Sesi Terakhir Riding Pagi Bersama Moto Guzzi, V85TT dan V7 Racer Jadi Idaman
Sampai sudah di sesi terakhir riding pagi bersama Moto Guzzi yang juga diselenggarakan oleh OTO Group (11/4). Seperti biasanya, para peserta dipersilakan memilih dari seluruh line up jenama Italia untuk keliling Jakarta. Tanpa terkecuali Aprilia, merek yang masih satu grup di bawah payung PT Piaggio Indonesia. Dari semua amunisi, hampir semua seirama mengidamkan V85TT sang petualang, serta si bengal V7 Racer.
Para peserta sudah mulai berkumpul sejak pukul 7 pagi. Salah satu diler Motoplex Piaggio di bilangan Antasari paling komplet tentunya dipilih jadi titik temu. Lantaran cukup ideal dari segi lokasi hingga fasilitas disediakan, lengkap sampai coffee shop. Baru setelah itu, rombongan mulai pergi mengelilingi ruas-ruas jalan utama Ibu Kota – beristirahat di kawasan Gunawarman – kembali lagi ke titik awal di siang hari.
Empat dari seluruh peserta, kami tanya satu per satu soal pengalamannya di pagi hari ini. Beragam jawaban dari perspektif pemotor hingga yang hampir tak pernah menyentuh moge tentunya variatif. Dan tak heran merespons positif. Namun masing-masing tentu memiliki preferensi, dalam hal memilih Guzzi paling pas untuk mereka.
“Pulang pergi pakai V9. Cuma beda style aja. Awalnya Roamer pulangnya Bobber. Nah, saya sendiri lebih suka pakai Roamer karena posisi ridingnya rileks. Mungkin karena model stang dan lainnya. Begitu pakai Bobber, langsung kaku. Entah kenapa mungkin karena tidak biasa pake motor seperti itu.Tapi terlepas dari dua jenis tadi, karakteristik basis V9 cocok banget. Tenaganya luar biasa, ngejambaknya dari awal. Bahkan tidak banyak gear saya pakai, mentok gigi lima itupun untuk melepas saja waktu lewat Sudirman,” ungkap Dewo, salah satu peserta riding yang bekerja di bidang industri otomotif dan chemical.
Uniknya, dari dua jenis V9 ia coba, justru rasa penasaran terbesar jatuh ke V85TT. Adventure Moto Guzzi dengan tampilan klasik dan maskulin. Ia tak memang tak kebagian menguji jalan. Hanya saja sempat menaiki sebelum pergi di halaman parkir GAIA Moto. Dirinya merasakan sesuatu berbeda saat mendudukinya. Dan cukup terkaget bobot motor tidak seintimidatif yang dikira.
Baca juga: Gaia Moto, Diler Berkonsep Motoplex 4 Brand Piaggio Kini Hadir di Cilandak
Selaras dengan Faridz Monterie, Asisten Manager di sebuah perusahaan listrik swasta, V85TT cukup memberi kesan positif terhadap dirinya. Terutama soal karakter handling dan suhu mesin yang ternyata moderat. Tak semengerikan wujud beringas terpampang.
“Sesi pertama (pagi) saya dapat kesempatan untuk mencoba yang adventure (V85TT). Sejujurnya, saya bukan pengguna motor besar. Dan ini jadi kali pertama. Nyatanya, ketika naik semuanya fine. Tidak mengintimidasi sama sekali. Padahal dimensinya cukup tinggi dan besar. Yang agak mengganggu ada sedikit. Soal indikator posisi gigi dan letak tombol lampu jauh agak terlalu dekat. Sisanya baik-baik saja. Dan cukup menyenangkan. Soal hawa dari blok mesin, ternyata tidak mengganggu. Secara keseluruhan, motornya sangat nyaman. Tentu dengan torsi besarnya, plus suspensinya begitu menyenangkan. Karena dia adventure ada jalan rusak tidak bakal khawatir. Hajar saja,” seru Faridz.
Daripada motor kedua yang diuji pada siang hari (Aprilia Shiver), V85TT tetap membekas di benaknya. Atas impresi kenyamanan serta tidak munculnya kekhawatiran ketika lewat jalan rusak. Mudah dikendalikan serta performa torsi sejak putaran bawah pun ia akui luar biasa. Meskipun, di dalam dirinya V9 juga cukup memikat secara penampilan.
Lain cerita yang dikatakan Ariseno Ridwan, salah satu VP di perusahaan Sumber Daya Alam. Ia mengaku bahkan jarang naik motor. Apalagi pakai kopling. Tapi ia terpukau dengan kemampuan Guzzi atas mudahnya beradaptasi ketika dikendarai. Meski memiliki mesin besar.
“Jujur saja saya baru main motor sekitar satu tahun setengah ke belakang. Motornya juga Vespa dan jarang sekali dipakai, lebih sering dipajang. Awal-awal agak kagok, karena sudah lama sekali gak pakai motor kopling. Pas pergi naik V7 Stone, terus pulangnya pakai V7 Racer, baru terbiasa. Nah setelah naik kedua motor itu, ternyata enak dan seru ya. Adaptasinya tidak sulit. Bagi saya yang gak pernah lagi pake kopling, pada ujungnya mudah. Very nice experience,” katanya.
Ketika ditanya lebih menyukai yang mana, ia mengatakan V9 Stone lebih cocok dengan karakter dirinya. Dari segi pengendaraan, posisi duduk, handling, sampai mesin. Kendati begitu, di lubuk hati Ariseno memiliki kesan tersendiri terhadap V7 Racer. Lantaran bentuknya rebel dan stylish. Hanya saja, kalau digunakan cukup pegal karena memang harus menjadi kompromi saat memilihnya.
Gaya racer juga diidamkan oleh Jeffry Anwar Sani, Co-Founder tukangsayur.com. Ia memiliki ketertarikan sendiri terhadap gaya balap. Namun soal mesin tampaknya Jeffry menginginkan sesuatu yang paling optimal. Mungkin karena pengalamannya di dunia adu cepat.
“Kalau saya pergi pakai V9 Roamer lalu pulangnya V7 Stone. Dari mulai handling sampe power saya suka sekali dengan V9. Riding position juga begitu. Dia terasa lebih agresif, mungkin karena volume mesinnya lebih besar juga. Plus torsinya kuat. Soal panas mesin juga masih dapat ditolerir, belum mengganggu. Itupun baru terasa agak panas ketika di siang hari. Saat pagi sama sekali gak kerasa. Karakteristiknya unik, karena konfigurasi mesinnya V ke samping, agak goyang. Tapi lama-lama biasa, enak dikendarai. Kalau V7 Stone sepertinya gak cocok buat saya,”
Pria yang ternyata gemar memodifikasi dapur pacu Vespa ini, sekaligus kadang dipakai balap sirkuit, nyatanya punya fantasi tersendiri untuk Guzzi. Tampilan V7 Racer menurutnya sangat memukau. Tapi, andai kata harus memilih, ia lebih suka mengambil basis V9 dan memodifikasinya bergaya café racer.
Untuk informasi, saat ini produk teranyarnya merupakan jajaran V7 III, baik seri Stone maupun Racer. Keduanya belum lama mendapatkan update. Meliputi penampilan serta aksesori terbaru. Di samping itu, diler Motoplex ini juga menyediakan semua produk Guzzi dengan layanan 3S. Tentunya lengkap beserta saudara-saudaranya seperti Aprilia, Piaggio, hingga Vespa. (Hlm/Tom)
Baca juga: Sunmori Asyik Bareng Moto Guzzi Keliling Jalan Protokol Jakarta
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature