Suzuki Kembali Ajukan Hak Paten Mesin Paralel Twin Turbocharged
Kabar Suzuki mengembangkan mesin paralel twin turbocharged tersiar kembali. Hal itu terkuak setelah pabrikan berlogo “S” kembali mengajukan hak paten. Terlihat dalam gambar, mesinnya sudah disesuaikan dengan persyaratan emisi saat ini. Teknologi ini rencananya ditujukan untuk motor mereka di masa depan.
Secara khusus, sebuah turbo dipasangkan tanpa mengorbankan estetika atau kinerja pendinginan. Alat itu terletak di sisi depan mesin dan sangat dekat saluran gas buang. Dalam gambar juga menunjukkan tentang pentingnya penempatan catalytic converter. Kedua alat itu merupakan tantangan baru untuk Suzuki, mengingat masalah panas dan pengemasan yang ditimbulkan oleh turbocharger.
Terlihat dalam gambar, alat yang diberi tanda angka 50 ditempatkan sedekat mungkin dengan turbocharger (3). Dan turbo itu sendiri dipasang sangat dekat dengan kepala knalpot. Idenya ialah untuk membuat turbo berputar dengan lag seminim mungkin, dan memastikan bahwa panas dari turbo ditransfer secara efisien ke catalytic converter. Ini sangat penting untuk memenuhi norma emisi yang semakin ketat.
Di gambar yang tampak dari depan, terlihat jelas turbocharger (3) berada di antara radiator atas dan bawah. Sampingnya ada saluran pipa knalpot besar berbentuk huruf ‘L’ (51), mengarahkan gas langsung ke bawah menuju catalytic converter (50). Ia juga menggunakan intercooler ganda, sama dengan gambar paten yang tersebar sebelum ini, tapi beda tata letak. Sebelumnya dipasang sejajar, sekarang dibuat berjauhan. Ukuran yang lebih besar terletak di depan turbo (40b) dan yang kecil diposisikan di bawah (41b). Fungsinya untuk memungkinkan udara pendingin melewati antara radiator atas dan bawah. Keduanya juga memiliki peran secara langsung untuk mendinginkan turbocharger.
Bicara turbocharger, Suzuki pernah menggemparkan jagad roda dua di Oktober 2013. Ide itu tertuang di motor konsep Recursion. Dipamerkan perdana di Tokyo Motor Show 6 tahun lalu. Dibekali mesin 588 cc, 2-silinder dengan penambahan sistem turbo. Kedahsyatan mesin berturbo inilah yang membuatnya mampu menghasilkan tenaga sebesar 100 hp pada 8.000 rpm, dan torsi puncak mencapai 100,2 Nm pada 4.500 rpm.
Recursion tersusun atas rangka dan part berbahan logam ringan namun kuat. Material itu terbentuk dari campuran alumunium. Punya bobot cukup ringan, hanya 174 kg saja. Desain bodywork simple, namun mengedepankan konsep futuristik. Tampilannya bersinergi dengan panel speedometer yang sudah full digital. Paling menarik, ia menggunakan single-side swingarm, serta rangka belakang monocoque. Proyek ini sempat mendapat lampu hijau dan siap diproduksi. Namun terhenti tanpa kabar.
Lalu, pada 2015 muncul lagi motor konsep dengan nama XE7. Digadang hasil revisi dari Recursion. Kapasitas meningkat jadi 700 cc dan tetap dengan mesin berturbo. Kabarnya saat itu, punya tenaga maksimal 150 hp. Namun, hingga saat ini kabar mengenai motor turbo Suzuki masih simpang siur. Tapi, dari gambar hak paten yang sekarang, kita bisa mengganggap pabrikan Jepang itu serius menggarap motor berturbo. (Bgx/Van)
Sumber: Zigwheels
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature