Upaya Pemerintah Kejar Target Dua Juta Sepeda Motor Listrik
KEY TAKEAWAYS
Target dua juta sepeda motor listrik di Indonesia dianggap cukup realistis
Salah satu penandanya adalah animo para investor untuk membuka fasilitas produksi motor listrik yang cukup besarPemerintah telah menentukan jalan pencapaian target emisi lewat kendaraan listrik. Berbagai cara digunakan untuk menumbuhkan populasi kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya lewat program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Target awal dari Presiden, ada dua juta sepeda motor listrik di Tanah Air dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan berbagai pihak termasuk kementerian tempatnya bertugas terus melakukan pendalaman terkait dengan industri kendaraan listrik. Ini termasuk roda dua dan roda empat. Soal target dua juta unit untuk motor listrik pihaknya optimis dapat tercapai dalam waktu dekat.
“Khusus roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit. Kampi optimis jumlah tersebut dapat tercapai dalam waktu dekat,” ucap Agus di sela acara FGD B20 Side Event - Ready to eMove di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Agus menjelaskan, target dua juta sepeda motor listrik di Indonesia cukup realistis. Salah satu penandanya adalah animo para investor untuk membuka fasilitas produksi motor listrik yang cukup besar. Saat ini sudah ada 35 pabrikan otomotif yang siap memproduksi sepeda motor listrik dengan kapasitas satu juta unit kendaraan per tahun dan ditargetkan meningkat hingga dua juta unit sampai tahun depan.
Tidak lupa, pemerintah juga telah menerbitkan regulasi pendukung peningkatan populasi sepeda motor listrik. Salah satunya lewat Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Selain itu diharapkan seluruh kementerian atau lembaga ikut berkolaborasi untuk mendukung ekosistem electric vehicle.
“Kami dari Kemenperin mendukung dari sisi supply dan memastikan bahwa produksi dari kendaraan listrik cepat tumbuh. Sementara kementerian/lembaga yang lain menyiapkan infrastrukturnya. Ini harus terkoordinasi dengan baik agar semuanya berjalan lancar,” ucap Agus.
Standar Baterai dan TKDN
Agus juga menyebutkan, salah satu yang tengah dipersiapkan oleh pihaknya adalah membuat satu standar baterai yang sama. Ini agar penggunaan stasiun pengisian daya (charging battery) dan swap battery akan lebih mudah. Kemenperin tengah melakukan pembicaraan dengan produsen sepeda motor dan produsen baterai agar ada keseragaman dari baterai sehingga baterai yang digunakan dari Aceh hingga Papua sama.
Kemenperin juga mendorong peningkatan nilai tambah produk di dalam negeri, seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk sepeda motor listrik. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 tahun 2022 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
“Dengan demikian, kendaraan listrik yang telah memenuhi batasan minimal TKDN sesuai Perpres 55 tahun 2019 dapat mengisi permintaan kendaraan dinas dan operasional pemerintah sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 2022,” ucap Agus.
Selain itu, Agus juga mencontohkan untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik harus dibarengi dengan kebijakan mendukung. Seperti di Thailand, negara tersebut tidak memberlakukan komponen pajak di pemerintah daerah. Pemerintah juga harus bekerja sama dengan perusahaan mitra seperti ride hailing dan perusahaan logistik untuk membicarakan sistem skema leasing yang kompetitif dengan dukungan lembaga pembiayaan.
Baca Juga: Charged Indonesia Memperkenalkan Motor Listrik Rimba, Hasil Kolaborasi dengan Profauna
Sertifikasi Uji Tipe
Di acara yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan salah satu percepatan yang bisa dilakukan antara lain dengan mempermudah pengurusan dokumentasi kendaraan listrik. Salah satunya yang diwajibkan adalah Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT).
“Kami mendorong SRUT secara gratis agar memberikan suatu kemudahan-kemudahan. Saat ini sudah ada sekitar 28 ribu SRUT kendaraan listrik yang kita selesaikan,” ucap Budi.
Budi mengungkapkan saat ini jumlah pengguna sepeda motor di Indonesia sekitar 133 juta unit lebih. Sekarang ada 5 juta permintaan setahun, bahkan sebelum pandemi ada 10 juta. Pasar roda dua untuk transisi ke kendaraan listrik merupakan potensi yang sangat besar.
Menurut Menhub, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan soal produk kendaraan listrik. Pertama kualitas baterai, banyaknya stasiun pengisian daya serta tempat pertukaran baterai dan ketiga kualitas motor kendaraan listrik.
“Percepatan penggunaan kendaraan listrik dapat membantu mengurangi subsidi energi BBM mencapai Rp502 triliun. Kita harapkan subsidi ini akan berkurang seiring semakin banyaknya pengguna kendaraan listrik. Uang yang tadinya untuk subsidi BBM, bisa digunakan untuk membangun bangsa,” ucap Budi. (STA/ODI)
Baca Juga: Pengetesan Motor Listrik Yamaha E01 di Indonesia Berlangsung Tahun Ini, Sudah Lulus Homologasi
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature