Soal Wacana Subsidi Motor Listrik Rp6,5 Juta, Ini Kata Pakar

Soal Wacana Subsidi Motor Listrik Rp6,5 Juta, Ini Kata Pakar

Beberapa waktu lalu, pemerintah lewat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan akan memberikan subsidi untuk sepeda motor listrik. Besaran subsidi Rp6,5 juta ini diberikan pada sepeda motor untuk mempercepat pengalihan dari kendaraan bermesin konvensional ke kendaraan listrik ramah lingkungan. Ini untuk mengejar target emisi yang dicanangkan pemerintah di 2060 mendatang.

KEY TAKEAWAYS

  • Wacana subsidi motor listrik RP6,5 juta

    Menurut pakar, besaran itu sudah menarik untuk masyarakat mau beralih
  • Agus Purwadi, Head of Electrical Energy Conversion Research Laboratory Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkapkan besaran subsidi yang direncanakan pemerintah termasuk cukup menarik untuk membuat orang beralih ke kendaraan listrik. Langkah ini dipandang sebagai bukti keseriusan pemerintah mendorong terciptanya ekosistem kendaraan ramah lingkungan.

    "Kami pernah melakukan Focus Group Discussion (FGD). Di situ sebetulnya sudah terlihat jelas, kita (pemerintah) membuang Rp500 triliun untuk kompensasi dan subsidi, di sebelahnya terlihat, kita over suplai listrik. Nah kalau mau pindah, paling tidak pemerintah harus serius. Misalnya 10 persen anggaran yang dihabiskan di subsidi BBM tadi untuk elektrifikasi," ucap Agus di sela seminar nasional, Kamis (1/12/2022) lalu.

    Gawa

    Agus mengungkapkan langkah subsidi ini terhitung paling memungkinkan, terutama untuk konversi motor konvensional ke listrik. Kementerian ESDM pernah mengungkapkan kajian unit konversi kira-kira dalam perhitungan low volume Rp15 juta untuk sepeda motor. Harapannya mass volumenya akan diturunkan dengan subsidi Rp6 jutaan akan menjadi pemicu perpindahan dari kendaraan lama ke listrik dan membantu target percepatan pemerintah.

    Baca juga: Pemerintah Siapkan Subsidi Rp6,5 Juta untuk Pembelian Motor Listrik

    Pemerintah sendiri telah menargetkan akan ada dua juta sepeda motor listrik di Indonesia hingga 2025. Selain insentif motor listrik, versi konversi juga bisa menjadi alternatif mendorong percepatan sepeda motor listrik.

    "Konversi akan menjadi alternatif untuk mempercepat unit in operation (UiO) di sepeda motor paling cepat. Kalau roda empat kita memang masih butuh pemahaman yang lebih advance. Apalagi nanti kita mulai kendaraan massal yakni bus yang lebih terkontrol, dan pemerintah sedang melakukan bidang kajian," ucap Agus.

    Konversi motor listrik

    Agus memberi contoh, pihaknya melakukan konversi studi terhadap Calya transmisi matik dan akan dijadikan model BEV. Toyota Calya sengaja dipilih karena sesuai dengan daya beli masyarakat yang berada di angka Rp300 juta ke bawah.

    "Kalau sekadar jalan dan berfungsi mungkin tidak masalah. Kalau kita lihat international standard dan homologasinya kita harus memenuhi safety aspek yang sangat ketat. Jadi untuk roda empat memang agak berat. Plus untuk transmisi matik juga menjadi tantangan, kalau manual tidak ada masalah," ucap Agus.

    Pada teknologi sepeda motor, Agus mengungkapkan lebih sederhana. Saat ini pihak pemerintah juga tengah menggodok standar keselamatan lewat Badan Standardisasi Nasional (BSN) utamanya terkait sistem swab baterai. Agus mengungkapkan untuk produk otomotif pada akhirnya adalah soal sales, service dan spare part.

    Selis

    Agus juga mengingatkan, potensi besar pasar kendaraan listrik nantinya di Indonesia. Pada 2021, Indonesia adalah produsen kendaraan nomor 15 dunia, dengan pasar kendaraan terbesar di ASEAN dan nomor 5 di Asia setelah Korea Selatan. Pada November 2022, kendaraan yang terdaftar di sistem ERI Korlantas Polri sejumlah 151.915.642 dengan pembagian 125.966.047 unit sepeda motor dan 19.740.467 mobil penumpang.

    Selain subsidi untuk percepatan pembelian dan konversi kendaraan konvensional, masa depan potensi sumber energi terbarukan juga hadir lewat beberapa solusi yakni bahan bakar ramah lingkungan seperti B30 dan B40 juga energi alam seperti energi surya, air, angin, bioenergi, panas bumi dan arus laut.

    (STA/TOM)

    Baca juga: Respons Alva Auto Soal Subsidi Rp6,5 Juta Pembelian Motor Listrik di Tahun Depan, Bikin Konsumen Tahan Pembelian?

    Setyo Adi Nugroho

    Setyo Adi Nugroho

    Pemuda asal Yogyakarta yang gemar fotografi dan dunia otomotif. Adi, begitu ia disapa, sudah cukup lama berkecimpung di jurnalisme. Khususnya otomotif. Salah satu poin paling menarik dari dirinya, sang bapak mengoleksi motor Honda Supra. Berlanjut sampai dirinya yang tetap setia menggunakan moped atau motor bebek Honda Supra di tengah terpaan gelombang skutik.

    Baca Bio Penuh

    IIMS 2025

    Tren & Pembaruan Terbaru

    Anda mungkin juga tertarik

    • Berita
    • Artikel feature

    Motor Pilihan

    • Yang Akan Datang

    Video Motor Terbaru di Oto

    Oto
    Tonton Video Motor

    Artikel Motor dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Tips
    • Review
    • Artikel Feature

    Bandingkan

    You can add 3 variants maximum*