Sinnob Driving Belt : Lebih Kuat dari Rantai
Bicara produk karya anak bangsa, sudah sepantasnya mendapat apresiasi dari para penggunanya. Karena bicara kualitas, tak sedikit yang mampu bersaing bahkan bisa melebihi kualitas produk luar negeri. Seperti Sinnob Sprocket Gear, produk gear set roda dua yang berbasis di Depok, Indonesia. Nama Sinnob begitu familiar di kalangan pengguna dan komunitas motor.
Sejak tahun 2007 Sinnob merambah pasar gear set aftermarket di Indonesia. Perlahan tapi pasti, merek bertagline ‘Spirit of Innovation’ yang material produksinya kaya akan konten lokal, bersaing dengan produk-produk mancanegara seperti Jepang, Thailand dan Cina.
Sesuai tagline yang diusungnya, semangat berinovasi, Sinnob pun terus mengembangkan diri dengan produk inovasi karya dalam negeri. Selama bertahun-tahun Sinnob menghadirkan sprocket gear dengan penarik rantai. Awali tahun 2017 Sinnob berinovasi dengan produk Sinnob Driving Belt untuk motor touring dan harian.
“Hasil riset kami selama kurang lebih 7 tahun, akhirnya Sinnob Sprocket Gear memperkenalkan innovasi Sinnob Driving Belt yang menggunakan belt bukan rantai,” ujar Barji, pemilik sekaligus Direktur Riset&Pengembangan Sinnob saat peluncuran Sinnob Driving Belt di Resto Bale Rasa, Cibubur, Kamis (23/2).
Barji mengatakan Sinnob Driving Belt menggunakan material berkualitas benang Kevlar, yang sering digunakan dalam pembuatan rompi anti peluru. Kevlar Yarn atau benang kevlar pada belt Sinnob diracik dengan teknologi soaking system atau perendaman di cairan Polyurethane.
Perendaman benang kevlar dikatakan Barji dilakukan selama 2-3 jam, membuat Polyurethane lebih meresap tak hanya melapisi. Sehingga belt Sinnob lebih tahan terhadap daya kejut yang memungkinkan dipakai untuk motor besar dan rpm tinggi.
“Memang kami akui terinspirasi dari teknologi belt yang ada di motor Harley-Davidson (HD). Namun keunggulan Sinnob Driving Belt sanggup menahan daya hentakan hingga 8 ton. Sementara yang kami tahu, belt motor HD hanya sanggup menahan hingga 6 ton,” ucap Barji.
Belt Sinnob yang cara perawatannya cukup hanya menggunakan sabun dan air untuk mencucinya, telah mengalami beberapa uji ketahanan terhadap bahan kimia, baik asam maupun basa.
Seperti diakui Riza Amrullah, rider dari One Horizon, belt Sinnob dan perangkat sprocket gear pendukungnya telah mengalami uji layak jalan dalam segala kondisi. Pakde, sapaan akrab Riza yang pernah melakukan touring Saptaranu itu mengujinya dengan melibas rute Jakarta - Puncak - Ciranjang - Waduk Saguling - Gunung Halu - Pengalengan - Ciwidey - Cianjur - Puncak - Jakarta.
“Rute yang dilalui segala kondisi, baik jalan beraspal, gravel, berlumpur, hujan, belt terkena cairan oli maupun terkena kotoran lainnya,” jelasnya.
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature