Tak Sampai Seharga Freego, Bisa Dapat Yamaha Aerox Bekas
Yamaha Aerox belum mendapat ubahan signifikan sejak pertama dirilis. Warna baju saja yang berganti-ganti, tanpa menyentuh bentuk dan area teknis. Karena itu berburu unit bekas bukan perkara besar. Toh secara utuh sosoknya sama saja. Apalagi sekarang tak sampai seharga Freego, mulai Rp 15 jutaan.
Unit yang dimaksud adalah generasi awal keluaran 2017. Rata-rata pedagang di portal jual beli online melego Rp 15 – 17 juta. Tergantung kondisi serta tipe yang dipilih. Tentu menjadi opsi menarik, mengingat dalam kondisi baru sudah menyentuh angka Rp 24,795 juta – Rp 28,565 juta.
Jika memilih tipe standar, biasanya dijual lebih murah, bisa diidentifikasi melalui warna. Kala itu Yamaha mengemas dalam tiga opsi saja: Kuning, merah, serta hitam. Sementara perbedaan kentara lain terletak pada bekalan fitur. Ia belum dilengkapi keyless, Stop Start System (SSS), serta sensor ABS.
Di atasnya lagi ada varian R. Ia memiliki corak lebih ekspresif, sebab mewakili varian paling sporty. Dilabur biru terang pada bodi, lengkap dengan pelek senada. Dua suspensi belakang juga sudah dilengkapi sub tank, menyesuaikan karakternya. Namun, kelengkapan fitur lain tak berbeda sama sekali dengan yang standar.
Jika ingin memiliki Aerox paket lengkap, pilih varian S. Ia cukup mudah dikenali, dari kelir putih atau biru matte. Pengemasan ini tampak lebih elegan dan premium ketimbang yang lain. Serta memiliki kelengkapan fitur mumpuni.
Smart key sudah menjadi bawaan. Tak perlu repot memakai anak kunci untuk menyalakan mesin. Cukup putar kenop dan motor pun tinggal melaju. Remot ini juga sekaligus berfungsi sebagai Answer Back System, memudahkan saat mencarinya di lokasi parkir.
Lantas konsumsi bahan bakar pun bisa lebih terjaga. Jika mengaktifkan saklar Stop Start System (SSS), tiap keadaan idle mesin bakal mati otomatis – serta kembali menyala saat memutar selongsong gas. Dan terakhir, kaliper rem depan disematkan sensor ABS, menghindari risiko roda terkunci kala hard braking.
Kalau dirasa terlalu tua, keluaran 2018 mungkin bisa dijadikan opsi. Namun jarang ditemukan yang menjual Rp 15 jutaan. Kebanyakan dari mereka mencantumkan harga mulai RP 16 juta sampai Rp 18 jutaan.
Di generasi ini, terdapat sedikit perbedaan. Hampir semua diberikan grafis baru. Terutama tipe R, diselimuti tema MotoGp. Sementara yang lainnya, mendapat revisi pewarnaan di bawah batok speedometer serta panel samping.
Naik lagi ke tahun produksi 2019, kategori harganya berbeda. Masih berkutat di angka Rp 18,5 juta sampai Rp 21 jutaan. Belum selisih jauh dari unit baru. Bagi yang mencari, pilihan warna edisi tahun lalu sudah cukup lengkap. Mirip dengan opsi yang tersedia di diler.
Yang Perlu Diperhatikan
Mengingat mulai termakan usia - terutama keluaran 2017 – ada baiknya mengecek kondisi unit dengan cermat. Pastikan kondisi mesin dan CVT masih layak pakai. Pun kalau perlu penggantian yang sewajarnya saja, seperti: Belt, roller, kampas ganda, oli, serta komponen fast moving. Termasuk peranti pengereman dan ban.
Berikutnya kondisi kelistrikan, bisa dimulai dari melihat indikator voltase aki. Jika bagian ini bermasalah, agak merepotkan karena tak tersedia engkol. Mau tak mau harus melakukan penggantian darurat.
Dan bagi yang membeli tipe S, tak perlu khawatir. Kala terjadi musibah seperti itu masih ada jalan keluar, meski kenop tak berfungsi. Terdapat lubang kunci rahasia di kolong spakbor untuk mengakses lokasi aki.
Kelengkapan Dasar Aerox
Selain fitur yang disebutkan tadi, Aerox memiliki kelengkapan dasar yang sudah menarik. Semua varian mendapat dashboard dengan layar digital. Informasinya pun lengkap. Mulai dari data konsumsi bahan bakar real time, rata-rata, penunjuk waktu, voltase aki, hingga indikator putaran mesin yang jarang ada di skutik.
Headlight, taillight LED, serta soket pengisi daya juga jadi bawaan standar. Letaknya ada di laci sebelah kiri, dilengkapi penutup plastik supaya terlindung dari air. Lantas bagasi besar ala Maxi, serta dua suspensi belakang, turut jadi nilai jual yang tak dimiliki kompetitor sekelas.
Lantas sumber tenaga si gambot sebetulnya sama dengan Nmax. Memangku mesin 155 cc SOHC 4-valve, namun output sedikit lebih kecil. Aerox mencatat tenaga 14,75 Hp dan torsi puncak 13,8 Nm. Meski begitu, selisihnya masih hitungan desimal, tak begitu banyak.
Yang lainnya hampir persis. Mengandalkan sistem pendingin radiator, serta memiliki Variable Valve Actuation (VVA), mulai aktif di 6.000 rpm. Baru di area kaki-kaki sama sekali berbeda. Tapak roda Aerox jauh lebih lebar, berikut berdiameter 14 inci. Peranti penahan laju juga masih memakai teromol, belum disc brake seperti Nmax. (Hlm/Tom)
Baca juga: Deretan Skuter ini Punya Kelebihan yang Tak Dimiliki Honda Beat
Model Motor Yamaha
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha Aerox 155VVA Terbaru di Oto
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha Aerox 155VVA dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature