41,67 juta. Versi baru dari Yamaha AG125 didukung oleh mesin empat tak berpendingin udara 124 cc. Diklaim andal di segala medan, serta menghasilkan banyak tenaga dan stabil. Ukuran bore kali stroke dibikin persegi 54.0 mm x 54.0 mm agar memberikan respons bagus saat menyalurkan tenaga ke roda belakang. Ia sanggup memberi traksi tinggi dalam kondisi paling berlumpur. Karena memang sepeda motor ini dirancang khusus buat medan sukar Benua Hijau.
Untuk kompresi rasio sebesar 10:1, aman minum bensin RON rendah. Suplai bahan bakar masih mengandalkan karburator dan sistem pengapian C.D.I. Ya, sebuah teknologi era 90an senantiasa dipakai guna memudahkan perawatan. Adapun maksimum power dihasilkan 7,3 kW (9,9 PS) di 8.000 rpm. Sedangkan torsi puncak didapat 11,6 Nm (1,2 kgf.m) pada 6.500 rpm. Penyaluran tenaga ke roda via transmisi manual constant mesh 5-speed (bottom gear neutral). Untuk menghidupkan enjin tersedia electric & kick starter. Tangkinya bisa memuat BBM 11,0 liter dan kapasitas bak oli 1,2 liter.
Fitur tradisional yang terpasang sebetulnya malah membantu fungsionalitas Yamaha AG125. Perangkat pengereman menggunakan sealed drum (tromol). Ada tujuannya, selain perawatan mudah, sistem ini dinilai sangat ideal digunakan di area peternakan karena lumpur dan kotoran tidak mudah masuk. Kalau pakai cakram, pengguna bakal makin kerepotan. Lanjut ada dua rak di depan maupun dekat boncengan belakang, untuk membawa peralatan maupun barang tertentu.
Kemudian di dekat enjin juga terpasang pelindung dari batu maupun tanah liat. Tak lupa, di bagian belakang, Yamaha AG125 menggunakan katengkas (penutup). Selain menjaga dari kotoran, juga memperpanjang umur rantai, selama perawatannya bagus. Lalu, semua pencahayaan masih mengandalkan bohlam halogen. Cukup untuk dipakai di lahan peternakan.
Mengenai dimensi, Yamaha AG125 memiliki panjang 2.100 mm, lebar 940 mm, tinggi 1.095 mm, jarak sumbu roda 1.350 mm. Sedangkan ground clearance 225 untuk menerjang medan sukar dan becek. Posisi jok 800 mm, serta bobot keseluruhan 113 kg. Suspensi depan pakai garpu teleskopik berikut penutup karet. Redaman belakang swingarm. Masing-masing roda memiliki profil ban 70-100 mm ring 19 inci 42M dan 90/100 mm ring 18 inci 54M.
Cluster meter juga sama seperti model lawas, berupa jarum analog untuk penunjuk kecepatan. Ada odometer dan indikator saat mesin hidup. Guna memudahkan pengoperasian, ia memakai anak kunci. Sadel tunggal dibuat tebal dan melebar agar nyaman dipakai bekerja. Tidak ada sesuatu yang spesial, lantaran fokus terhadap fungsional. Pilihan warna hanya ada dua: merah dan biru. (ALX/TOM)
Baca juga: Yamaha Vietnam Rilis Skutik Janus 125 Seharga Rp18 Jutaan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature